Tumor Testis

Keganasan pada testis cenderung terjadi pada pria yang berusia 15-49 tahun.

Bagikan :


Definisi

Tumor testis adalah kondisi ketika sel testis mulai bermutasi dan tumbuh tidak terkendali, atau ketika sel tumor yang berasal dari bagian tubuh lain menyebar ke testis. Testis sendiri adalah nama lain dari buah zakar. Tumor testis bisa terjadi pada salah satu atau dua testis, dan merupakan salah satu tumor yang jarang ditemui. 

Testis atau buah zakar adalah 2 organ seks pria yang berada di dalam kantung buah zakar (skrotum). Skrotum ini menggantung di dasar penis pada kedua sisi penis. Testis berperan penting dalam sistem reproduksi pria karena mereka bisa memproduksi sperma dan menghasilkan hormon seperti testosteron.

Ada beberapa jenis kanker yang bisa muncul dari testis. 95% kanker testis berasal dari sel germinal testis yang akan berubah menjadi sperma. Terdapat dua jenis kanker yang berasal dari jenis sel ini, yaitu seminoma dan keganasan non-seminoma. Selain itu, ada beberapa kanker testis lain walaupun lebih jarang ditemukan, seperti:

  • Tumor sel Leydig sekitar 1-3% dari seluruh kasus kanker testis.
  • Tumor sel Sertoli yang berjumlah kurang dari 1% dari seluruh kasus kanker testis.

Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai seminoma, Anda bisa membaca artikelnya di sini: Seminoma - Definisi, Penyebab, Faktor Risiko, dan Gejala.

 

Penyebab

Tumor testis terjadi ketika sel-sel testis membelah lebih cepat dari biasanya sehingga bisa membentuk tumor. Penyebab pasti tumor testis masih belum diketahui. Penyakit ini diduga berhubungan dengan sejumlah kondisi tertentu yang membuat materi genetik atau DNA dari sel testis mengalami mutasi.

Karena mutasi ini, sel yang memiliki siklus hidup dan mati yang tetap menjadi terus hidup dan memperbanyak diri secara berlebihan. Keganasan juga bisa terjadi karena gen penekan tumor yang ada pada tubuh tidak bekerja dengan baik.

 

Faktor Risiko

Keganasan pada testis cenderung terjadi pada pria yang berusia 15-49 tahun. Pria kulit putih memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kanker testis dibandingkan pria dari kelompok etnis lainnya. Namun, alasan untuk hal ini masih belum jelas.

Beberapa faktor di bawah ini diketahui bisa meningkatkan risiko seorang pria untuk terkena tumor testis.

 

Kriptorkismus

Kriptorkismus adalah kondisi di mana salah satu atau kedua buah zakar tidak turun ke dalam kantungnya. Kriptorkismus adalah faktor risiko yang paling signifikan untuk terjadinya tumor testis. Sekitar 3-5% anak laki-laki lahir dengan buah zakar yang masih berada di dalam perut.

Testis biasanya akan turun ke dalam skrotum terutama dalam tiga bulan pertama kehidupan. Namun, pada beberapa anak, testis tidak turun sama sekali. Jika testis tidak turun secara alami dalam satu tahun pertama kehidupannya, bisa dilakukan prosedur pembedahan orchidopeksi untuk memasukkan testis kembali ke dalam kantung skrotum.

Risiko tumor testis bisa sedikit meningkat pada pria dengan buah zakar yang masih berada di dalam perut. Pria dengan testis yang tidak turun 3 kali lipat lebih mungkin untuk mengalami kanker testis dibandingkan dengan pria yang testisnya turun saat lahir atau sesaat setelah lahir. Bila terjadi keganasan, umumnya sel kanker akan berasal dari testis yang tidak turun, walau sekitar 1 dari 4 kasus keganasan timbul dari testis yang sudah turun dan berada dalam kantung sktotum.

Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai kriptorkismus, Anda bisa membaca artikelnya di sini: Kriptorkismus - Definisi, Penyebab, Faktor Risiko, dan Gejala.

 

Riwayat Keluarga

Memiliki anggota keluarga kandung dengan riwayat kanker testis atau kriptorkismus bisa meningkatkan risiko Anda untuk mengalami keganasan pada testis juga. Namun hanya sejumlah kasus keganasan pada testis yang terjadi dalam keluarga. Sebagian besar pria dengan tumor testis tidak memiliki riwayat keluarga menderita penyakit ini. 

 

Riwayat Kanker Testis

Pria yang pernah mengalami tumor testis pada satu buah zakar memiliki risiko untuk memiliki tumor kedua pada buah zakar lainnya. Oleh karena itu, Anda harus memeriksakan diri secara berkala. Selain untuk mendapat pengobatan, dokter penanggungjawab Anda akan mengevaluasi kemungkinan terjadinya keganasan pada buah zakar Anda lainnya.

 

Gejala

Keluhan yang ditemukan pada tumor testis umumnya lebih mungkin disebabkan oleh kondisi medis lain seperti cedera atau peradangan. Tumor atau keganasan adalah kondisi yang jarang menjadi penyebab kemunculan gejala-gejala ini. Beberapa pria dengan tumor testis juga ada yang tidak memiliki keluhan sama sekali. Namun begitu, Anda tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter bila memiliki salah satu keluhan di bawah ini.

  • Pembengkakan pada kantung buah zakar.
  • Adanya pembengkakan atau benjolan pada buah zakar yang tidak terasa nyeri.
  • Sensasi yang terasa berat dalam kantung buah zakar.
  • Nyeri tumpul atau rasa tidak nyaman di perut bawah atau area selangkangan.
  • Ukuran buah zakar menyusut atau mengecil.
  • Perubahan penampilan satu buah zakar dibandingkan buah zakar sebelahnya.

Meskipun kebanyakan benjolan atau pembengkakan di skrotum itu tidak berasal dari testis dan bukan merupakan tanda kanker, namun hal ini tetap tidak boleh diacuhkan.

 

Diagnosis

Untuk mendiagnosis tumor testis, dokter akan menanyakan gejala dan keluhan yang Anda alami. Dokter juga akan bertanya mengenai riwayat kesehatan dan pengobatan yang Anda jalani secara mendetail. Area kelamin dan seluruh tubuh Anda juga akan diperiksa secara fisik untuk melihat bila ada tanda-tanda tumor atau penyebaran tumor.

Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis tumor testis adalah sebagai berikut:

  • Pemeriksaan Pencitraan

USG skrotum adalah prosedur pencitraan yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memproduksi gambar bagian dalam testis. Prosedur ini tidak nyeri dan menjadi salah satu cara untuk menilai suatu benjolan bersifat jinak atau ganas. Selain itu, x-ray, CT scan dan MRI juga bisa dilakukan untuk mencari tahu apakah sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lain.

  • Pemeriksaan Darah

Untuk membantu mengonfirmasi diagnosis, pemeriksaan darah bisa dilakukan untuk mendeteksi marker tumor apakah mengalami peningkatan dalam tubuh. Marker seperti AFP (alpha fetoprotein) dan HCG (human chorionic gonadotrophin) akan diperiksa pada pasien yang dicurigai memiliki keganasan testis. Pemeriksaan marker tumor ini juga bisa membantu dokter mengetahui jenis tumor testis yang Anda derita.

  • Biopsi

Satu-satunya cara pasti untuk mengonfirmasi adanya kanker testis adalah dengan memeriksa sampel jaringan testis di bawah mikroskop. Namun pemeriksaan ini jarang dilakukan pada tumor testis karena sel kanker berisiko menyebar ke organ tubuh lain.

Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pemeriksaan AFP, Anda bisa membaca artikelnya di sini: Pemeriksaan AFP - Definisi, Indikasi, dan Kontraindikasi.

 

Tata Laksana

Pilihan pengobatan pada tumor testis akan tergantung pada stadium penyakit saat ini, jenis tumor, kondisi kesehatan Anda, dan metode terapi yang Anda pilih. Pembedahan adalah pengobatan pertama untuk hampir semua keganasan pada testis, apapun stadiumnya. Prosedur ini melibatkan pengangkatan testis saja, atau juga kelenjar getah bening, pembuluh limfe dan pembuluh darah di sekitarnya.

Setelah diangkat, dokter bisa menyarankan terapi radiasi atau kemoterapi untuk menghancurkan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. Pada banyak kasus kemungkinan terjadinya kambuh cukup rendah. Umumnya dokter akan menyarankan agar Anda melakukan pemeriksaan rutin selama beberapa tahun ke depan.

 

Komplikasi

Tumor yang ganas atau kanker dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Sel kanker testis paling sering menyebar ke kelenjar getah bening yang letaknya berdekatan, seperti pada perut atau organ paru. Meskipun lebih jarang terjadi, sel kanker juga dapat menyebar ke hati, otak, atau tulang.

Gejala kanker testis yang sudah menyebar ke organ lain dapat meliputi:

  • Batuk yang menetap atau batuk darah.
  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Pembengkakan dan pembesaran payudara pria.
  • Benjolan atau pembengkakan di leher.
  • Nyeri punggung bawah.
  • Sakit kepala.

 

Pencegahan

Tumor testis tidak dapat dicegah. Banyak pria dengan tumor testis tidak memiliki faktor risiko seperti yang sudah dijelaskan di atas. Namun Anda dapat melakukan pemeriksaan kesehatan mandiri untuk mengetahui kesehatan Anda secara berkala, dan bila ada hal-hal yang mengkhawatirkan dan perlu dikonsultasikan ke dokter. 

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika Anda menyadari adanya perubahan pada buah zakar Anda, seperti adanya pembengkakan atau benjolan pada salah satu testis. Benjolan dalam skrotum dapat memiliki berbagai macam penyebab yang berbeda, dan tumor testis merupakan penyebab yang jarang. Jika Anda memang menderita tumor testis, semakin cepat terapi dimulai, maka semakin besar kemungkinan Anda akan sembuh.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 04:28

Testicular cancer. (2021). Retrieved 27 August 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/testicular-cancer/.

What Causes Testicular Cancer? | Causes of Testicular Cancer. (2018). Retrieved 27 August 2022, from https://www.cancer.org/cancer/testicular-cancer/causes-risks-prevention/what-causes.html.

Testicular Cancer: Symptoms, Signs, Causes & Treatment. (2022). Retrieved 27 August 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12183-testicular-cancer#prevention.