Carteolol

Carteolol
Contoh obat tetes mata yang mengandung carteolol.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Arteoptic La.

 

Cara Kerja

Carteolol termasuk dalam kelompok obat beta blocker. Obat ini bekerja dengan cara mengurangi jumlah cairan (disebut aqueous humour) berlebih yang diproduksi dalam mata, yang meningkatkan tekanan dalam mata. Biasanya obat ini diberikan pada penyakit yang menyebabkan peningkatan tekanan mata.

 

Indikasi

Carteolol digunakan sebagai obat tunggal atau kombinasi dengan obat lain untuk mengobati tekanan tinggi di dalam mata karena:

  • Glaukoma (tipe sudut terbuka), kerusakan pada saraf mata akibat tingginya tekanan di dalam bola mata
  • Hipertensi okular, kondisi di mana tekanan di dalam bola mata lebih tinggi daripada tekanan normal yang bila tidak ditangani segera, berisiko berkembang menjadi glaukoma

 

Kontraindikasi

Obat ini tidak boleh diberikan pada orang-orang dengan riwayat alergi carteolol.

 

Efek Samping

Obat ini dapat menimbulkan efek samping seperti:

  • Penglihatan kabur
  • Mata terasa terbakar, menyengat, gatal, atau kemerahan sementara 
  • Mata nyeri, bengkak, atau mengeluarkan cairan
  • Mata sensitif terhadap cahaya
  • Perubahan mental atau suasana hati (seperti depresi)
  • Gejala gagal jantung yang baru atau memburuk 
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur
  • Pusing

Cari pertolongan medis segera jika salah satu dari efek samping yang jarang tetapi serius ini terjadi:

  • Mengi
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri dada yang dapat menjalar ke rahang dan lengan kiri
  • Sesak napas
  • Keringat berlebihan yang tidak biasa
  • Pingsan
  • Kelemahan pada satu sisi tubuh
  • Kesulitan berbicara
  • Kejang
  • Kebingungan
  • Penurunan penglihatan mendadak
  • Reaksi alergi yang sangat serius

 

Sediaan

Carteolol tersedia dalam bentuk obat tetes mata 2,5 ml/50 mg.

 

Dosis

Teteskan 1 tetes obat carteolol pada mata yang sakit 2 kali sehari.

 

Keamanan

Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter semua riwayat penyakit Anda, terutama:

  • Penyakit paru-paru
  • Masalah pernapasan seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Detak jantung lambat atau tidak teratur (bradikardia/blok AV)
  • Penyakit jantung
  • Diabetes
  • Gangguan hormon tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Gangguan sirkulasi darah (seperti penyakit pembuluh darah perifer/tepi)
  • Stroke
  • Gangguan mental/mood (seperti depresi)
  • Masalah saraf atau otot tertentu
  • Riwayat reaksi alergi berat

Obat ini dapat menyebabkan penglihatan kabur sementara. Oleh karena ituangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan aktivitas apa pun yang membutuhkan penglihatan yang jelas sampai Anda yakin dapat melakukan aktivitas tersebut dengan aman.

Jika Anda menderita diabetes, produk ini dapat menyamarkan gejala detak jantung yang cepat/berdebar yang biasanya Anda rasakan ketika kadar gula darah Anda turun terlalu rendah. Gejala lain dari kadar gula darah rendah, seperti pusing dan berkeringat, tidak terpengaruh oleh obat ini.

Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Tidak diketahui juga apakah obat ini dikeluarkan melalui ASI. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda ketika Anda hamil atau sebelum menyusui.

 

Interaksi Obat

  • Tekanan darah rendah atau detak jantung lambat (bradikardia) bila obat ini diberikan bersama dengan:
    • Obat antagonis kalsium (obat untuk menurunkan darah tinggi)
    • Antiaritmia (obat untuk gangguan irama jantung, contohnya amiodaron)
    • Digitalis (obat untuk gagal jantung) 
  • Pelebaran pupil (bagian di tengah mata yang berbentuk bulat dan berwarna hitam) atau midriasis dapat terjadi jika obat ini diberikan dengan epinefrin (obat untuk syok akibat reaksi alergi berat dan juga digunakan dalam tindakan resusitasi jantung paru pada kasus henti jantung).

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 12:27