Epirubicin

Epirubicin adalah obat kemoterapi yamg bekerja dengan cara merusak materi genetik DNA pada sel kanker.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

4-Epeedo-10, 4-Epeedo-50, Ciazil, Dbl Epirubicin Hcl, Epirol, Episindan, Farmorubicin, Kemopirin, Rubisandin.

 

Cara Kerja

Epirubicin adalah obat kemoterapi yang digunakan dalam pengobatan berbagai jenis kanker. Obat ini termasuk ke dalam suatu golongan antikanker yang disebut antrasiklin. Obat-obatan dalam golongan ini dikembangkan dari berbagai strain bakteri Streptomyces.

Obat ini bekerja dengan cara merusak materi genetik DNA pada sel kanker, sehingga pertumbuhan sel kanker dapat berhenti. Namun, obat ini juga mengganggu pertumbuhan sel tubuh lainnya yang sehat, sehingga dapat terjadi berbagai efek samping seperti rambut rontok. 

 

Indikasi

Obat ini secara umum digunakan sebagai terapi tambahan bersama pengobatan kanker lainnya, seperti:

  • Kanker payudara, baik pada kanker stadium awal maupun pada stadium akhir (sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain).
  • Kanker kandung kemih.
  • Leukemia (kanker darah putih).
  • Kanker lambung.
  • Kanker esofagus.

Anda bisa membaca artikel mengenai tumor dan keganasan pada lambung di sini: Tumor Gaster - Definisi, Penyebab, Gejala dan Tata Laksana.

 

Kontraindikasi

Obat ini tidak boleh diberikan pada individu yang memiliki keadaan berikut, yaitu:

  • Pasien dengan gangguan jantung (contohnya infark miokard atau serangan jantung derajat berat atau yang baru terjadi dalam waktu dekat ini).
  • Pasien yang sebelumnya telah mendapat total dosis maksimal dari obat kemoterapi antrasiklin, seperti doxorubicin dan daunorubicin.
  • Pasien yang memiliki hipersensitivitas atau reaksi alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Pasien dengan gangguan organ hati berat.
  • Tidak boleh disuntikkan pada pasien tumor pada kandung kemih yang sudah menembus dinding kandung kemih.
  • Pasien dengan infeksi saluran kemih, peradangan kandung kemih memiliki masalah terkait selang urine.
  • Wanita hamil dan menyusui.

Anda bisa membaca mengenai artikel obat kemoterapi lain di sini: Doxorubicin - Cara Kerja, Kontraindikasi, Efek Samping.

 

Efek Samping

Efek samping yang umum terjadi dari pemberian obat ini adalah:

  • Peningkatan risiko infeksi karena epirubicin memiliki efek yang menurunkan aktivitas sumsum tulang. Produksi berbagai sel darah, termasuk sel darah putih yang berperan dalam kekebalan tubuh, ikut berkurang.
  • Keluhan perdarahan seperti memar, gusi berdarah atau mimisan karena penurunan trombosit darah.
  • Gejala anemia atau kekurangan sel darah merah, seperti sesak napas dan pucat.
  • Mual, muntah, diare.
  • Kerontokan rambut, termasuk bulu dan alis mata, bulu ketiak, bulu kaki dan kadang-kadang bulu pada kemaluan. Rambut akan kembali tumbuh setelah pengobatan selesai.
  • Urine berwarna merah atau pink. Hal ini normal terjadi akibat warna obat kemoterapi dan biasanya terjadi selama satu atau dua hari.
  • Gusi sariawan.
  • Demam.
  • Kulit kering, gatal atau timbul ruam

Obat ini bersifat toksik terhadap jantung, sehingga dapat menyebabkan kerusakan otot jantung dan gagal jantung. Pada kasus yang jarang terjadi, obat-obatan dalam golongan antrasiklin termasuk epirubicin, dapat menyebabkan leukemia (kanker darah putih).

 

Sediaan

Epirubicin tersedia dalam bentuk berikut:

  • Serbuk injeksi dengan sediaan vial 10 mg dan 40 mg.
  • Larutan injeksi 2 mg/mL

 

Dosis

Terapi Tambahan Pengobatan Kanker Payudara

Dosis awal 100-200 mg/m2, dapat diberikan sebagai dosis tunggal pada hari pertama atau dalam dosis terbagi yang diberikan dua kali pada hari ke-1 dan ke-8 dalam setiap siklus pengobatan 28 hari. Pengobatan diulangi sebanyak 6 siklus.

 

Keamanan

Obat ini memiliki kategori D dalam kehamilan, yaitu obat ini terbukti bisa menyebabkan kelainan pada janin dalam kandungan.

 

Interaksi Obat

  • Epirubicin bisa meningkatkan efek kerusakan pada jantung (efek kardiotoksik) jika dikombinasikan dengan obat yang memiliki efek kardiotoksik lainnya.
  • Obat asam lambung cimetidine dapat meningkatkan paparan epirubicin dalam tubuh.
  • Obat-obatan sitotoksik (menyebabkan kerusakan pada sel tubuh) seperti paclitaxel dan docetaxel dapat meningkatkan toksisitas obat, terutama pada sistem pencernaan dan darah.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 01:16

MIMS Indonesia. Epirubicin: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. (2022). Retrieved 20 August 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/epirubicin?mtype=generic.

Pusat Informasi Obat Nasional. (2022). EPIRUBISIN. Retrieved 20 August 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/epirubisin.

Cancer Research UK. Epirubicin. (2022). Retrieved 20 August 2022, from https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancer-in-general/treatment/cancer-drugs/drugs/epirubicin.

Katzung, B., & Vanderah, T. (2021). Basic & clinical pharmacology (pp. 964-965). McGraw-Hill.

Khasraw, M., Bell, R., & Dang, C. (2012). Epirubicin: Is it like doxorubicin in breast cancer? A clinical review. The Breast, 21(2), 142-149. https://doi.org/10.1016/j.breast.2011.12.012.

Pfizer. Ellence. (2020). Retrieved 20 August 2022, from https://labeling.pfizer.com/showlabeling.aspx?id=657.

Mayo Clinic. Epirubicin (Intravenous Route) Precautions. (2022). Retrieved 20 August 2022, from https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/epirubicin-intravenous-route/precautions/drg-20063685.