Brand/Nama Lain
Nama dagang dari obat ini yang dapat ditemui di pasaran adalah Prezista.
Cara Kerja
Darunavir merupakan antivirus yang bekerja dengan menghambat proses replikasi (perbanyakan komponen) dari virus HIV-1. Obat ini juga menghambat enzim protease (berperan untuk memecah dan mencerna protein) dari virus, membuat virus menjadi tidak infeksius dan menurunkan jumlah HIV dalam darah. Darunavir biasanya diberikan bersama obat-obatan lain untuk meningkatkan efek terapi HIV. Darunavir hanya boleh diberikan pada orang dewasa dan anak-anak yang telah berusia di atas 3 tahun.
Indikasi
Darunavir diberikan dengan obat lain sebagai terapi HIV. ini digunakan pada pasien yang mengalami penyakit HIV (Human Immunodeficiency Virus) baik pada anak maupun dewasa. Walaupun obat ini tidak bisa sepenuhnya menyembuhkan infeksi HIV, darunavir bisa menurunkan kemungkinan pasien HIV mengalami:
- Infeksi HIV berkembang menjadi AIDS
- Infeksi serius atau kanker
- Mengurangi risiko menularkan HIV ke orang lain
Kontraindikasi
Obat ini tidak dapat digunakan pada beberapa kondisi medis tertentu dan kelompok tertentu seperti berikut:
- Memiliki riwayat alergi berat dengan darunavir
- Gangguan hati berat
- Ibu menyusui
- Sedang mengonsumsi obat kejang seperti karbamazepin, fenitoin, atau fenobarbital
Efek Samping
Terdapat beberapa efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi obat ini, yaitu:
- Gejala saluran cerna (diare, mual dan muntah, nyeri ulu hati, nyeri perut)
- Pusing
- Insomnia
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Kemerahan pada kulit
- Anemia
- Redistribusi lemak di beberapa bagian tubuh (bawah leher, wajah, ekstremitas, dada, dll.)
Bisa timbul juga efek samping yang fatal dan memerlukan terapi dari dokter, yaitu:
- Hepatitis (peradangan pada hati)
- Reaksi alergi berat (sesak napas, bengkak di wajah atau tenggorokan, ruam kemerahan di seluruh tubuh)
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 300 mg. Di luar negeri, terdapat sediaan tablet 600 mg dan 800 mg.
Dosis
Dosis obat ini bisa berbeda pada beragam pasien. Informasi dosis di bawah ini merujuk pada dosis rerata dari obat ini. Jumlah dosis yang diambil dan lama pengobatan tergantung dari kondisi medis Anda.
Dewasa
- Belum pernah mendapat pengobatan
Dosis obat 800 mg sekali sehari dan dikombinasikan dengan antivirus ritonavir 100 mg atau cobicistat 150 mg.
- Sudah mendapat pengobatan dengan obat DRV-RAM
Dosis obat 600 mg 2 kali sehari, dikombinasikan bersama ritonavir 100 mg.
Anak-Anak (3 - 17 Tahun)
- Belum pernah mendapat pengobatan
- Berat badan >15 - <30 kg dosis obat 600 mg sekali sehari.
- Berat badan >30 - <40 kg dosis obat 675 mg sekali sehari.
- Berat badan >40 kg dosis obat 800 mg sekali sehari.
Pengobatan dikombinasikan dengan ritonavir 100 mg.
- Sudah mendapat pengobatan dengan obat DRV-RAM
- Berat badan >15 - <30 kg dosis obat 375 mg dua kali sehari.
- Berat badan >30 - <40 kg dosis obat 450 mg dua kali sehari.
- Berat badan >40 kg dosis obat 600 mg dua kali sekali.
Pengobatan dikombinasikan dengan ritonavir 50 mg.
Keamanan
Obat ini tergolong dalam kategori C dari FDA. Dari penelitian yang dilakukan pada hewan uji coba, masih belum ada bukti bahwa obat menimbulkan efek yang berbahaya pada janin. Darunavir bisa digunakan bersama ritonavir selama kehamilan bila manfaat dari obat ditimbang lebih tinggi dibandingkan risiko yang dapat timbul. Obat ini tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui. Masih belum diketahui bila darunavir dikeluarkan juga dari ASI.
Interaksi Obat
- Peningkatan kadar darunavir bila digunakan dengan obat:
- Antijamur ketokonazol, klotrimazol
- Antivirus indinavir
- Penurunan kadar darunavir bila digunakan bersama obat:
- Antituberkulosis rifampisin
- Antivirus lopinavir
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma