Adefovir Dipifoxil

Adefovir Dipifoxil

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Hepsera

 

Cara Kerja

Adefovir dipifoxil digunakan untuk mengobati infeksi virus kronis pada hati (hepatitis B), untuk pasien yang berusia di atas 12 tahun. Obat ini bekerja dengan memperlambat pertumbuhan virus dan membantu menurunkan jumlah virus dalam tubuh pasien. Adefovir dipifoxil bukan obat untuk menyembuhkan hepatitis B sepenuhnya, dan tidak mencegah penularan hepatitis B ke orang lain.

 

Indikasi

Infeksi hepatitis B yang sudah berlangsung lama atau kronis, khususnya pada liver yang mengalami sirosis (sudah terbentuk jaringan parut pada liver) dan meradang secara aktif.

 

Kontraindikasi

  • Riwayat alergi atau hipersensitivitas pada adefovir dipifoxil sebelumnya (biduran atau ruam pada kulit)
  • Wanita menyusui

 

Efek Samping

Gejala yang dapat muncul sebagai efek samping pada penggunaan obat ini adalah:

  • Kelemahan
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Batuk
  • Mual
  • Muntah
  • Diare
  • Kembung

Jika salah satu dari efek ini menetap terus-menerus atau memburuk, beri tahu dokter Anda segera. Selain itu, reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala reaksi alergi yang serius, seperti ruam kulit, gatal atau bengkak terutama pada wajah, lidah atau tenggorokan, pusing hebat, dan kesulitan bernapas.

 

Sediaan

Adefovir dipifoxil tersedia dalam bentuk tablet yang dikemas dalam botol plastik berisi 30 butir tablet. Tiap tablet mengandung 10 mg adefovir dipifoxil.

 

Dosis

Dosis untuk pasien dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 12 tahun adalah 10 mg per hari atau 1 tablet per hari. Jangan menambah atau mengurangi dosis obat dan berhenti minum obat kecuali diarahkan oleh dokter Anda.

 

Keamanan

Pemakaian obat ini perlu dipantau dengan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan enzim penanda fungsi hati dan serologi (pemeriksaan darah) infeksi hepatitis B harus dipantau setiap 6 bulan sekali. Setelah terapi dihentikan, pantau fungsi ginjal 3 bulan sekali dan fungsi hati selama beberapa bulan.

Pengobatan dengan adefovir saja tidak sesuai untuk pasien yang mengalami infeksi hepatitis B dan HIV. Pemeriksaan HIV dianjurkan sebelum dan selama pengobatan untuk memastikan Anda menerima pengobatan yang tepat. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

 

Interaksi Obat

  • Dapat mengurangi efek dari obat antiretrovirus tenofovir jika digunakan bersamaan
  • Peningkatan risiko nefrotoksik atau berbahaya dan merusak organ ginjal jika digunakan bersamaan dengan obat nefrotoksik lainnya
    • Antibiotik golongan aminoglikosida
    • Antibiotik vancomycin
    • Obat untuk menekan respon kekebalan tubuh, yaitu Siklosporin dan Tacrolimus
Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 2 April 2023 | 00:11

BPOM RI. Adefovir. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 24 February 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/69bhknndt7v4km8sdutf8ashf5/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/adefovir

Pusat Informasi Obat Nasional BPOM. Adefovir Dipivoksil. Pionas.pom.go.id. Retrieved 24 February 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/adefovir-dipivoksil

MIMS Indonesia. Adefovir. Mims.com. Retrieved 24 February 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/adefovir?mtype=generic

Web MD. Adefovir Dipivoxil – Uses, Side Effects, and More. Webmd.com. Retrieved 24 February, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-64164/adefovir-oral/details