Definisi
Atresia vagina adalah sebuah kondisi bawaan lahir yang menyebabkan vagina tidak terbentuk sempurna, lubang vagina tertutup atau hanya terbuka sebagian. Pada beberapa kasus ditemukan juga kondisi di mana rahim tidak dapat berkembang dengan sempurna. Atresia vagina merupakan kondisi yang langka, terjadi pada 1 dari 5.000–10.000 wanita.
Banyak wanita yang tidak menyadari kelainan ini hingga masa pubertas. Biasanya atresia vagina mulai terdeteksi pada masa remaja karena pasien mengalami gangguan menstruasi, seperti keterlambatan menstruasi atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. Kondisi atresia vagina berhubungan dengan beberapa sindrom langka lain seperti:
- Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH), kondisi langka di mana vagina dan rahim tidak berkembang dengan baik, walau indung telur dan kelamin bagian luar berfungsi dengan baik.
- Sindrom Badret-Biedl, penyakit genetik yang memengaruhi berbagai organ penderita.
- Sindrom Kaufman-McKusick, kondisi bawaan lahir yang memengaruhi perkembangan tangan, kaki, jantung, dan sistem reproduksi.
- Sindrom Fraser, kondisi genetik langka yang dicirikan dengan kelainan kelopak mata, jari-jari, genital, dan saluran kemih.
- Sindrom Winters, adanya kelainan pada ginjal, kelamin, dan fungsi pendengaran.
Karena kondisi ini merupakan penyakit bawaan lahir, tidak jarang ada masalah kesehatan lain yang turut menyertai pasien seperti masalah ketidaksuburan, kelainan pendengaran, gangguan ginjal, hingga masalah kepercayaan diri.
Langkanya penyakit ini menyebabkan masih banyak orang yang belum mengetahui sama sekali tentang atresia vagina. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kesadaran akan penyakit ini. Penanganan medis bisa cepat diberikan bila penyakit terdeteksi dengan baik dan cepat.
Penyebab
Sampai saat ini, penyebab atresia vagina masih belum diketahui secara pasti. Karena penyakit ini merupakan penyakit bawaan, atresia vagina diduga muncul karena adanya kelainan kromosom atau mutasi genetik pada proses pembentukan vagina selama kehamilan.
Struktur bernama duktus mullerian seharusnya berkembang dengan baik pada usia 20 minggu kehamilan, sehingga vagina dan rahim dapat terbentuk dengan sempurna. Namun pada atresia vagina, duktus mullerian tidak berkembang dengan baik sehingga terjadi kegagalan pembentukan vagina yang sempurna.
Faktor risiko
Karena penyebabnya yang masih belum diketahui secara pasti, masih perlu penelitian lebih lanjut terkait hal-hal yang bisa meningkatkan risiko bayi lahir dengan atresia vagina. Anak yang menderita cacat lahir lain berisiko mengalami atresia vagina.
Gejala
Sesuai yang sudah dijelaskan sebelumnya, kebanyakan kasus atresia vagina tidak terdeteksi dan tidak menimbulkan gejala hingga anak mencapai usia remaja atau pubertas. Gejala pertama yang memicu kecurigaan terhadap atresia vagina adalah gangguan menstruasi. Anak juga bisa mengeluhkan nyeri perut, keluhan buang air kecil, atau sakit punggung. Sementara pada wanita dewasa, mereka bisa mengeluhkan masalah ketidaksuburan, atau adanya kesulitan ketika berhubungan seksual.
Namun, bila dilakukan skrining secara teliti dan menyeluruh saat bayi baru lahir, maka dokter dapat mencurigai atresia vagina bila terdapat massa/benjolan pada perut, sepsis (infeksi yang memicu kerusakan banyak organ tubuh), dan gangguan pernapasan berat. Walaupun seringnya bayi yang lahir dengan atresia vagina tidak menunjukkan adanya gejala.
Diagnosis
Wawancara Medis
Pada pasien yang datang ketika mereka berusia remaja atau dewasa, dokter akan bertanya mengenai:
- Keluhan utama dan keluhan penyerta lainnya (seperti nyeri pada perut bagian bawah, dll.)
- Riwayat menstruasi
- Riwayat munculnya tanda pubertas seperti tumbuhnya rambut pubis dan rambut ketiak
- Riwayat kelahiran
- Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, dari tanda vital pasien (tekanan darah, nadi, nafas, suhu, dll.) sampai seluruh tubuh. Dokter akan melakukan pemeriksaan lokal pada bagian vagina pasien, dengan cara:
- Melihat apakah ada kelainan secara anatomi pada kelengkapan lubang dan bentuk vagina pasien.
- Memastikan apakah ada cairan yang keluar dari vagina pasien.
- Apakah ada munculnya tanda pubertas seperti tumbuh rambut ketiak atau rambut pubis.
Pada anak di bawah umur, tentunya dokter akan meminta izin kepada orang tua terlebih dahulu sebelum melakukan pemeriksaan.
Pemeriksaan Penunjang
Selanjutnya, dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang bila perlu, seperti:
- Pemeriksaan darah guna mengecek adanya kelainan kromosom, kelainan hormon, dan mengecualikan kemungkinan adanya penyakit penyerta lain.
- Pemeriksaan pencitraan lain seperti:
- Ultrasonografi (USG) guna mengecek rahim, indung telur, serta ginjal.
- Magnetic Resonance Imaging atau MRI juga dapat memberikan gambaran lebih detil mengenai kondisi organ tubuh bagian dalam. Namun, tidak semua fasilitas kesehatan memiliki alat MRI sehingga dokter jarang melakukan pemeriksaan ini kecuali memang benar-benar diperlukan.
Pemeriksaan lain juga dapat dilakukan bila terdapat indikasi untuk skrining terhadap organ lain seperti tulang, jantung, dan fungsi pendengaran. Dokter yang akan menentukan pemeriksaan mana yang tepat untuk dilakukan guna membantu menegakkan diagnosis atresia vagina.
Tata Laksana
Tata laksana atresia vagina biasanya dilakukan pada usia remaja akhir atau awal usia 20 tahun. Anda dan dokter dapat berdiskusi mengenai prosedur pengobatan mana yang sekiranya tepat dan ingin dilakukan, tergantung dengan kondisi kesehatan tiap pasien.
Dilatasi Mandiri
Dilatasi atau pelebaran mandiri adalah tata laksana lini pertama untuk membuat lubang vagina lebih elastis. Alat dilator yang berbentuk tabung seperti tampon kecil yang dimasukkan ke vagina secara rutin agar lubang vagina menjadi lebih elastis. Terkadang pasien dapat memakai minyak pelumas untuk membantu penyembuhan.
Prosedur Pembedahan
Prosedur pembedahan atau operasi pembuatan vagina (vaginoplasti) menjadi salah satu pilihan tata laksana, umumnya dilakukan bila dilatasi mandiri tidak berhasil. Berbagai jenis tindakan vaginoplasti antara lain adalah:
- Menggunakan jaringan skin graft
Dokter bedah plastik akan mengambil jaringan kulit dari bagian lain di tubuh Anda seperti bagian bokong, perut bagian bawah, atau paha untuk membuat vagina. Setelah operasi selesai dan vagina terbentuk, maka dokter akan menaruh alat dilator pada lubang vagina guna menjaga lubang supaya tetap elastis. Dilator dapat dilepas ketika Anda ke buang air kecil, buang air besar, atau saat melakukan hubungan seksual. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk durasi penggunaan dilator setelah tindakan operasi.
- Prosedur Vecchietti
Prosedur ini tidak terlalu invasif, bertujuan untuk membuat neovagina dengan alat berbentuk seperti buah zaitun yang dimasukkan ke dalam lekukan vagina.
- Menggunakan sebagian jaringan usus besar (bowel vaginoplasty)
Dalam prosedur ini, ahli bedah akan memindahkan sebagian jaringan usus besar pada bukaan area kelamin untuk menciptakan vagina baru. Anda tetap akan menggunakan alat dilator setelah proses operasi dan membutuhkan pelumas ketika berhubungan seksual.
Komplikasi
Karena atresia vagina biasanya berhubungan dengan penyakit lain seperti sindrom yang sudah disebutkan di atas, komplikasi atresia vagina akan berhubungan dengan keluhan dan komplikasi dari penyakit–penyakit tersebut, seperti:
- Keluhan pada ginjal
- Gangguan pendengaran
- Hernia umbilikalis
- Obesitas sentral (obesitas pada bagian lingkar perut)
- Kelainan perkembangan
- Krisis percaya diri
Maka dari itu, setiap kasus atresia vagina harus ditangani dengan serius dan dipantau dalam jangka panjang.
Pencegahan
Karena penyebabnya yang belum diketahui secara jelas dan terjadi ketika dalam kandungan, maka sebaiknya ibu hamil mengonsumsi makan makanan dengan gizi seimbang guna memenuhi kebutuhan nutrisi. Selain itu, ibu hamil dapat minum vitamin tambahan bila diperlukan. Ibu hamil juga sebaiknya menghindari konsumsi rokok dan alkohol.
Skrining dan pemeriksaan rutin selama kehamilan juga diperlukan, sehingga bila terdapat kelainan yang mengarah ke atresia vagina agar bisa diketahui dan ditangani secepatnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Kondisi atresia vagina biasanya dapat diketahui sesaat setelah lahir. Namun, Anda harus ke dokter bila terdapat kelainan terlambat menstruasi atau tidak adanya menstruasi sama sekali pada usia pubertas. Kunjungi dokter umum terdekat dan nanti dokter akan merujuk pada dokter spesialis kandungan atau dokter bedah plastik untuk tata laksana selanjutnya.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma