Brand/nama lain
Atinggola, Kortilon, Bravoderm-N, Licosolon,Cinogenta, Lumiquin, Cinolon, Neosinol, Cinolon N, Ociderm-N, Conotip, Prodermis, Cortafluci, Refaquin, Dermasolon, Sinobiotik, Dermasolon, Synalar, Esinol, Synalar C, Fasolon, Synalten, Fluciderlon, Synarcus, Fluciderm, Trequinon, Inoderm, Zumaderm-N, Kalcinol N.
Cara Kerja
Fluocinolone adalah obat golongan kortikosteroid terflourinasi dengan potensi sedang-berat. Obat jenis kortikosteroid bekerja sebagai antiradang. Obat ini menghambat pembengkakan, pelebaran pembuluh darah, serta pembentukan komponen-komponen pembekuan darah dan skar yang berhubungan dengan peradangan. Steroid topikal atau obat oles dapat bertindak sebagai antiradang dan antigatal.
Indikasi
Fluocinolone adalah obat yang diindikasikan untuk pasien dengan diabetic macular edema, uveitis posterior non infeksi yang kronis, otitis eksterna yang eczematous, dermatosis yang respon terhadap kortikosteroid, dermatitis atopi, psoriasis kepala, dermatitis seboroik pada kulit kepala.
Beberapa penyakit di atas dapat Anda baca lebih lanjut pada artikel Ai Care berikut:
Kontraindikasi
Setiap sediaan fluocinolone kontraindikasikan pada pasien tertentu.
Untuk penggunaan intravitreal atau ke dalam mata, obat ini dikontraindikasikan pada pasien dengan infeksi mata atau sekitar mata, termasuk infeksi virus pada kornea, konjungtiva serta herpes siplex keratitis, vaccinia, varicella, glukoma.
Untuk penggunaan topikal atau oles, fluocinolone dikontraindikasian pada pasien dengan infeksi bakteri atau virus pada kulit, jerawat, rosacea, anogenital pruritus, perioral dermatitis.
Efek Samping
Efek samping dapat terjadi pada penggunaan fluocinolone. Namun, tidak semua pengguna memiliki efek samping yang sama. Efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan fluocinolone adalah sebagai berikut:
- Reaksi alergi pada kulit seperti rasa terbakar, gatal, kemerahan
- Kulit kering
- Adanya pembuluh darah seperti sarang laba-laba yang disebut telangektasis
- Adanya infeksi sekunder seperti cushing syndrome, hyperglycemia, glycosuria)
- Peningkatan kadar kolesterol darah
Sediaan
Gel (4+0,05+0,01) %, 0,25 mg/g, 0,25/10g
Salep, Gel 0,025%
Dosis
Intravitreal
- Edema makula diabetik
Dewasa: Pada pasien yang tidak cukup responsif terhadap pengobatan yang tersedia: Sebagai implan okular 0,19 mg: Berikan 1 implan pada mata yang terkena melalui injeksi intravitreal. Tidak direkomendasikan untuk pemberian bersamaan pada kedua mata.
- Uveitis kronis non-infeksi pada segmen posterior mata
Dewasa: Sebagai implan okular 0,18 mg: Berikan 1 implan pada mata yang terkena melalui injeksi intravitreal. Sebagai implan okular 0,59 mg: Berikan 1 implan (mengandung tab terbungkus silikon) ke dalam segmen posterior mata yang terkena melalui injeksi intravitreal.
Otik/Telinga
- Otitis eksterna eksim kronis
Dewasa: Sebagai tetes telinga 0,01%: Teteskan 5 tetes ke telinga yang sakit selama 1-2 minggu.
Anak: 2 tahun Sebagai tetes telinga minyak 0,01%: Sama seperti dosis dewasa.
Topikal/Kulit
- Dermatosis yang responsif terhadap kortikosteroid
Dewasa: Sebagai krim 0,025%, salep 0,00625% atau 0,025%, larutan 0,01%: Oleskan lapisan tipis ke area yang terkena 2-4 kali sehari tergantung pada kondisinya.
Anak: 1 tahun Sama seperti dosis dewasa. Durasi pengobatan: Hingga 5 hari tanpa menggunakan oklusi.
Topikal/Kulit
- Dermatitis atopik
Dewasa: Sebagai minyak tubuh 0,01%: Oleskan lapisan tipis ke area yang terkena 3 kali sehari. Oleskan jumlah paling sedikit untuk menutupi area yang terkena.
Anak: Untuk kasus sedang hingga berat: Sebagai minyak tubuh 0,01%: 3 bulan Basahi kulit kemudian oleskan lapisan tipis ke area yang terkena hingga 4 minggu. Oleskan jumlah paling sedikit untuk menutupi area yang terkena.
- Psoriasis kulit kepala
Dewasa: Sebagai minyak kulit kepala: Oleskan lapisan tipis pada kulit kepala yang basah atau lembab, pijat dengan baik, dan tutup dengan shower cap. Diamkan semalaman atau minimal 4 jam sebelum keramas menggunakan sampo biasa lalu bilas hingga bersih.
- Dermatitis seboroik pada kulit kepala
Dewasa: Sebagai sampo 0,01%: Oleskan tidak lebih dari 1 ons ke kulit kepala sekali sehari; bekerja menjadi busa dan tetap di kulit kepala selama kira-kira 5 menit sebelum dibilas sampai bersih.
Keamanan
Ibu hamil:
Kategori C (Penelitian pada binatang percobaan memperlihatkan ada efek samping terhadap janin). Obat hanya boleh diberikan apabila manfaatnya lebih besar dari pada risiko pada ibu hamil.
Ibu menyusui :
Pada ibu yang sedang menyusui, fluocinolone belum diketahui apakah terserap ke dalam ASI atau tidak. Jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Interaksi Obat
Fluocinolone dapat meningkatkan efek kantuk jika digunakan bersamaan degan hipnotik dan transquilizer, dapat menurinkan konsentrasi obat fenitoin dan karbamazepin dalam darah.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Pusat Informasi Obat Nasional. (2022).Monografi- Fluosinolon asetonid Retrieved 23 September 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/fluosinolon-asetonid
MIMS Indonesia. (2022). Fluocinolone: Indication, Dosage, Side Effect, Precaution. Retrieved 23 September 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluocinolone?mtype=generic
National Center for Biotechnology Information (2022). PubChem Compound Summary for CID 6215, Fluocinolone acetonide. Retrieved September 23, 2022 from https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Fluocinolone-acetonide.
Clinical Key . (2022). Drug monograph- Fluocinolone. Retrieved 23 September 2022, from https://www.clinicalkey.com/#!/content/drug_monograph/6-s2.0-1340