Brand/Nama Lain
Merek dagang dari obat ini adalah Nozepav, Prozepam, Stesolid, Valisanbe, Valdimex, Valisanbe Injection dan Vodin.
Cara Kerja
Diazepam adalah obat golongan benzodiazepin yang bekerja pada sistem saraf pusat. Obat ini akan berikatan dengan reseptor benzodiazepin di otak dan sumsum tulang, akan memberikan efek seperti meredakan kecemasan, menenangkan dan merelaksasi otot.
Indikasi
Obat ini dapat digunakan pada beberapa penyakit seperti di bawah ini, yaitu:
- Gangguan kecemasan
- Insomnia
- Kejang
- Epilepsi
- Spasme otot yang berat
- Sebagai obat yang diberikan sebelum prosedur anestesi
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh dikonsumsi pada individu dengan kondisi medis atau kelompok tertentu, di antaranya:
- Insufisiensi pernapasan berat, kondisi di mana paru tidak bisa mengambil oksigen yang cukup atau mengeluarkan karbon dioksida untuk memenuhi kebutuhan sel-sel di tubuh.
- Depresi pernapasan, organ paru gagal melakukan pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara efisien.
- Miastenia gravis, kelemahan jangka panjang pada otot karena adanya gangguan saraf.
- Sleep apnea, suatu gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan berhenti tiba-tiba saat tidur.
- Insufisiensi hati berat.
- Glaukoma sudut tertutup.
- Menderita fobia, depresi, gangguan suasana hati atau percobaan bunuh diri,
- Kecanduan alkohol.
- Bayi usia <6 bulan.
Efek Samping
Terdapat beberapa efek samping yang dapat timbul setelah menggunakan obat ini yaitu:
- Mengantuk
- Pusing
- Nyeri kepala
- Kelelahan atau kelemahan pada otot
- Masalah keseimbangan
- Sembelit
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Mengalami kebingungan
- Perubahan pada hasrat seksual
Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami salah satu efek samping serius berikut:
- Reaksi alergi berat (ruam kulit di seluruh tubuh, bengkak pada wajah dan mulut, sesak napas)
- Tremor pada bagian tubuh tertentu yang sulit dikendalikan
- Melambatnya peranapasan dan detak jantung
- Pandangan kabur
- Bicara pelo dan tidak jelas
Sediaan
Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, obat yang dimasukkan melalui dubur, serta obat suntik.
Dosis
Dosis obat minum diazepam bervariasi sesuai dengan penyakitnya, bisa dilihat di bawah ini:
Insomnia
- Dewasa, dosis sebesar 5-15 mg sebelum tidur.
- Lansia, setengah dari dosis orang dewasa.
Gangguan Kecemasan Berat
- Dewasa, dosis 2-10 mg bisa diminum 2-4 kali sehari tergantung keparahan gejala.
- Anak, dosis 1-2,5 mg diminum 3-4 kali sehari.
- Lansia, setengah dari dosis orang dewasa.
Spasme Otot
- Dewasa, dosis 2-15 mg dalam dosis terbagi.
- Anak, dosis 2-40 mg sehari dalam dosis terbagi.
- Lansia, setengah dari dosis orang dewasa
Kejang
- Dewasa, dosis 2-60 mg per hari dalam dosis terbagi.
- Lansia, setengah dari dosis orang dewasa.
Keamanan
Berdasarkan FDA dari Amerika Serikat, obat ini masuk ke dalam kategori D jika digunakan pada ibu hamil. Diazepam terbukti menyebabkan beberapa dampak yang buruk terhadap janin. Selain itu, obat ini dapat masuk ke dalam ASI dan dapat memberikan risiko terhadap bayi yang menerima ASI dari ibu yang sedang konsumsi obat diazepam. Oleh karena itu, penggunaan obat ini pada kehamilan dan menyusui dihindari.
Interaksi Obat
Berdasarkan FDA obat ini masuk kategori D jika digunakan pada ibu hamil. Bahwa diazepam bisa menimbulkan beberapa dampak buruk terhadap janin, walaupun hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut. Obat ini boleh diberikan pada ibu hamil bila dokter menganggap manfaat dari obat lebih besar daripada kemungkinan risiko yang dapat terjadi.
Selain itu, obat ini juga dapat keluar melalui ASI. Pemberian obat ini pada ibu menyusui umumnya akan dimonitor oleh dokter yang memberikan terapi. Tidak disarankan untuk menyusui bila sedang mendapat diazepam dalam dosis tinggi. Oleh karena itu, penggunaan obat ini pada kehamilan dan menyusui umumnya dihindari.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma