Aspirin

Aspirin

Bagikan :


Brand/nama lain

Acetylsalicylic Acid, Aptor, Aspirin, Ascardia, Astika, Aspilet, Cardio Aspirin, Cartylo, Contrexyn, Farmasal, Thrombo Aspilet, Miniaspi, Inzana, Bodrexin, Nospirinal, Gramasal, Minigrip.

Cara Kerja

Dikenal juga dengan asam asetilsalisilat, obat ini berfungsi sebagai penghambat kinerja enzim siklooksigenase (COX-1) sehingga dapat bekerja untuk meringankan gejala nyeri, radang, dan demam. Selain itu, obat ini juga bisa berperan dalam mencegah proses pembentukan gumpalan darah sehingga dikenal juga sebagai pengencer darah (antiplatelet).

Indikasi

  1. Sumbatan pada pembuluh darah di jantung yang mengakibatkan nyeri atau serangan jantung (angina pektoris, infark miokard)
  2. Sumbatan pada pembuluh darah di otak (misalnya stroke iskemik)
  3. Demam
  4. Nyeri ringan hingga sedang
  5. Penyakit reumatik
  6. Sebagai upaya pencegahan terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah pada pasien yang dinilai berisiko tinggi oleh dokter

Kontraindikasi

  1. Riwayat alergi atau hipersensitif terhadap obat antinyeri ibuprofen atau aspirin
  2. Perdarahan pada saluran cerna
  3. Anak-anak di bawah usia 12 tahun dan ibu menyusui
  4. Kanker darah hemofilia atau kelainan darah lainnya
  5. Gangguan ginjal derajat berat
  6. Gangguan hati derajat berat

Efek Samping

Gangguan pencernaan seperti radang hingga perdarahan pada lambung. Selain itu, dapat juga menimbulkan reaksi alergi atau hipersensitif seperti biduran atau bengkak pada wajah dan kelopak mata. Efek samping lainnya yang sangat jarang timbul adalah sindrom Reye (sering terjadi pada anak dan remaja, dapat menyebabkan pembengkakan pada otak dan hati) serta perdarahan di dalam otak.

Sediaan

Beberapa obat dengan kandungan asetosal termasuk dalam golongan obat bebas, contohnya adalah obat aspirin yang digunakan untuk meredakan gejala nyeri atau demam. Berikut adalah sediaan obat aspirin: 

  • Tablet 500 mg
  • Tablet salut enterik 80 mg, 100 mg
  • Tablet kunyah 80 mg

Dosis

  1. Tujuan: Sebagai pencegahan primer pada kasus sumbatan pembuluh darah di otak (stroke iskemik) dan serangan jantung (angina pektoris, infark miokard)
    • Dosis dewasa: 150 – 300 mg
  1. Tujuan: Mengatasi demam atau nyeri derajat ringan hingga sedang
    • Dosis dewasa: dosis awal 300 – 900 mg, kemudian dapat diulang tiap 4 - 6 jam tergantung kebutuhan klinis (dosis maksimal 4 gram per hari)
  1. Tujuan: Penyakit reumatik
    • Dosis dewasa:
      • Kondisi akut: 4 – 8 gram per hari dalam dosis terbagi
      • Kondisi kronis: 5,4 gram per hari dalam dosis terbagi
  1. Tujuan: Pencegahan kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah pada pasien berisiko tinggi
    • Dosis dewasa:
      • Jangka pendek: 150 – 300 mg per hari
      • Jangka panjang: 75 – 150 mg sekali per hari

Keamanan

Kehamilan: C (terdapat penelitian pada hewan uji coba yang menunjukkan adanya efek samping pada janin namun tidak ada penelitian terkontrol yang baik dan memadai pada manusia). Oleh karena itu, penggunaan obat ini harus melalui konsultasi dengan dokter terlebih dahulu, sehingga potensi manfaat dan risiko obat dapat dipertimbangkan dan digunakan dengan hati-hati.

Interaksi Obat

  1. Obat penurun darah tinggi golongan penghambat enzim ACE 

Konsumsi bersamaan dengan aspirin dapat menurunkan fungsi ginjal dan aspirin dapat menurunkan aktivitas kerja obat penurun darah tinggi yang bekerja dengan menghambat enzim ACE seperti kaptopril, enalapril, lisinopril, dan ramipril. 

  1. Obat pereda nyeri 

Efektivitas maksimal dari aspirin dapat menurun dalam menghambat penggumpalan darah apabila dikonsumsi bersamaan dengan obat pereda nyeri seperti ketorolac atau ibuprofen.

Writer : dr Apri Haryono Hafid
Editor :
  • Editor AI Care
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 25 Januari 2022 | 03:42