Epikondilitis

Epikondilitis terbagi dua, yaitu epikondilitis medial dan lateral.

Bagikan :


Definisi

Epikondilitis adalah kondisi penurunan fungsi tendon yang melekat pada tonjolan tulang epikondilus di area siku. Penyakit ini terjadi akibat pemakaian tendon yang berlebihan dan terus-menerus. Tendon adalah jaringan ikat yang melekatkan otot dengan tulang. Ketika tendon di area siku terus dipakai, tidak diberikan waktu untuk pulih serta istirahat, penyakit ini bisa terjadi.

Epikondilitis terbagi dua, yaitu:

  • Epikondilitis medial (golfer elbow), sering terjadi pada pemain golf dan mengacu pada penurunan fungsi tendon yang melekat pada tonjolan tulang epikondilus tengah di siku.
  • Epikondilitis lateral (tennis elbow), sering terjadi pada pemain tenis dan mengacu pada penurunan fungsi tendon yang melekat pada tonjolan tulang epikondilus luar di siku.

Epikondilitis umumnya terjadi pada pemain tenis dan golf akibat cedera olahraga atas posisi yang tidak ergonomis. Kerusakan yang terjadi lebih besar bila dibandingkan dengan laju pemulihan tendon. Epikondilitis medial jauh lebih jarang terjadi daripada epikondilitis lateral, sekitar 7 sampai 10 kali lebih jarang. Epikondilitis medial diperkirakan menyumbang sekitar 10% kasus dari semua kasus epikondilitis. Sementara itu, epikondilitis lateral adalah penyebab tersering nyeri otot dan sendi pada area siku.

 

Kami mempunyai artikel mengenai epikondilitis lateral yang bisa Anda baca di sini: Tennis Elbow (Epikondilitis Lateral) - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Penyebab

Epikondilitis dikaitkan dengan gerakan berulang pada tendon yang melekat pada siku, menyebabkan kontraksi otot berlebihan dan menimbulkan robekan-robekan kecil pada tendon.

Meskipun penyakit ini sering dikaitkan dengan atlet, namun  kondisi ini juga lazim terjadi pada populasi masyarakat umum. Epikondilitis sering didapatkan pada tukang kayu, tukang pemotong daging dan pada orang dengan aktivitas yang sering menggunakan tangan untuk memegang/mencengkram suatu benda. 

Contoh gerakan berulang yang bisa menyebabkan epikondilitis adalah:

  • Epikondilitis medial
    • Kondisi ini sering dipicu oleh posisi tubuh yang buruk, teknik yang tidak tepat, dan penggunaan alat yang tidak sesuai untuk aktivitas yang dilakukan.
    • Mencengkeram suatu benda, membalikkan lengan dan/atau menekuk pergelangan tangan sering ditemukan pada atlet berikut:
      • Pemain golf
      • Pelempar bisbol atau lembing
      • Pemanjat tenis
      • Pemanah
      • Atlet angkat besi
  • Epikondilitis lateral
    • Riwayat cedera sebelumnya pada siku terkait aktivitas yang berlebihan.
    • Terjadi karena kontraksi berulang otot lengan yang digunakan untuk meluruskan dan mengangkat tengan serta pergelangan tangan, berhubungan dengan gerakan berikut:
      • Menggunakan alat yang berkaitan dengan pemasangan pipa saluran air.
      • Kegiatan melukis.
      • Memutar sekrup.
      • Memotong bahan makanan, terutama daging-dagingan.
      • Penggunaan tetikus komputer berulang.

 

Faktor Risiko

Latihan berat yang dikombinasikan dengan menekuk dan meluruskan siku secara berulang, selama lebih dari 2 jam sehari menjadi faktor risiko paling signifikan dari nyeri siku dan epikondilitis. Fakto risiko epikondilitis pada umumnya terkait dengan aktivitas fisik yang dijalani oleh penderita. Di bawah ini adalah faktor-faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya epikondilitis.

  • Epikondilitis paling sering terjadi pada tangan dominan, terutama saat melakukan gerakan berulang setiap hari.
  • Profesi yang sering melakukan gerakan lengan berulang seperti atlet olahraga, pelukis, tukang pipa, tukang kayu, pemotong daging, koki.
  • Usia "aktif" rentang 30-50 tahun.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Kebiasaan merokok.
  • Penyakit metabolik seperti diabetes.

 

Gejala

Pada epikondilitis, Anda bisa merasakan nyeri pada bagian tengah atau bagian luar siku. Ciri nyeri dari epikondilitis adalah:

  • Nyeri akan semakin memberat dengan aktivitas atau saat bangun di pagi hari.
  • Nyeri umumnya membaik dengan istirahat.
  • Keluhan nyeri umumnya muncul saat Anda melakukan gerakan menggenggam, melempar, menekuk atau membalikkan lengan. 
  • Nyeri bisa menjalar dari siku ke lengan atau pergelangan tangan.

Bila nyeri baru muncul, keluhan dapat disertai dengan tanda peradangan seperti bengkak atau kemerahan pada siku. Area siku juga bisa sakit saat dipegang. 

 

Diagnosis

Diagnosis penyakit ini ditegakkan melalui wawancara perjalanan penyakit, pemeriksaan fisik dan penunjang. Riwayat sosial yang terperinci harus diselidiki untuk menemukan faktor risiko pekerjaan, aktivitas, dan hobi untuk mengidentifikasi hal-hal yang berpotensi terlibat dalam gerakan fleksi (gerakan menekuk) pergelangan tangan berulang atau pronasi lengan bawah (gerakan otot lengan bawah sehingga telapak tangan mengarah ke bawah atau  belakang). Selanjutnya pemeriksaan fisik terhadap rasa nyeri yang ditemukan pada siku seperti nyeri tekan dan pemeriksaan neurologi (terkait saraf) juga dilakukan. Pemeriksaan penunjang radiografi pada siku berupa USG, MRI, elektromiografi (mendeteksi kelistrikan otor) dan konduksi saraf dapat menjadi alat diagnostik yang membantu penegakan diagnosis.

Ketika Anda datang untuk berkonsultasi dengan dokter, dokter akan mewawancarai Anda dan memeriksa tubuh Anda. Dokter akan bertanya mengenai:

  • Detail mengenai keluhan yang Anda rasakan dan kapan keluhan Anda terasa membaik.
  • Pekerjaan, kegiatan dan hobi yang Anda lakukan.
  • Riwayat penyakit Anda.
  • Pengobatan yang sudah Anda jalani, dll.

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa siku, lengan, pergelangan tangan dan jari Anda. Lengan akan berusaha digerakkan untuk memeriksa keluhan nyeri. Pemeriksaan saraf juga bisa dilakukan untuk mengetahui apakah saraf di area lengan sudah mengalami kerusakan.

Umumnya riwayat medis dan hasil pemeriksaan fisik bisa membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit. Jika dokter mencurigai adanya kondisi lain yang menyebabkan munculnya keluhan, pemeriksaan pencitraan seperti x-ray dapat dilakukan untuk melihat kondisi tulang Anda.

 

Tata Laksana

Pada kondisi nyeri yang muncul tiba-tiba, Anda disarankan untuk mengistirahatkan siku dan lengan terlebih dahulu. Obat antinyeri yang dijual bebas juga bisa dikonsumsi untuk membantu meredakan keluhan nyeri, namun jangan terlalu berlebihan agar tidak terjadi efek samping. Anda juga harus menghindari kegiatan yang dirasa menimbulkan nyeri. 

Alat penyangga seperti brace atau splint dapat membantu memberikan kompresi pada tulang. Dalam beberapa kasus epikondilitis yang disertai dengan gangguan saraf, mungkin diperlukan prosedur bedah untuk mengatasi gangguan. 

 

Komplikasi

Epikondilitis jarang menimbulkan komplikasi, namun komplikasi tersering yang muncul adalah nyeri pada siku yang berlangsung lama. Bila sudah menyerang saraf, bisa timbul cedera pada saraf yang berjalan di area siku.

 

Pencegahan

Adapun pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala nyeri pada epikondilitis adalah:

  • Menghentikan atau mengurangi aktivitas yang menyebabkan rasa nyeri.
  • Menghindari gerakan yang melibatkan siku, lengan dan pergelangan tangan selama beberapa waktu sampai keluhan membaik.
  • Lakukan pemanasan sebelum berolahraga dan pendinginan setelah berolahraga.
  • Gunakan alat atau raket yang ringan dan ergonomis untuk menghindari ketegangan ekstra pada tendon.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika rasa nyeri pada siku tidak berkurang dan masih terasa setelah beberapa hari istirahat, Anda sebaiknya berkonsultasi ke dokter. Jika dokter menganggap rasa nyeri di sekitar siku itu perlu pemeriksaan lebih lanjut, maka akan dilakukan pemeriksaan pencitraan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis kondisi Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Ulfayanti Syahmar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 03:49

Tennis elbow. (2020). Retrieved 12 September 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/tennis-elbow/ 

Lateral epicondylitis: New trends and challenges in treatment. (2022). Retrieved 12 September 2022, from https://www.wjgnet.com/2218-5836/full/v13/i4/354.htm

Tennis elbow. (2020). Retrieved 12 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tennis-elbow/symptoms-causes/syc-20351987

Medial Epicondylitis. (2020). Retrieved 12 September 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557869/