Sunburn terjadi ketika kulit mengalami gejala iritasi akibat paparan sinar ultraviolet terlalu lama. Gejala yang ditimbulkan berupa bengkak, kulit kemerahan, dan kulit terasa panas. Beraktivitas di luar ruangan dapat meningkatkan risiko terkena sunburn. Lantas, apakah beraktivitas outdoor ketika cuaca mendung tetap dapat menyebabkan sunburn?

Apa Itu Sunburn?

Sunburn adalah luka akibat sengatan sinar ultraviolet dari sinar matahari. Gejala yang dialami adalah kulit yang merah, nyeri, dan gatal. Sunburn dapat berlangsung beberapa hari hingga minggu, tergantung seberapa parah kerusakan kulit yang terjadi.

Pada sunburn tingkat pertama, kerusakan terjadi pada lapisan luar kulit. Kondisi ini ditandai dengan kemerahan pada kulit yang lebih terang, kulit terasa panas atau kencang, bengkak, nyeri jika ditekan, dan pengelupasan kulit setelah beberapa hari. 

Pada sunburn tingkat kedua, kerusakan terjadi hingga bagian tengah kulit (dermis). Beberapa tanda yang muncul antara lain kulit melepuh, kemerahan, dan mengelupas. Perawatan sunburn tingkat dua membutuhkan waktu berminggu-minggu dan mungkin membutuhkan perawatan medis. 

Baca Juga: Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Sengatan Sinar Matahari (Sunburn)

Bisakah Sunburn Ketika Cuaca Mendung?

Dilansir dari Clevelend Clinic, seseorang dapat mengalami sunburn meskipun tidak menghabiskan waktu sepanjang hari di pantai atau kolam renang. Sebagian orang mengalami sunburn ketika melakukan aktivitas sehari-hari di luar ruangan seperti makan siang di luar ruangan, berkebun, atau berjalan-jalan, terutama jika tidak menggunakan sunscreen dan pelindung lainnya. 

Ketika cuaca mendung, seseorang masih berisiko mengalami sunburn. Sinar UV yang dipancarkan dari matahari tetap dapat menembus awan dan membakar kulit. Terutama jika tinggal di negara tropis seperti Indonesia yang membuat radiasi sinar UV terpancar kuat sepanjang tahun. 

Lapisan awan umumnya dapat mengurangi paparan UV, namun ada efek pembiasan sinar yang dapat meningkatkan paparan sinar UV di kulit. Permukaan daratan juga dapat memantulkan radiasi UV sehingga menambah tingkat paparan UV. Rumput atau tanah juga dapat memantulkan kurang dari 10% radiasi sinar UV, sementara pasir atau buih laut dapat memantulkan sinar UV hingga 25%. 

Baca Juga: Tips Mengatasi Kulit Kepala Terbakar Sinar Matahari (Sunburn Scalp)

Penanganan dan Pencegahan Sunburn

Ketika Anda mengalami sunburn, sebaiknya segera masuk ke dalam ruangan atau hindari paparan sinar matahari hingga kulit terbakar sembuh. Segera dinginkan kulit dengan kain atau handuk lembap yang telah dibasahi air dingin. Hindari mengoleskan es batu secara langsung ke permukaan kulit karena dapat merusak kulit. 

Setelah kulit lebih tenang, oleskan pelembap atau krim yang mengandung penenang kulit seperti lidah buaya. Bila terasa nyeri dan bengkak, Anda bisa minum obat pereda nyeri. Perbanyak minum untuk mencegah dehidrasi. 

Untuk mencegah terjadinya sunburn, beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

• Menghindari kegiatan di luar ruangan saat sinar UV paling kuat, seperti antara pukul 10 pagi hingga 4 sore.
• Menggunakan pakaian tertutup.
• Mengoleskan sunscreen termasuk area leher, belakang telinga, dan punggung.
• Memakai topi lebar atau payung.
• Menggunakan kacamata dengan lensa pelindung UV.

Sunburn dapat terjadi meskipun cuaca sedang mendung. Untuk itu, sebaiknya gunakan perlindungan kulit seperti sunscreen, payung, atau topi, ketika berada di luar ruangan. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh melalui App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!