Brand/Nama Lain
Fordiab, Glurenorm, Glidiab, Lodem
Cara Kerja
Gliquidone adalah obat penurun gula darah yang khusus diberikan untuk mengatasi diabetes mellitus tipe 2. Gliquidone adalah obat antidiabetes golongan sulfonilurea generasi kedua yang bermanfaat menurunkan serta mengontrol kadar gula darah. Obat ini membantu produksi hormon insulin, suatu hormon yang berperan dalam kontrol gula darah, melalui stimulasi sel beta organ pankreas di perut.
Indikasi
Obat ini dapat digunakan untuk pengobatan beberapa kondisi medis seperti:
- Diabetes melitus yang tidak tergantung insulin (NIDDM) atau diabetes melitus tipe 2 yang tidak dapat dikontrol hanya dengan perubahan pola makan (diet)
- Obat ini dapat diberikan untuk pasien dengan kerusakan fungsi ginjal karena kemungkinan besar obat tidak akan tertumpuk di ginjal
Kontraindikasi
Obat ini tidak boleh diberikan pada penderita yang memiliki kondisi:
- Porfiria akut (sekelompok gangguan yang muncul karena penumpukan senyawa porfirin yang berlebihan di tubuh)
- Gagal fungsi hati
- Gagal ginjal yang berat
- Ibu hamil dan menyusui
- Diabetes yang tergantung insulin (diabetes melitus tipe 1)
- Koma, prekoma diabetes, dan ketidakseimbangan metabolik ekstrim yang mengarah ke kondisi asidosis (kondisi tingginya kadar asam di tubuh)
- Pasien diabetes yang mengalami komplikasi asidosis, stres pasca operasi (kejadian stres yang timbul setelah dilakukan prosedur tindakan operasi), dan infeksi akut
Efek Samping
Beberapa efek samping yang dapat timbul akibat penggunaan dari gliquidone antara lain:
- Tanda-tanda hipoglikemia (kadar gula darah rendah) seperti berkeringat, kepala pusing, kebingungan, atau gemetar
- Rasa lapar
- Pertambahan berat badan
- Nyeri lambung
- Urine berwarna gelap
- Rasa kantuk
- Kemerahan pada kulit
- Mual atau muntah
Sediaan
Saat ini gliquidone tersedia dalam bentuk sediaan tablet 30 mg di Indonesia.
Dosis
Gliquidone bisa dikonsumsi sebagai tablet yang diminum (per oral). Dosis awal pemberian gliquidone pada orang dewasa adalah 15 mg per hari yang dikonsumsi 30 menit sebelum sarapan.
Dokter akan memberikan kenaikan dosis secara perlahan-lahan sesuai dengan respons pasien terhadap pengobatan, dengan setiap kenaikan sebesar 15 mg hingga 45-60 mg per hari yang dibagi menjadi 2-3 kali minum, di mana dosis terbesar diberikan sebelum makan pagi. Maksimal dosis tunggal adalah 60 mg, sedangkan maksimal dosis harian adalah 120 mg.
Gluquidone harus diberikan 30 menit sebelum makan. Dosis di atas adalah aturan dosis Gliquidone yang lazim diberikan. Dosis dapat berubah menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan pernah mengganti dosis tanpa berdiskusi dengan dokter atau apoteker sebelumnya.
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA Kategori C, yang mengindikasikan bahwa obat berisiko menyebabkan gangguan kehamilan. Oleh karena itu, obat kategori C hanya dianjurkan jika manfaat yang diperoleh ibu maupun janin dari obat tersebut lebih besar dibanding risiko yang dapat ditimbulkannya.
Interaksi Obat
Gliquidone dapat berinteraksi dan memengaruhi obat-obatan lain. Hal ini bisa berdampak pada mekanisme kerja obat dan meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Beberapa contoh obat yang berinteraksi dengan gliquidone, antara lain:
- Obat golongan barbiturat
- Obat golongan vasopressin
- Antikoagulan oral
- Alkohol
- Salisilat
- Sulfonamide
- Fenilbutazon
- Obat TB
- Kloramfenikol
- Tetrasiklin
- Siklofosfamid
- Obat golongan MAO inhibitor
- Mikonazol
- Kotrimoksazol
- Kontrasepsi oral
- Kortikosteroid
- Hormon tiroid
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Alvidiani Agustina Damanik