Dakrioadenitis

Dakrioadenitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau kondisi non infeksi seperti peradangan.

Bagikan :


Definisi

Air mata berfungsi untuk menjaga permukaan bola mata tetap lembab dan bebas iritan. Air mata memiliki beberapa lapisan, dan salah satu lapisan tersebut diproduksi oleh kelenjar air mata (glandula lakrimal). Dakrioadenitis merupakan proses peradangan pada kelenjar air mata tersebut. Kelenjar lakrimal terletak pada bagian atas mata Anda. Dakrioadenitis dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau kondisi non infeksi seperti peradangan.

Dakrioadenitis jarang terjadi, beberapa laporan menyebutkan bahwa dakrioadenitis menyerang sekitar 10,000 orang. Dakrioadenitis bersifat swasirna (self-limiting). Tidak ada kecenderungan kejadian kondisi ini berdasarkan ras, jenis kelamin, dan usia. Pada umumnya dakrioadenitis memiliki luaran yang baik dan dapat sembuh dalam beberapa waktu dengan sendirinya, namun luaran dari dakrioadenitis kronik bergantung dari penyakit yang mendasarinya.

 

Penyebab

Inflamasi disebabkan oleh infeksi, umumnya oleh agen virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri, jamur, maupun parasit. Penyebab paling sering dari dakrioadenitis adalah Epstein-Barr virus. Virus lain yang lebih jarang menyebabkan dakrioadenitis adalah adenovirus, varicella zoster, herpes simplex, rhinovirus, cytomegalovirus, atau mumps.

Bakteri yang menyebabkan dakrioadenitis antara lain adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus sp. Pada daerah endemis, dakrioadenitis yang disebabkan oleh infeksi tuberkulosis juga pernah dilaporkan. Beberapa kasus menemukan dakrioadenitis yang disebabkan oleh N. gonorrhoeae.

Selain infeksi, penyebab lain dari dakrioadenitis adalah non-specific orbital inflammation, keganasan (limfoma, karsinoma kistik adenoid, dan pleomorphic adenoma). Dakrioadenitis kronis dapat disebabkan oleh adanya penyakit imun lainnya seperti Thyroid Eye Disease atau Sjörgen's syndrome.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari dakrioadenitis antara lain adalah infeksi terhadap virus dan bakteri, memiliki penyakit autoimun seperti Sjörgen's syndrome atau sarkoidosis.

 

Gejala

Gejala yang dapat Anda rasakan jika Anda mengalami dakrioadenitis akut, antara lain:

  • Pembengkakan pada kelopak mata atas. Bagian kelopak mata Anda akan terasa merah, membesar, hangat, dan nyeri.
  • Mata merah.
  • Sekret atau kotoran mata.
  • Mata berair.
  • Adanya benjolan pada rahang bawah.
  • Pergerakan mata terhambat.
  • Kondisi sistemik seperti demam, infeksi saluran napas atas, letih, dan pembesaran kelenjar parotis.
  • Penonjolan bola mata.

Gejala yang dapat Anda rasakan jika Anda mengalami dakrioadenitis kronik, antara lain:

  • Pembengkakan pada kelopak mata atas yang tidak terlalu berat, tidak disertai kemerahan, nyeri, dan hangat.
  • Pembesaran kelenjar pada kelopat mata atas yang dapat digerakkan.
  • Tidak ada gangguan pada penglihatan.
  • Pembesaran kelenjar getah bening leher.
  • Mata kering.

 

Diagnosis

Dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan gejala yang Anda alami, antara lain apakah nyeri yang dirasakan disertai dengan pembengkakan pada kelopak mata atas, durasi gejala, apakah gejala muncul secara cepat atau perlahan, apakah ada demam, infeksi saluran napas atas sebelumnya, dan riwayat penyakit imunitas terkait. Pada pemeriksaan fisik, dokter Anda juga akan melakukan pemeriksaan pada benjolan tersebut, pergerakan bola mata, ketajaman penglihatan Anda, dan mencari apakah ada pembesaran kelenjar pada daerah sekitar leher Anda. Pemeriksaan lanjutan dapat diperlukan, yaitu pemeriksaan CT scan orbita untuk mencari keterlibatan otot-otot bola mata. Pada kondisi yang berulang, pemeriksaan MRI juga dapat dibutuhkan. Pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan bergantung pada konteks klinis, seperti darah perifer lengkap (DPL), penanda infeksi, dan ANA (pemeriksaan autoimun). Biopsi perlu dilakukan untuk dakrioadenitis yang bersifat atipikal.

 

Tata Laksana

Terapi Medis

Bergantung pada beratnya gejala, terapi dapat berkisar antara observasi, meredakan gejala, dan operasi. Pada dakrioadenitis akut yang disebabkan oleh virus, maka pengobatan yang dilakukan mengurangi gejala dan mengatasi gejala sistemik. Pada dakrioadenitis bakteri, pengobatan dengan antibiotik spektrum luas dapat diberikan. Jika tidak respon, drainase abses dari kelenjar lakrimal perlu dilakukan. Dakrioadenitis yang berulang dapat diobati dengan radiasi orbita atau terapi sistemik. 

 

Follow up

Anda perlu kembali ke dokter jika terjadi penurunan ketajaman penglihatan, sulit untuk menggerakkan bola mata, dan perubahan pada penglihatan warna.

 

Operasi

Operasi hanya dilakukan pada dakrioadenitis berulang dan dakrioadenitis berat. Pemeriksaan histopatologi diperlukan untuk membedakan kondisi infeksi, peradangan, atau tumor. Ketika ditemukan adanya abses atau kumpulan nanah secara radiologi atau klinis, drainase perlu dilakukan.

 

Perawatan di Rumah

Pada kondisi dakrioadenitis akut, Anda dapat memberikan kompres hangat dan mengonsumsi anti nyeri.

 

Komplikasi

Komplikasi yang paling sering terjadi disebabkan oleh diagnosis dan penanganan yang terlambat. Umumnya kondisi dakrioadenitis dapat membaik dengan sendirinya, namun beberapa komplikasi yang dapat terjadi antara lain adalah ptosis, penurunan produksi air mata, dan mata kering. Apabila kondisi mata kering tidak diobati dengan adekuat, maka gangguan penglihatan yang lebih lanjut dan permanen akibat keterlibatan kornea dapat terjadi. Selulitis, yaitu infeksi di sekitar rongga bola mata, dapat menjadi komplikasi dakrioadenitis.

Dakrioadenitis yang tidak diketahui penyebabnya dapat mengalami kejadian ulang pada 15% pasien. Beberapa kasus kanker pada kelenjar lakrimal sering mengalami kesalahan diagnosis dan dianggap dakrioadenitis biasa, sehingga, jika Anda mengalami keluhan ini berulang dan tidak membaik dengan pengobatan apapun, segera periksakan diri ke dokter.

 

Pencegahan

Salah satu penyebab dari dakrioadenitis adalah virus Mumps, yang juga menyebabkan penyakit gondong. Virus tersebut dapat dicegah dengan diberikan vaksin. Sedangkan, penyebab lainnya dari dakrioadenitis hingga saat ini belum dapat dicegah.

 

Kapan harus ke dokter?

Jika Anda mengalami dakrioadenitis berulang, perubahan ketajaman penglihatan mendadak, nyeri dengan pergerakan bola mata, dakrioadenitis tidak membaik dengan pengobatan yang telah diberikan, segera periksakan diri Anda ke fasilitas kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 04:37

Singh GJ. (2018). Dacryoadenitis. Medscape. Retrieved 07 November 2021, from https://emedicine.medscape.com/article/1210342-overview#a4

Koretz Z. (2021). Dacryoadenitis. EyeWiki. Retrieved 07 November 2021, from https://eyewiki.aao.org/Dacryoadenitis

Lubsy FW. (2020). Dacryoadenitis. MedlinePlus. Retrieved 07 November 2021 from https://medlineplus.gov/ency/article/001625.htm

Patel R, Patel BC. Dacryoadenitis. [Updated 2021 Jun 23]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535384/