Penyebab Afasia, Gangguan Bahasa dan Komunikasi

Penyebab Afasia, Gangguan Bahasa dan Komunikasi
Ilustrasi pengidap afasia. Credits: Freepik

Bagikan :


Afasia adalah gangguan komunikasi yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara, memahami bahasa lisan, membaca, dan menulis. Kondisi ini biasanya terjadi akibat kerusakan pada bagian otak yang mengontrol fungsi bahasa.

Perlu diingat, afasia bukanlah penyakit, melainkan gejala akibat kerusakan otak. Gangguan ini dapat berdampak pada kualitas hidup dan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.

 

Penyebab Afasia

Afasia terjadi ketika bagian otak yang mengatur bahasa mengalami kerusakan. Terdapat berbagai jenis afasia, seperti afasia anomik, afasia global, afasia Broca, afasia Wernicke, dan afasia progresif primer.

Kerusakan otak yang menyebabkan afasia dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama berikut ini:

Stroke

Stroke merupakan penyebab paling umum terjadinya afasia. Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, baik karena adanya penyumbatan pembuluh darah maupun pecahnya pembuluh darah.

Tingkat keparahan afasia akibat stroke bervariasi, tergantung pada bagian otak yang mengalami kerusakan.

Cedera otak traumatik

Cedera kepala, baik akibat kecelakaan, jatuh, atau benturan keras, dapat menyebabkan afasia, terutama jika area yang mengatur bahasa di otak mengalami kerusakan. Cedera ini bisa mengakibatkan afasia sementara atau bahkan permanen, tergantung pada tingkat kerusakan yang terjadi.

Baca Juga: Seberapa Fatalkah Jika Mengalami Perdarahan Otak?

Tumor otak

Tumor yang berkembang dekat dengan area otak yang mengontrol bahasa juga dapat menyebabkan afasia. Tumor yang tumbuh membesar dapat menekan dan menyebabkan kerusakan jaringan otak, yang pada akhirnya mengganggu kemampuan seseorang untuk berkomunikasi.

Demensia

Salah satu jenis afasia yang disebabkan oleh demensia adalah Primary Progressive Aphasia (PPA). Kondisi ini terjadi akibat penuaan dan kerusakan pada jaringan otak yang mengatur bahasa. Afasia ini tergolong langka dan biasanya berkembang secara perlahan, bahkan bisa menjadi salah satu tanda awal dari penyakit Alzheimer.

Infeksi atau peradangan otak

Infeksi dan peradangan pada otak yang merusak atau memengaruhi pusat bahasa dapat menyebabkan afasia. Afasia yang disebabkan oleh kondisi ini umumnya bersifat sementara dan dapat membaik setelah infeksi atau peradangan diatasi. Namun, pada kasus infeksi yang parah, afasia bisa berlanjut dan menjadi masalah jangka panjang.

Baca Juga: Bisa Menular, Kenali Cara Pencegahan Meningitis

 

Dampak Afasia Dalam Kehidupan Sehari-Hari

Afasia dapat memengaruhi kemampuan dalam berkomunikasi, yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Afasia menyebabkan beberapa hal berikut:

Kesulitan berkomunikasi

Orang dengan afasia mungkin sulit mengungkapkan pikiran, mencari kata yang tepat, dan membentuk kalimat yang jelas. Mereka juga kesulitan memahami percakapan atau tidak mampu membaca dan menulis teks.

Dampak emosional dan psikologis

Orang dengan afasia sering kesulitan dalam menyampaikan pikiran atau memahami orang lain. Hal ini dapat menyebabkan rasa frustrasi, menurunkan kepercayaan diri, dan menimbulkan depresi.

Gangguan dalam hubungan pribadi

Kesalahpahaman dapat terjadi dalam komunikasi dengan pasangan atau anggota keluarga lain. Afasia juga membatasi hubungan pertemanan serta kemampuan untuk menjalankan tugas pekerjaan, terutama yang membutuhkan komunikasi verbal atau tertulis.

Dampak pada karier dan finansial

Orang dengan afasia mungkin kesulitan melanjutkan pekerjaan, terutama yang memerlukan keterampilan komunikasi. Hal ini dapat menyebabkan kehilangan pendapatan dan menjadi beban finansial bagi keluarga.

 

Afasia dapat memberikan dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari, namun dengan dukungan medis, terapi, dan pemahaman yang tepat, penderita afasia dapat mengelola kondisi ini sehingga kualitas hidup dapat meningkat.

Jika Anda atau keluarga mengalami gejala afasia segera periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 13 Januari 2025 | 12:26

Cleveland Clinic (2024). Aphasia. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/5502-aphasia 

Elizabeth Plumptre (2022). What Are Language Disorders?. Available from: https://www.verywellmind.com/language-disorders-definition-types-causes-remedies-5220386 

John Hopkins Medicine. Aphasia. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/aphasia 

Brendan Stuart Hackett Weekes (2020). Aphasia in Alzheimer’s Disease and Other Dementias (ADOD): Evidence From Chinese. Available from: https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1533317520949708