Brand/nama lain
Merk dagang yang mengandung apixaban di Indonesia hingga saat ini adalah Eliquis.
Cara Kerja
Apixaban merupakan obat yang biasa dimanfaatkan untuk pencegahan terjadinya gangguan pembekuan darah berupa tromboemboli vena pada pasien yang telah menjalani operasi penggantian pinggul atau lutut. Apixaban bekerja dengan cara menghambat produksi thrombin yang berperan dalam proses pembekuan darah sehingga pembentukan thrombus atau bekuan darah dapat terkendali.
Indikasi
Kondisi medis berupa pencegahan tromboembolisme vena dan emboli sistemik atau stroke pada gangguan irama jantung berupa fibrilasi atrium non valvular, penyakit thrombosis vena dalam, emboli paru.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan apixaban berupa perdarahan aktif, penyakit liver terkait koagulopati, dan risiko perdarahan lainnya, perdarahan saluran cerna, tukak lambung, penggunaan obat antikoagulan yang bersamaan.
Efek Samping
Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, misalnya kencing darah, perdarahan pada saluran kencing, mimisan, mual, muntah, perdarahan pada rongga mulut dan gusi, perdarahan saluran cerna, anemia, trombositopenia.
Sediaan
Beberapa sediaan apixaban yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah sebagai berikut:
- Tablet salut selaput 2,5 mg
Dosis
Mencegah terjadinya tromboemboli vena
- Dosis dewasa: 2,5 mg, 2 kali sehari, dapat dimulai 12-24 jam setelah operasi, lama pengobatan selama 10 -14 hari (operasi penggantian lutut) atau 32-38 hari (operasi penggantian pinggul)
Pengobatan thrombosis vena dalam
- Dosis dewasa: 10 mg, 2 kali sehari selama 7 hari kemudian dosis menjadi 5 mg, 2 kali sehari.
Pencegahan terjadinya stroke pada fibrilasi jantung
- Dosis dewasa: 5 mg, 2 kali sehari.
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA Kategori B (penelitian pada hewan tidak menunjukkan adanya kelainan pada janin dan belum ada penelitian yang cukup dan terkontrol dengan baik pada ibu hamil) sehingga penggunaannya perlu dipertimbangkan dan cenderung aman pada ibu hamil.
Interaksi Obat
Obat-obat penginduksi enzim kuat, seperti rifampisin, phenobarbital, fenitoin
Penggunaan obat yang bersamaan antara apixaban dan obat penginduksi enzim kuat, seperti rifampisin, phenobarbital, atau fenitoin memiliki potensi interaksi obat berupa penurunan kadar apixaban di dalam darah sehingga penggunaannya perlu diawasi oleh dokter.
Yuk, baca lebih banyak artikel mengenai obat-obatan di sini!
- dr Ayu Munawaroh, MKK