Ensefalopati Dengue

Ensefalopati Dengue
Kenali tanda dari penyakit ensefalopati dengue

Bagikan :


Definisi

Ensefalopati merujuk pada perubahan status mental yang terjadi akibat beberapa jenis masalah kesehatan seperti kegagalan hati atau ginjal, dan infeksi sistemik. Ensefalopati adalah sebuah istilah yang digunakan ketika terjadi kerusakan atau kelainan pada otak. Salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kondisi ensefalopati adalah infeksi dengue. Maka dapat kita simpulkan ensefalopati dengue adalah penyakit atau kelainan fungsi dan struktur otak dan sistem saraf pusat yang disebabkan akibat keterlibatan virus dengue.

Indonesia merupakan negara endemis dari penyakit infeksi dengue. Penyakit ini dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang banyak ditemukan di negara tropis seperti Indonesia. Terjadi peningkatan jumlah penyakit sebanyak tiga puluh kali secara geografis ke negara dan daerah baru dalam lima puluh tahun terakhir, yang meliputi peningkatan penyebaran infeksi virus dengue dari perkotaan ke pedesaan.

Infeksi virus dengue merupakan penyakit dengan tampilan gejala yang sangat luas dan bervariasi. Dimulai dari:

  • Penyakit yang paling ringan atau mild undifferentiated febrile illness, di mana terjadi demam kurang dari 2 minggu disertai gejala yang tidak spesifik.
  • Demam dengue (DD).
  • Demam berdarah dengue (DBD).
  • Sindrom syok dengue (SSD).

Karena manifestasi klinis yang luas, maka virus dengue ini dapat melibatkan beberapa organ vital, seperti sistem saraf pusat, sistem pencernaan, sistem saluran kemih, dan sebagainya. Walaupun hal ini termasuk jarang terjadi, namun bila ensefalopati dengue tidak ditangani dengan baik maka dapat menjadi suatu kondisi yang permanen atau berujung kepada kematian.

Sering disalahartikan, namun ensefalopati dan ensefalitis merupakan kondisi yang berbeda. Pada ensefalitis, terjadi pembengkakan pada jaringan otak dan terjadi akibat proses peradangan. Ensefalitis sendiri dapat menyebabkan ensefalopati.

 

Penyebab

Penyebab ensefalopati secara umum yang paling sering adalah virus, seperti virus herpes simpleks, campak, dan virus dengue yang disebarkan melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Selain itu, ensefalopati dengue juga dapat terjadi pada orang-orang yang terinfeksi dengue dan memiliki:

  • Permasalahan penyakit metabolik.
  • Gangguan ginjal.
  • Gangguan hati atau pemakaian obat yang bisa merusak hati.
  • Ketidakseimbangan elektrolit.
  • Hipoglikemia atau kekurangan gula darah.
  • Penyakit genetik.
  • Perdarahan atau pembengkakan di otak.
  • Kekurangan oksigen.
  • Paparan zat kimia dalam waktu yang cukup lama.
  • Penggunaan obat-obatan dan narkotika tertentu.

 

Faktor Risiko

Terdapat berbagai faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya ensefalopati dengue, di antaranya adalah:

  • Terdapat riwayat penyakit pada sistem saraf pusat sebelumnya.
  • Kelainan genetik.
  • Memiliki riwayat kecanduan alkohol.
  • Memiliki riwayat kekurangan nutrisi (malnutrisi).
  • Memiliki riwayat kondisi medis lain, seperti diabetes, kelainan hati, gagal ginjal, atau gagal jantung.
  • Memiliki tumor otak.
  • Memiliki penyakit kanker bersamaan dengan terjadinya infeksi dengue.
  • Memiliki gangguan elektrolit.
  • Perdarahan saluran cerna.
  • Tingginya kebutuhan akan cairan.

 

Gejala

Gejala dari ensefalopati secara umum bergantung dengan jenis dan penyebab dari ensefalopati tersebut, namun pada kasus ensefalopati dengue, gejala yang muncul biasanya meliputi:

  • Demam.
  • Mual muntah.
  • Diare (tetapi jarang).
  • Nyeri otot.
  • Nyeri kepala, terutama pada bagian belakang mata.
  • Penurunan kesadaran.
  • Penurunan kemampuan mengingat, hilang ingatan.
  • Perubahan kepribadian.
  • Bermasalah dalam fokus dan berpikir jernih.
  • Sulit bicara.
  • Kejang otot atau kedutan.
  • Tremor.
  • Kesulitan menelan.
  • Rasa kantuk berlebih.
  • Gerakan mata yang tidak bisa dikontrol.

 

Diagnosis

Diagnosis ensefalopati dengue umumnya ditegakkan dengan beberapa pemeriksaan. Dokter akan mulai dengan melakukan sesi tanya jawab dengan pasien, melakukan pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

 

Wawancara Medis

Sesi tanya jawab dimulai dengan menanyakan:

  • Keluhan utama pasien dan keluhan penyerta.
  • Sudah berapa lama keluhan tersebut muncul.
  • Adanya riwayat penyakit sebelumnya.
  • Riwayat pengobatan sebelumnya.
  • Riwayat penyakit pada keluarga.

 

Pemeriksaan Fisik

Selanjutnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dimulai dengan memeriksa keadaan umum pasien. Dokter akan melihat adanya perubahan status mental dan kesadaran pada pasien. Lalu dokter akan memeriksa tanda vital seperti tekanan darah, nadi, laju napas, dan suhu tubuh. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh dari kepala, dinding dada, dinding perut, hingga kaki.

 

Pemeriksaan Penunjang

Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang dapat berupa pemeriksaan laboratorium darah untuk melihat adanya infeksi, memeriksa fungsi hati, fungsi ginjal, dan kadar elektrolit pasien.

Selanjutnya dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lain berupa pungsi lumbal dengan mengambil cairan yang melindungi otak dan tulang belakang. Pemeriksaan radiologi atau pencitraan juga bisa dilakukan untuk melihat gambaran sistem saraf pusat. Dokter dapat menyarankan pemeriksaan radiologi seperti:

  • Rontgen atau x-ray dada untuk melihat adanya penumpukan cairan pada selaput yang membungkus paru.
  • CT scan atau MRI untuk melihat gangguan pada otak. 
  • Elektroensefalografi (EEG) untuk melihat aktivitas gelombang listrik pada otak.

 

Tata Laksana

Tata laksana dari ensefalopati dengue adalah dengan mengobati infeksi denguenya terlebih dahulu. Infeksi dengue dapat diobati dengan:

  • Memonitor tanda-tanda vital dan tanda bahaya pada pasien.
  • Pemberian cairan dan nutrisi yang adekuat.
  • Pemberian obat–obatan sesuai dengan gejala yang muncul misal demam, mual muntah, diare, dan nyeri kepala.

Dokter juga dapat memberikan obat antimikroba dan antiradang kortikosteroid yang sesuai untuk pasien, ditambah dengan pemberian obat untuk gejala pada sistem saraf pusat seperti obat kejang. Terapi juga disesuaikan bila pasien menderita kondisi lain seperti gangguan hati, gangguan ginjal, dan diabetes. Transfusi darah diberikan jika terdapat tanda-tanda perdarahan berat pada pasien.

Semua pengobatan pada kasus ensefalopati dengue wajib disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasien, sehingga umumnya pasien ensefalopati dengue diawasi secara ketat oleh dokter.

 

Komplikasi

Komplikasi dari ensefalopati dengue yang dapat terjadi antara lain:

  • Penurunan kesadaran hingga koma.
  • Kehilangan kemampuan otak secara permanen.
  • Penurunan kemampuan mengingat.
  • Kelumpuhan.
  • Kematian.

 

Pencegahan

Pencegahan dari ensefalopati dengue adalah dengan melakukan pencegahan dari infeksi dengue itu sendiri. Pencegahan dari infeksi dengue yang dapat dilakukan adalah:

  • Menerapkan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur ulang, Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk).
  • Memasang kelambu di kamar tidur dan kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela.
  • Menggunakan obat oles anti nyamuk.
  • Memakai baju lengan panjang dan celana panjang.
  • Tidak menggantung pakaian di kamar.
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti sereh, dan lavender.
  • Memangkas dan membersihkan tanaman liar di pekarangan rumah bila ada.
  • Melakukan penyemprotan insektisida (fogging) terutama pada musim pancaroba dan angka demam berdarah meningkat di lingkungan tempat tinggal.
  • Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan menjaga asupan nutrisi dan cairan, makan dengan pola gizi seimbang, minum air putih yang cukup minimal 1.5 hingga 2 liter per hari.
  • Melakukan vaksin dengue pada anak-anak sebagai upaya mencegah dan mengendalikan penyebaran infeksi virus dengue.

Selain itu, Anda juga dapat mencegah ensefalopati secara umum dengan cara:

  • Menghindari konsumsi alkohol dan narkotika.
  • Mencuci tangan secara rutin.
  • Menggunakan pelindung kepala ketika mengendarai motor atau sepeda.
  • Menghindari paparan zat kimia berbahaya yang berkepanjangan.
  • Memeriksakan diri secara rutin ke dokter terutama bila mengalami penyakit tertentu yang berisiko menyebabkan ensefalopati seperti gangguan hati, gangguan ginjal, dan diabetes.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda wajib ke dokter bila mengalami gejala infeksi dengue disertai dengan adanya keterlibatan gejala pada sistem saraf pusat seperti penurunan kesadaran, linglung atau kebingungan, kejang, dan perubahan kemampuan dalam berpikir. Segeralah ke instalasi gawat darurat untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 5 Agustus 2024 | 07:14