Sindrom Kallmann

Gambaran bagaimana sindrom Kallmann memengaruhi produksi hormon GnRH dan gangguan saraf penghidu.

Bagikan :


Definisi

Sindrom Kallmann adalah suatu kelainan genetik langka yang dicirikan dengan keterlambatan atau tidak terjadinya pubertas serta gangguan indra penghidu. Sindrom ini terjadi ketika tubuh tidak memproduksi hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dalam jumlah yang cukup. Kelainan ini adalah suatu bentuk dari hipogonadotropik hipogonadisme, yaitu suatu kondisi yang muncul akibat kekurangan produksi hormon GnRH yang berperan dalam perkembangan seksual anak. Hormon ini normalnya diproduksi pada bagian otak yang disebut sebagai hipotalamus.

Fungsi hormon GnRH adalah untuk menstimulasi testis (buah zakar) pada laki-laki dan ovarium (indung telur) pada perempuan, agar testis dan ovarium bisa memproduksi hormon seks. Selain itu, terjadi gangguan perkembangan saraf spesifik pada otak yang memberi sinyal pada hipotalamus. Tanpa saraf ini, hipotalamus tidak dapat menstimulasi kelenjar hipofisis yang juga berperan untuk memproduksi dan melepas hormon seks.

Pada sindrom Kallman, hipotalamus gagal memproduksi ledakan hormon GnRH pada saat janin, bayi dan pubertas. Ledakan hormon GnRH akan memicu pelepasan hormon seks pria dan wanita oleh testis dan ovarium, sehingga terjadi perkembangan sperma dan sel telur. Jika produksi hormon ini tidak cukup, anak tidak akan memasuki pubertas dan dapat mengalami masalah ketidaksuburan. Di kemudian hari anak mungkin memerlukan pengobatan khusus bila ingin memiliki anak.

Mereka juga memiliki gangguan indra penghidu, mulai dari penurunan kemampuan (hiposmia) atau benar-benar hilang (anosmia). Saraf pendeteksi bau juga tidak berkembang sempurna selama janin berada dalam kandungan. Banyak pasien sindrom Kallman yang tidak menyadari bahwa mereka tidak mampu mendeteksi bebauan sampai gangguan tersebut ditemukan saat pemeriksaan. Namun begitu, ada juga pasien yang memiliki kelainan hormonal seperti sindrom Kallmann namun dengan sensasi pembauan yang normal, kondisi yang disebut dengan normosmic idiopathic hypogonadotropic hypogonadism (nIHHH).

 

Penyebab

Sindrom Kallmann adakah kondisi genetik yang disebabkan oleh mutasi pada beberapa gen yang berbeda. Terjadi perubahan pada gen yang menyebabkan gen tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Walaupun masih belum teridentifikasi semua mutasi gen yang dapat menyebabkan sindrom Kallman, peneliti sudah menemukan beberapa gen dan pola penurunannya dalam keluarga.

Mutasi pada lebih dari 20 gen sudah dikaitkan dengan sindrom Kallmann. Gen ANOS1, CHD7, FGF8, FGFR1, PROK2, atau PROKR2 adalah gen yang paling sering ditemukan mengalami mutasi pada sindrom ini. Pada beberapa kasus, pasien juga bisa mengalami mutasi lebih dari satu gen ini.

  • Autosomal resesif

Beberapa mutasi gen harus diturunkan dari kedua orang tua (autosomal resesif). Pada tipe ini, kedua orang tua adalah carrier atau pembawa mutasi gen. Namun karena hanya menjadi carrier, masing-masing dari orang tua tidak memiliki gejala penyakit.

  • Autosomal dominan

Pada kondisi ini, hanya salah satu orang tua, bisa ibu atau ayah saja yang menurunkan mutasi gen pada anaknya.

  • Tertaut kromosom X

Pada kondisi ini, perempuan adalah pembawa mutasi gen dan laki-laki mengalami penyakitnya. Mutasi gen dapat diturunkan dari ibu ke anak laki-laki. Salah satu orang tua dapat menurunkan mutasi ke anak perempuan, di mana anak perempuan akan berperan sebagai pembawa mutasi, dan ketika memiliki anak laki-laki, maka anak laki-lakinya bisa mengalami sindrom Kallman.

 

Faktor Risiko

Sindrom Kallmann adalah kelainan bawaan lahir yang terjadi lebih sering pada pria dibandingkan wanita, dengan estimasi angka kejadian 1 dari 30.000 laki-laki dan 1 dari 120.000 perempuan. Seseorang akan lebih mungkin mengalami sindrom ini bila salah satu atau kedua orang tuanya merupakan pembawa (carrier) mutasi gen.

 

Gejala

Gejala utama sindrom Kallmann adalah pubertas terlambat atau tidak lengkap. Pada sindrom Kallmann, masalah pubertas terjadi bersama dengan gangguan penciuman, suatu kondisi yang sudah ada sejak lahir namun sering tidak disadari sampai dilakukan pemeriksaan terkait keterlambatan pubertas. 

Terdapat beragam tanda dan gejala yang bisa muncul pada anak dan remaja yang mengalami sindrom Kallmann, antara lain:

  • Testis yang tidak turun atau turun sebagian (kriptorkidisme)
  • Ukuran penis kecil (mikropenis)
  • Tidak mengalami pertumbuhan rambut wajah dan perubahan suara pada pria
  • Gangguan menstruasi dan perkembangan payudara pada wanita
  • Gairah seks yang rendah pada pria
  • Tidak mengalami growth spurt (periode pendek terjadinya peningkatan tinggi dan berat badan)
  • Kelainan wajah, seperti bibir atau langit-langit sumbing
  • Gangguan pendengaran
  • Buta warna
  • Pergerakan mata abnormal
  • Perkembangan gigi yang abnormal
  • Kegagalan perkembangan salah satu ginjal (agenesis renal unilateral)
  • Kelainan tulang pada jari tangan atau kaki menjadi pendek
  • Perawakan pendek pada beberapa kasus
  • Gangguan indra penghidu (hiposmia/anosmia)
  • Kekurangan energi atau lemah
  • Perubahan suasana hati
  • Keseimbangan tubuh yang buruk
  • Skoliosis, yaitu kondisi yang ditandai dengan pembengkokan tulang belakang
  • Sinkinesis bimanual, yaitu pergerakan satu tangan dicerminkan oleh gerakan tangan satunya, membuat anak sulit untuk melakukan aktivitas yang membutuhkan gerakan tangan yang berbeda, seperti bermain instrument musik

 

Diagnosis

Dokter biasanya akan memulai diagnosis dengan melakukan wawancara medis pada orang tua atau anggota keluarga yang mengasuh anak. Orang tua biasanya akan menyadari bahwa anak tidak kunjung mengalami pubertas dan berkonsultasi dengan dokter. Setelah dokter bertanya mengenai keluhan terkait pubertas dan indra penciuman, tanda dan gejala yang dirasakan oleh anak dan terlihat oleh orang tua, serta bagaimana riwayat penyakit anak dan keluarga, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan juga akan berkaitan dengan keterlambatan pubertas dan gangguan penghidu. Jika terdapat tanda yang mengindikasikan kemungkinan anak mengalami sindrom Kallmann, pemeriksaan tambahan bisa dilakukan yang dapat meliputi:

  • Pemeriksaan darah untuk mengevaluasi kadar hormon dari kelenjar hipofisis otak
  • Pemeriksaan fungsi saraf penciuman untuk mengetahui kemampuan penghidu anak
  • Pemindaian MRI untuk melihat gambaran hipotalamus dan kelenjar hipofisis di otak serta hidung untuk mencari bila terdapat kelainan struktur organ
  • Pemeriksaan genetik molekuler untuk mencari adanya mutasi genetik khusus

 

Tata Laksana

Pengobatan sindrom Kallmann meliputi terapi pengganti hormon, dengan obat-obatan spesifik dan dosis yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap pasien. Fokus pertama pengobatan adalah agar anak mengalami pubertas dan kadar hormon berada dalam rentang normal. Setelah itu, terapi dapat difokuskan untuk menginduksi kesuburan. Obat-obatan lain juga bisa diberikan untuk mengembalikan kesehatan tulang, karena kekurangan hormon juga memengaruhi kepadatan dan kekuatan tulang. Pasien dan keluarga akan mendapat konseling mengenai masalah kesuburannya. 

Pilihan metode terapi pengganti hormon bergantung pada masalah masing-masing pasien, namun pilihannya dapat meliputi:

  • Obat injeksi, skin patch, atau gel hormon testosteron untuk pria
  • Pil atau skin patch hormon estrogen dan progesteron untuk wanita
  • Obat injeksi hormon GnRH

 

Komplikasi

Beberapa variasi kelainan jantung bawaan telah dilaporkan pada sebagian kecil anak dengan sindrom Kallmann, bersama dengan  pengeroposan tulang atau osteoporosis. Kelainan perkembangan tulang juga mungkin terjadi dan dapat muncul saat lahir. Masalah kesuburan juga bisa timbul sebagai komplikasi sindrom Kallmann, yang bila tidak diobati dapat membuat pasien menjadi infertil. Kehilangan pendengaran juga bisa terjadi sebagai komplikasi sindrom.

 

Pencegahan

Tidak ada cara untuk mencegah sindrom Kallmann jika Anda sudah memiliki mutasi gen tersebut dan menjadi pembawa atau carrier. Namun, Anda dapat mempertimbangkan skrining genetik sebelum mulai berkeluarga jika Anda atau pasangan Anda memiliki riwayat penyakit genetik pada keluarga. Pada beberapa kasus, dokter akan merekomendasikan pemeriksaan prenatal untuk melihat apakah janin berisiko mengalami penyakit bawaan lahir.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika anak Anda belum mulai menunjukan tanda pubertas ketika anak seusianya sudah mengalami pubertas, maka ada baiknya jika Anda berkonsultasi ke dokter. Dokter dapat melakukan beberapa pemeriksaan yang diperlukan dan mendiskusikan pilihan terapinya pada Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 28 Juli 2023 | 14:26

The Children's Hospital of Philadelphia (2018) Kallmann syndromeChildren's Hospital of Philadelphia. The Children's Hospital of Philadelphia. Available at: https://www.chop.edu/conditions-diseases/kallmann-syndrome (Accessed: January 13, 2023). 

Kallmann syndrome: Treatment, symptoms & research (2022) Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23096-kallmann-syndrome (Accessed: January 13, 2023). 

Kallmann Syndrome: Medlineplus Genetics (no date) MedlinePlus. U.S. National Library of Medicine. Available at: https://medlineplus.gov/genetics/condition/kallmann-syndrome/ (Accessed: January 13, 2023).