Tes Kehamilan

Tes Kehamilan

Bagikan :


Definisi

Tes kehamilan merupakan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui adanya kehamilan. Pada tes kehamilan yang dideteksi adalah hormon β-hcG yang hanya diproduksi selama kehamilan. Hormon ini dihasilkan oleh jaringan plasenta yang terbentuk saat kehamilan atau terbentuk setelah terjadi penempelan hasil pembuahan pada rahim. Pada kehamilan kadar hormon β-hcG mengalami peningkatan pada trimester pertama kehamilan dan kadarnya akan terus mengalami peningkatan hingga minggu ke 8-10 kehamilan. Selanjutnya akan mengalami penurunan setelah minggu ke-12 kehamilan.

Selain untuk mendeteksi kehamilan, hormon β-hcG juga dapat digunakan untuk mengetahui adanya kondisi medis lainnya seperti adanya kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik), untuk memantau adanya kecurigaan aborsi atau adanya keganasan pada rahim. Hormon β-hcG dapat terdeteksi pada urin atau darah. Sehingga untuk mengetahui terjadinya kehamilan dapat melakukan tes kehamilan baik menggunakan sampel urin atau darah.

Tes kehamilan menggunakan sampel urine bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan menggunakan alat yang dikenal dengan test pack atau bisa dilakukan di klinik setelah berkonsultasi dengan dokter. Tes kehamilan dengan menggunakan test pack dapat mendeteksi kadar β-hcG dalam urine pada minggu ke-3 kehamilan atau 1 minggu setelah terlambat jadwal haid. Akurasi dari tes kehamilan urine sekitar 97-99 %, jika dilakukan dengan benar. Kelebihan dari tes kehamilan urine adalah murah, mudah dan bisa dilakukan secara mandiri.

Sedangkan tes kehamilan menggunakan sampel darah dapat dilakukan di fasilitas layanan kesehatan yang menyediakan pemeriksaan tes kehamilan darah. Hal ini dikarenakan pengambilan sampel darah membutuhkan tenaga kesehatan yang ahli. Tes kehamilan dengan darah bertujuan untuk mendeteksi jumlah kadar β-hcG yang terdapat dalam darah. Pemeriksaan ini bisa dilakukan lebih awal jika dicurigai terjadi kehamilan setelah melakukan hubungan seksual tanpa pengaman. Pemeriksaan bisa dilakukan pada 6-12 hari pasca berhubungan seksual. Kelebihan dari tes ini adalah dapat dilakukan lebih awal untuk mendeteksi kehamilan pada seseorang dibandingkan dengan tes kehamilan urine. Namun tes kehamilan darah lebih mahal dan tidak dapat dilakukan secara mandiri. Tes kehamilan darah lebih akurat dibandingkan dengan tes kehamilan urine. Tingkat akurasinya sekitar 99% untuk mendeteksi kehamilan. Tes kehamilan darah juga bisa digunakan sebagai tes konfirmasi jika hasil tes kehamilan urine meragukan.

 

Indikasi

Indikasi dilakukan tes ini jika dicurigai terdapat kehamilan pada wanita usia subur, atau pada wanita yang melakukan hubungan seksual tanpa pengaman atau alat kontrasepsi (KB).

Tanda kehamilan yang perlu dipastikan dengan tes kehamilan seperti:

  • Telat datang haid
  • Mual muntah di pagi hari
  • Payudara nyeri dan tampak lebih besar
  • Kram atau nyeri perut
  • Keluarnya cairan dari vagina seperti kecoklatan
  • Nafsu makan menurun
  • Perubahan suasana hati
  • Kelelahan

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi atau kondisi yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini.

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Sebelum pemeriksaan tes kehamilan tidak ada persiapan khusus yang perlu dilakukan. Namun sebelum melakukan tes kehamilan perlu memperhatikan obat-obatan yang diminum atau digunakan, karena beberapa obat dapat memengaruhi hasil tes kehamilan, seperti obat-obatan yang digunakan pada program bayi tabung atau inseminasi. Obat-obatan tersebut mengandung hormon β-hcG buatan yang dapat terdeteksi dalam urine atau darah, sehingga dapat menunjukkan hasil positif palsu saat melakukan tes kehamilan. Selain itu, obat yang mengandung hormon β-hcG lainnya seperti Pregnyl, Ovidrel atau Novarel juga dapat memengaruhi hasil tes kehamilan. Obat-obatan ini digunakan untuk memicu terjadinya ovulasi sehingga dapat meningkatkan kesuburan dan memungkinkan terjadinya kehamilan. Umumnya hormon β-hcG yang terkandung dalam obat dapat hilang dalam tubuh selama 10 hari hingga 2 minggu. Jika ingin melakukan tes kehamilan sebaiknya setelah 2 minggu ke atas untuk mencegah hasil positif palsu.

 

Prosedur Pemeriksaan

Prosedur tes kehamilan bergantung dengan jenis tes kehamilan yang dipilih. Jika menggunakan tes kehamilan urine di rumah, Anda dapat mengikuti langkah dibawah ini supaya dapat melakukan dengan benar dan hasil yang diperoleh akurat:

  • Pastikan test pack yang digunakan tidak kedaluwarsa atau kemasannya tidak sobek.
  • Menggunakan urine pagi hari setelah bangun tidur, karena kadar hormon β-hcG paling tinggi.
  • Gunakan test pack dengan cara meletakkannya pada aliran urine saat sedang berkemih atau dengan mencelupkan ke urine yang telah ditampung pada wadah bersih. 
  • Kemudian diamkan alat test pack selama beberapa menit. Setelah itu, hasilnya dapat dilihat.
  • Perhatikan garis yang muncul pada alat test pack. Jika muncul 1 garis maka menunjukkan hasil negatif, sedangkan jika muncul 2 garis maka menunjukkan hasil positif.

Tes kehamilan dengan darah dapat dilakukan di fasilitas layanan kesehatan. Tes kehamilan darah menggunakan sampel darah yang diambil dari pembuluh darah menggunakan jarum suntik dan dilakukan oleh petugas medis ahli. Selanjutnya sampel darah dilakukan pemeriksaan di laboratorium untuk mengukur kadar hormon β-hcG dalam darah.

 

Nilai Normal dan Abnormal

Tes kehamilan menggunakan urine hasilnya dapat dilihat dari munculnya garis pada alat test pack. Garis 1 menandakan hasil tes negatif dan garis 2 menandakan hasil tes positif.

Sedangkan tes kehamilan darah dengan cara mengukur jumlah kadar hormon β-hcG dalam darah. Nilai normal kadar hormon β-hcG pada wanita yang tidak mengalami kehamilan dan dalam kondisi sehat yaitu kadarnya kurang dari 5 mIU/mL. Sedangkan pada laki-laki normal dan sehat nilai normalnya kadar hormon β-hcG kurang dari 2 mIU/mL. Pada kondisi hamil kadar hormon β-hcG mengalami peningkatan sesuai dengan usia kehamilan.

Nilai abnormal jika didapatkan hasil kadar hormon β-hcG meningkat atau menurun lebih dari batas normal. Hal ini perlu diwaspadai adanya kondisi medis lainnya.

 

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Jika tes urine kehamilan menunjukkan hasil negatif (1 garis), maka saat ini anda sedang tidak mengalami kehamilan. Namun ada beberapa kondisi yang dapat menimbulkan hasil tes negatif palsu seperti terlalu banyak minum air sebelum tes, sedang mengonsumsi obat diuretik (obat untuk mengurangi penumpukan cairan di tubuh melalui urine) atau obat yang mengandung hormon β-hcG buatan, dan alat test pack yang sudah kedaluwarsa. Jika kondisi ini yang memengaruhi hasil tes kehamilan maka sebaiknya ulangi kembali tes kehamilan.

Selain itu, hasil negatif juga dapat terjadi jika kadar hormon β-hcG tidak cukup terdeteksi oleh alat test pack. Karena alat test pack urien dapat mendeteksi kadar hormon β-hcG jika jumlahnya mencapai 25 mIU/mL atau lebih dalam urin. Sebaiknya ulangi kembali tes kehamilan beberapa minggu kemudian.

Namun jika tes kehamilan menunjukkan hasil positif (2 garis) maka kemungkinan besar saat ini Anda hamil. Untuk konfirmasi lebih lanjut mengenai kehamilan Anda saat ini, Anda bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter kandungan.

Pada tes kehamilan darah, peningkatan kadar hormon β-hcG lebih dari 5 mIU/mL menunjukkan adanya kehamilan. Namun jika kadar hormon β-hcG lebih rendah dari batas normal maka dapat menandakan adanya kondisi medis tertentu seperti kehamilan di luar rahim (kehamilan ektopik) atau adanya keguguran yang mengancam.

Jika kadar hormon β-hcG lebih tinggi dari batas atas normal, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa kondisi seperti adanya kehamilan kembar, hamil anggur (mola hidatidosa) atau keganasan. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti USG (ultasonografi) untuk mengonfirmasi atau menyingkirkan kondisi medis tersebut.

 

Konsultasikan Ke Dokter yang Tepat

Segera konsultasikan lebih lanjut ke dokter kandungan untuk dilakukan pemeriksaan fisik secara langsung dan juga pemeriksaan penunjang lainnya seperti USG jika hasil tes kehamilan urine Anda positif. Atau jika pemeriksaan kadar hormon β-hcG mengalami peningkatan lebih dari batas normal dan lebih rendah dari batas normal disertai dengan adanya keluhan lain seperti nyeri perut hebat atau keluar darah dari vagina, karena dapat menandakan kondisi medis tertentu yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. 

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Luluk Ummaimah A
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 6 April 2023 | 11:27

1. Anderson, J., & Ghaffarian, KR. (2022). Early Pregnancy Diagnosis (p. A single page). StatPearls Publishing.

2. Betz, D., & Fane, K. (2021). Human Chorionic Gonadotropin (p. A single page). StatPearls Publishing

3. Pregnancy Test - MedlinePlus. MedlinePlus.gov. (2022). Retrieved 16 May 2022, from https://medlineplus.gov/lab-test/pregnancy-test/.

4. Giorgi, A. (2020). Urine hCG Level Test. Healtline. Retrieved 16 May 2022, from https://www.healthline.com/health/hcg-in-urine.

5. What is HCG. American Pregnancy Association (2022). Retrieved 16 May 2022, from https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/hcg-levels/

6. Doing a Pregnancy Test –NHS.UK. (2022). Retrieved 16 May 2022, from https://www.nhas.uk/pregnancy/trying-for-a-baby/doing-a-pregnancy-test.