Berpuasa adalah ibadah yang wajib dilakukan di bulan Ramadan oleh seluruh umat Muslim di dunia. Namun, bagi penderita diabetes khususnya, dan orang dengan kondisi medis tertentu, berpuasa bukanlah hal yang wajib dilakukan. Siapapun yang dapat membahayakan kesehatannya dengan berpuasa, dibebaskan dari kewajiban berpuasa.
Pun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa penderita diabetes tetap bisa ikut berpuasa sepanjang bulan Ramadan. Selama memahami risiko kesehatan yang mungkin dialami dan menjaga kadar gula darah agar tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi, pasien diabetes boleh berpuasa di bawah pengawasan dokter.
Aturan Nutrisi Berbuka Puasa bagi Pasien Diabetes
Saat menjalani puasa, pasien diabetes harus tetap menjaga asupan makanan agar tetap bisa makan dalam batasan kebutuhan kalori harian, yaitu 1200-2000 kalori dengan pembagian distribusi sebagai berikut:
- Sahur 30-40%
- Berbuka 40-50%
- Camilan sehat 10-20%
- Komposisi nutrisi yang diasup terdiri dari 40-50% karbohidrat dengan indeks glikemik rendah, 20-30% protein, 30-35% lemak, buah-buahan dan sayuran
- Mencukupi asupan air minum 30-50cc/kg berat badan
- Makan sahur seakhir mungkin sebelum memulai puasa
- Menghindari makanan dan minuman mengandung banyak gula, seperti jus buah dengan tambahan gula, sirup, es buah, buah kalengan, dan sebagainya
- Menghindari minuman berkafein yang dapat menyebabkan dehidrasi
Manfaat Kurma Sebagai Pembatal Puasa
Kurma dikenal sebagai makanan pembatal puasa yang tak hanya lezat, namun juga kaya kandungan protein, vitamin, dan mineral. Kurma juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, di antaranya:
- Tinggi kandungan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari peradangan
- Dapat memuaskan rasa manis sekaligus memberikan nutrisi penting seperti vitamin B6 dan zat besi
- Tinggi kandungan serat segingga membuat Anda merasa kenyang lebih lama
- Tinggi kandungan kalium yang merupakan elektrolit yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatan jantung yang baik, dan membantu membangun otot dan protein dalam tubuh
- Cocok digunakan sebagai pengganti gula, cokelat keping, dan permen dalam resep kue untuk menurunkan risiko konsumsi gula tambahan.
Bolehkah Pasien Diabetes Membatalkan Puasa dengan Kurma?
Agar tidak terjadi lonjakan kadar gula di dalam tubuh, pasien diabetes disarankan untuk memilih makanan dengan indeks glikemik rendah. Makanan dengan nilai indeks glikemik di bawah 55 dianggap sebagai makanan dengan indeks glikemik rendah yang aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Sekalipun memiliki rasa yang manis, kurma termasuk makanan yang memiliki indeks glikemik rendah, di mana indeks glikemik rata-rata kurma adalah 42. Artinya, pasien diabetes boleh mengonsumsi kurma dalam jumlah yang tidak berlebihan.
Berapa Banyak Kurma yang Boleh Dimakan Pasien Diabetes?
Diperlukan pertimbangan beban glikemik (GL) untuk menentukan ukuran porsi makanan tertentu saat menghitung pengaruhnya terhadap gula. Untuk menentukan GL makanan, kalikan GI dengan jumlah karbohidrat yang dikandungnya dan bagi dengan 100. Dua biji kurma kering (sekitar 48 gram) mengandung 36 gram karbohidrat, yang akan menghasilkan angka 17 GL, yang menunjukkan GL sedang.
Jadi, jika Anda menderita diabetes, pastikan Anda makan tidak lebih dari 1-2 kurma sekali makan. Anda juga bisa mengombinasikannya dengan segenggam kacang yang memungkinkan karbohidratnya dicerna lebih lambat untuk membantu mencegah lonjakan gula darah.
Anda boleh membatalkan puasa segera apabila gula darah <70 mg/dL atau >300mg/dL, atau terdapat gejala hipoglikemia seperti keringat dingin, dada berdebar, kebingungan, sakit kepala, lapar tak tertahankan, terdapat gejala dehidrasi atau gejala penyakit akut lainnya. Pastikan juga untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum ikut berpuasa di Ramadan kali ini. Selamat menjalankan ibadah puasa.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono