Diflucortolone

Diflucortolone
Diflucortolone bermanfaat untuk meredakan keluhan peradangan dan gatal pada kulit.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Diflukortolone, Nerilon, Nerisona, Nerisona Combi, Travacourt, Valeron.

 

Cara Kerja

Diflucortolone adalah obat golongan kortikosteroid, bekerja dengan menghambat pembentukan, pelepasan, dan aktivitas zat penyebab peradangan. Diflucortolone adalah obat yang memiliki properti antiradang, antigatal, dan bisa mempersempit pembuluh darah (vasokonstriksi).

 

Indikasi

Diflucortolone digunakan untuk pengobatan pada area luar kulit yang memiliki gejala peradangan dan gatal pada:

  • Liken planus, kondisi pembengkakan dan iritasi kulit karena kelainan pada kekebalan tubuh. 
  • Dermatitis atopi atau eksim, peradangan pada kulit karena faktor alergi.
  • Psoriasis, adanya sisik tebal pada kulit karena peradangan yang berlangsung lama. 
  • Dermatitis seboroik, adanya sisik pada kulit kepala karena infeksi jamur

 

Kontraindikasi

Diflucortolone dapat masuk melalui kulit dan ke dalam pembuluh darah, sehingga beritahu dokter bila Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini. Obat ini juga tidak boleh diberikan pada orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Jerawat (acne vulgaris)
  • Infeksi virus, bakteri, atau jamur pada kulit yang belum teratasi
  • Reaksi kulit seperti ruam atau bengkak setelah vaksinasi
  • Dermatitis perioral, peradangan pada kulit di sekitar mulut
  • Anak-anak kurang dari 5 tahun

 

Efek Samping

  • Ada sensasi terbakar atau iritasi pada kulit
  • Perubahan warna pada kulit
  • Penipisan kulit
  • Stretch mark
  • Reaksi kulit karena terpapar senyawa alergen (dermatitis kontak alergi)
  • Jerawat
  • Penumbuhan rambut pada area yang dioleskan

Bila Anda mengalami hal di atas, segera konsultasikan kondisi Anda dengan dokter terdekat.

 

Sediaan

Diflucortolone tersedia dalam bentuk obat salep dan krim.

 

Dosis

Dewasa

  • Krim atau salep 0,1 atau 0,3%: Oleskan tipis pada area kulit yang terkena 2x sehari dan bisa menjadi sekali sehari bila sudah membaik.
  • Dosis maksimal 60 gram per minggu pada krim atau salep dengan konsentrasi 0,3%.
  • Lama durasi pengobatan 4 minggu bila konsentrasi obat 0,1% atau 2 minggu bila konsentrasi obat 0,3%.

 

Anak-anak

  • Krim atau salep konsentrasi 0,1%: Oleskan tipis pada area kulit yang terkena 2x sehari dan bisa menjadi sekali sehari bila sudah membaik.
  • Durasi maksimal pemberian obat selama 5 hari.
  • Pada anak-anak yang berusia ≥5 tahun, bisa mendapat obat dengan konsentrasi 0,1% atau 0,3% dengan lama pemberian 1-2 minggu pada area tubuh, dan 5 hari bila pada area wajah.

 

Keamanan

Obat ini tergolong ke dalam obat keras. Penggunaan Diflucortolone yang berlebihan bisa menyebabkan iritasi, bintil-bintil air atau kemerahan pada kulit. Pasien dengan penyakit psoriasis, dermatitis stasis (peradangan kulit karena gangguan pada pembuluh darah vena), dan radang pada kaki perlu perhatian khusus. Infokan pada dokter bila Anda hamil atau menyusui. Jangan sampai obat terkena pada mata.

 

Interaksi Obat

Beri tahu dokter bila Anda sedang dalam terapi:

  • Obat golongan kortikosteroid lainnya seperti prednison.
  • Obat yang dapat menurunkan kekebalan tubuh seperti siklosporin.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:41

Diflucortolone. (2022). Retrieved 25 July 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diflucortolone?mtype=generic 

Diflucortolone - Topical/Cutaneous. (2022). Retrieved 25 July 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/diflucortolone/patientmedicine/diflucortolone%2B-%2Btopical%252fcutaneous 

Diflucortolone. (2022). Retrieved 25 July 2022, from https://go.drugbank.com/drugs/DB09095 

Diflucortolone. (2022). Retrieved 25 July 2022, from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Diflucortolone