Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini adalah Cyclon 1%
Cara Kerja
Obat ini bekerja dengan cara menghentikan kerja dari senyawa kimia asetilkolin pada persarafan mata sehingga membuat pupil mata melebar (dilatasi) dan otot mata menjadi lemas (relaksasi).
Indikasi
Siklopentolat digunakan untuk beberapa tujuan:
- Digunakan untuk melebarkan pupil dan melemaskan otot mata saat pemeriksaan mata (agen midriatikum)
- Pada penyakit uveitis (peradangan lapisan tengah mata)
- Iritis (peradangan pada selaput pelangi mata di sekitar bagian pupil)
Kontraindikasi
Obat ini tidak dapat digunakan pada pasien yang mengalami penyakit glaukoma tertutup
Efek Samping
Efek samping yang dapat Anda rasakan setelah penggunaan obat ini pada mata yaitu:
- Pandangan kabur sementara waktu
- Rasa panas pada mata
- Mata merah
- Iritasi pada mata
Namun terdapat efek samping serius yang perlu Anda waspadai seperti di bawah ini:
- Mengalami pingsan
- Nyeri dan bengkak pada mata
- Perubahan suasana hati dan mental seperti kebingungan, halusinasi, cemas/gelisah, perubahan perilaku dan hiperaktif)
- Terjadi perubahan pada pada penglihatan seperti melihat pelangi saat terdapat cahaya
- Peningkatan tekanan bola mata
- Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan
- Kejang
- Napas lambat dan pendek
Terdapat juga efek samping sangat serius sampai mengacam nyawa yang perlu Anda ketahui yaitu adanya reaksi alergi berat (anafilaksis) dengan gejala kemerahan pada seluruh tubuh, bengkak pada beberapa bagian tubuh (wajah, lidah dan tenggorokan) dan terdapat gangguan pernapasan seperti sesak.
Sediaan
Siklopentolat tersedia dalam bentuk obat tetes mata 1%
Dosis
Dosis penggunaan obat ini bergantung dengan tujuan, kondisi medis dan usia pasien seperti di bawah ini:
Untuk melebarkan pupil dan melemaskann otot mata saat pemeriksaan mata
- Dewasa, dapat menggunakan sediaan obat tetes mata siklopentolat 0.5%, 1% atau 2%, diteteskan 1 tetes pada kedua mata 30-60 menit sebelum pemeriksaan dilakukan. Dapat diteteskan ulang 5-15 menit kemudian jika dibutuhkan. Pada mata yang memiliki warna lebih gelap dosis dapat dinaikkan.
- Anak usia 3 bulan-12 tahun, teteskan siklopentolat 1% pada kedua mata dengan masing-masing 1 tetes 30-60 menit sebelum prosedur pemeriksaan.
- Anak usia > 12 tahun, dosis obat dengan meneteskan siklopentolat 0.5% sebanyak 1 tetes pada kedua mata 30-60 menit sebelum pemeriksaan mata.
- Dewasa, sediaan obat siklopentolat 0.5% atau 1% diteteskan pada mata yang sakit sebanyak 1 tetes setiap 6-8 jam sekali dalam sehari.
- Anak, dosis sama seperti pasien dewasa
Keamanan
Penggunaan obat pada kehamilan masuk kategori C. Artinya obat ini menunjukkan efek buruk pada janin saat dilakukan pada hewan uji coba. Akan tetapi, belum ada penelitian secara langsung pada manusia. Obat ini pada ibu menyusui belum diketahui dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Sehingga keamanannya belum diketahui.
Interaksi Obat
Interaksi siklopentolat dengan obat lain seperti obat penurun tekanan bola mata (carbachol dan pilocapine) dapat menurunkan efektivitas dari obat tersebut.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Cyclopentolate – Mims Indonesia. (2022). Retrieved 25 June 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cyclopentolate?mtype=generic
Cyclopentolate Opthalmic – drugs.com. (2021). Retrieved 25 June 2022, from https://www.drugs.com/mtm/cyclopentolate-ophthalmic.html
Cyclopentolate Opthalmic – MayoClinic. mayoclinic.com (2022). Retrieved 25 June 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/cyclopentolate-ophthalmic-route/side-effects/drg-20063264?p=1
Cyclopentolate HCL Drops – WebMD. (2022). Retrieved 25 June 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-336/cyclopentolate-ophthalmic-eye/details