Etoposide

Etoposide
Etoposide adalah obat yang digunakan dalam pengobatan kemoterapi beberapa jenis kanker.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Etopul, Fytoside, Sedol.

 

Cara Kerja

Etoposide adalah obat turunan dari senyawa podofilotoksin yang diekstraksi dari akar tanaman Podophyllum peltatum. Obat ini memiliki kandungan antineoplastik atau antikanker yang kuat, bekerja dengan menghambat pembentukan materi genetik DNA. Etoposide akan menghambat fungsi enzim topoisomerase II untuk mencegah agar DNA tidak bereplikasi. Akhirnya sel kanker tidak bisa membelah diri dan mati.

 

Indikasi

Etoposide adalah obat yang digunakan dalam pengobatan kemoterapi:

  • Sejenis kanker paru (small cell lung cancer).
  • Kanker testis.
  • Limfoma, kanker pada sistem aliran getah bening.
  • Leukemia nonlimfositik, kanker di mana terlalu banyak sel darah putih yang belum matang ditemukan di sumsum tulang dan darah.
  • Glioblastoma multiforme, sejenis tumor ganas pada otak atau sumsum tulang belakang.

Bila Anda tertarik untuk membaca lebih lanjut mengenai kanker paru, Anda bisa membacanya di sini: Kanker Paru - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Kontraindikasi

Obat ini dikontraindikasikan pada pasien dengan kondisi medis berikut:

  • Alergi atau hipersensitivitas terhadap obat ini.
  • Wanita hamil dan menyusui.

 

Efek Samping

Penggunaan obat kanker memang memiliki efek samping yang serius berkaitan dengan penekanan sistem imun. Efek samping ini lazim terjadi akibat kerja obat yang langsung merusak struktur dan tatanan DNA. Gejala yang dapat terjadi antara lain:

  • Mual, muntah, diare, sariawan.
  • Kebotakan atau rambut rontok.
  • Kerusakan saraf tepi.
  • Penurunan kadar sel darah putih dan keping darah (trombosit).
  • Gangguan organ hati.
  • Kerusakan organ jantung.
  • Reaksi alergi berat.

 

Sediaan

Etoposide tersedia dalam bentuk cairan obat suntik 20 mg/mL.

 

Dosis

Small Cell Lung Cancer

Dosis obat yang disuntikkan akan disesuaikan dengan luas permukaan tubuh pasien, yaitu:

  • 35 mg/m2 luas tubuh pasien per hari selama 4 hari; atau
  • 50 mg/m2 luas tubuh pasien per hari selama 5 hari.

 

Kanker Testis

Dosis obat juga akan disesuaikan dengan luas permukaan tubuh pasien. Etoposide umumnya diberikan dalam terapi kombinasi dengan obat lain:

  • 50-100 mg/m2 luas tubuhnya per hari selama 5 hari; atau
  • 100 mg/m2 luas tubuhnya per hari pada hari kesatu, ketiga dan kelima.

 

Obat dapat diberikan kembali dalam interval 3-4 minggu setelah pemulihan dari efek samping, tidak boleh diulang sebelum 21 hari. Cairan obat etoposide akan diberikan bersama cairan infus dekstrosa 5% atau NaCl 0,9% yang disuntikkan selama 30-60 menit. Khusus pada pasien kanker testis yang memiliki penurunan fungsi ginjal, dosis hanya diberikan sekitar 75% dari rekomendasi dosis obat.

Bila Anda tertarik untuk membaca lebih lanjut mengenai keganasan pada testis, Anda bisa membacanya di sini: Tumor Testis - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Keamanan

Kehamilan: Kategori D

Obat-obat golongan ini terbukti bisa menyebabkan efek samping yang berbahaya pada janin dalam kandungan. Oleh karena itu, obat ini tidak boleh diberikan pada wanita hamil, kecuali bila dokter menganggap manfaat yang diberikan obat lebih besar dari risiko yang ditimbulkan.

 

Interaksi Obat

  • Obat ini bersinergi dengan obat antikanker sitotoksik lainnya. 
  • Obat siklosporin A bisa mengurangi pembersihan obat etoposide di tubuh.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 19:26