Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini yang dapat ditemui di pasaran yaitu:
- Androcur
- Cyproplex
- Cypron
Cara Kerja
Obat ini bekerja dengan cara menghambat hormon testosteron berikatan dengan sel kanker prostat. Selain itu, obat ini juga menurunkan produksi dari hormon testosteron dalam tubuh laki-laki dengan cara memberikan sinyal negatif ke kelenjar pengaturan hormon (hipotalamus) di otak, agar tidak melepaskan hormon LH (luteinizing hormon) yang berfungsi sebagai perangsang pembentukan hormon testosteron. Seperti diketahui sebelumnya, hormon testosteron berperan dalam pertumbuhan sel kanker prostat. Dengan obat ini, dapat memperlambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker prostat.
Indikasi
Obat digunakan untuk pengobatan pada pasien kanker prostat. Selain itu, juga dapat digunakan pada orang yang memiliki gairah seksual tinggi dan orientasi seksual yang menyimpang.
Kontraindikasi
Obat ini tidak dapat diberikan pada beberapa kondisi medis seperti di bawah ini:
- Sedang menderita tumor pada lapisan pelindung otak (meningioma)
- Tumor hati
- Memiliki riwayat atau sedang menderita stroke atau penyakit penyumbatan pembuluh darah lainnya
- Penyakit jantung
- Diabetes derajat berat dengan komplikasi kerusakan pembuluh darah
- Gangguan pada organ hati
- Mengalami depresi
- Anak usia <18 tahun yang sedang mengalami tahap perkembangan testis (buah zakar)
Efek Samping
Efek samping yang dapat ditimbulkan setelah menggunakan cyproterone seperti di bawah ini:
- Mual dan muntah
- Kulit kering dan kebotakan sementara
- Peningkatan kadar kolesterol dan kalsium dalam darah
- Peningkatan atau penurunan berat badan
- Jumlah sperma dan cairan mani menurun
- Depresi
- Menurunnya gairah seksual dan fungsi ereksi penis terganggu
- Osteoporosis
- Kejadian penyakit sumbatan pembuluh darah meningkat
- Penggunaan dalam waktu lama dan dosis tinggi dapat menyebabkan terjadinya tumor lapisan otak (meningioma) dan anemia
Efek samping fatal yang dapat terjadi yaitu adanya gangguan pada hati seperti peradangan hati, kuning seluruh tubuh hingga gagal organ hati. Efek samping yang sangat jarang terjadi seperti tumor hati hingga terjadi perdarahan rongga perut.
Sediaan
Sediaan obat ini yaitu dalam bentuk tablet, diminum segera setelah makan.
Dosis
Dosis cyproterone sesuai dengan tujuan pengobatan seperti di bawah ini:
Pada kondisi gairah seksual tinggi
- Dosis obat 50 mg 2 kali sehari. Dosis dapat diturunkan jika tujuan pengobatan sudah tercapai. Lama terapi bergantung dengan respon pasien.
Pencegahan kekambuhan tumor prostat
- Dosis obat 200 mg dibagi menjadi 2-3 dosis dalam sehari selama seminggu. Kemudian obat dikombinasikan dengan obat yang menguatkan hormon LH selama 3-4 minggu.
Pengobatan jangka panjang kanker prostat
- Dosis cyproterone 200 mg yang terbagi dalam 2-3 dosis perhari.
Keamanan
Keamanan obat ini pada ibu hamil dan ibu menyusui belum diketahui. Hingga saat ini cyproterone tunggal hanya digunakan pada laki-laki terutama pada pasien laki-laki yang menderita kanker prostat.
Interaksi Obat
Terdapat beberapa efek yang ditimbulkan akibat interaksi cyproterone dengan beberapa obat yaitu:
- Kadar cyproteron dalam darah menurun jika digunakan dengan obat antituberkulosis (rifampisin) dan obat antikejang (phenitoin).
- Penggunaan bersama dengan obat penurun kolesterol (simvastatin) dapat meningkatkan terjadinya rabdomiolisis (jaringan otot mati).
- Interaksi dengan obat antijamur (ketokonazol) dan antivirus (ritonavir) dapat menganggu penguraian cyproterone.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono