Fraktur Carpal

Bagikan :


Definisi

Fraktur carpal adalah patah pada tulang penyusun tangan. Carpal adalah tulang pergelangan tangan antara radius (tulang sejajar ibu jari), ulna (pangkal tulang yang sejajar dengan jari kelingking), dan metacarpal (telapak tangan).  Ada delapan tulang carpal di telapak tangan, yaitu scaphoid, lunate, triquetrum, pisiform , trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate. Patah tulang carpal lainnya lebih sering terjadi bersamaan dengan cedera ekstremitas atas lainnya. Fraktur carpal yang terlokalisasi tanpa disertai cedera ekstremitas lain biasanya disebabkan oleh trauma langsung pada tangan. Namun, secara umum fraktur carpal dapat terjadi baik karena trauma langsung maupun tidak langsung.

Fraktur pada tulang yang menyusun tangan adalah salah satu cedera ekstremitas yang paling umum terjadi, terhitung sekitar 18% dari semua fraktur. Fraktur carpal yang paling umum adalah fraktur skafoid, yaitu sekitar 50-80% dari keseluruhan fraktur pada tangan.

Cedera karpal lebih sering dijumpai pada usia muda atau orang dengan aktivitas fisik yang aktif. Dalam kebanyakan kasus, mekanisme utamanya adalah jatuh dalam kondisi tangan terentang dan menopang berat tubuh. Insidensi kejadian cedera skafoid yaitu sekitar 120 orang dalam 100.000 orang per tahun.

Fraktur skafoid sebagai fraktur carpal paling sering terjadi juga sering tidak terdiagnosis pada pemeriksaan klinis dan radiografi. Cedera ini awalnya dapat salah didiagnosis sebagai terkilirnya pergelangan tangan. Jika hal ini tidak diobati maka dapat terjadi radang sendi, kecacatan, dan ketidakstabilan yang jika biarkan dalam waktu 5 tahun yang dapat menyebabkan kecacatan yang signifikan.

 

Penyebab

Fraktur carpal ini dapat diakibatkan oleh trauma langsung atau tidak langsung. Kebanyakan pasien datang dengan nyeri pergelangan tangan setelah jatuh dalam kondisi tangan yang terentang. Sehingga, berat tubuh seluruhnya membebani pergelangan tangan pada gerakan hiperekstensi (tangan terentang maksimal) secara paksa yang menyebabkan fraktur carpal, khususnya fraktur skafoid.

Beberapa penyebab umum fraktur karpal adalah olahraga seperti ski, kecelakaan lalu lintas, atau hantaman yang kuat pada pergelangan tangan. Walaupun sering kali fraktur carpal tidak terdiagnosis dengan jelas oleh karena adanya keterlibatan fraktur tulang pada tulang yang lebih besar sehingga tulang carpal yang menyusun telapak tangan kurang menjadi perhatian. Selain itu tumor tulang dan infeksi osteomielitis (infeksi pada tulang dan otot) juga dapat menyebabkan patah tulang carpal walaupun penyebab ini sangat jarang ditemukan.

 

Faktor Risiko

  • Usia: Fraktur carpal sering terjadi pada dewasa muda yang aktif melakukan olahraga dan aktivitas fisik yang rentan terhadap risiko terjatuh dalam keadaan telapak tangan terentang.
  • Trauma kecelakaan kendaran bermotor: Fraktur carpal sering terjadi bersamaan dengan fraktur tulang lainnya akibat hantaman atau pukulan yang ekstrem pada tangan.

 

Gejala

Gejala dapat muncul segera setelah pasien mengalami cedera pergelangan tangan. Pasien dengan fraktur carpal akut biasanya akan datang dengan nyeri pada pergelangan tangan, nyeri terlokalisir pada tulang yang patah, dan adanya pembengkakan di daerah fraktur. Karena tulang karpal dan saraf saling berdekatan, maka sering kali patah tulang carpal akan cenderung melibatkan gangguan saraf karena cedera saraf juga terjadi.

Pada fraktur skafoid biasanya nyeri sering berpusat pada sisi pangkal tulang yang sejajar dengan ibu jari di pergelangan tangan dan akan terasa makin nyeri dengan pergerakan. Rentang gerak pergelangan tangan yang berkurang karena pembengkakan dan rasa nyeri.

Fraktur hamate dikaitkan dengan olahraga yang menggunakan raket. Pasien biasanya memiliki riwayat trauma, misalnya pada pemain golf. Pada fraktur carpal jenis ini akan terasa nyeri pergelangan tangan di sisi ulnaris (sejajar dengan jari kelingking), sehingga terjadi penurunan kekuatan cengkeraman terhadap suatu benda yang digenggam. Cedera ini juga terkait dengan kompresi saraf ulnaris di pergelangan tangan sehingga kemungkinan pasien mengalami parestesia (kesemutan) di jari manis dan jari kelingking serta kelemahan otot yang dipersarafi oleh saraf ulnaris.

 

Diagnosis

Fraktur carpal sering luput dari diagnosis, sehingga penting untuk mendiagnosis lebih dini dan tepat agar kemungkinan kecacatan pada pasien dapat dihindari. Diagnosis didasarkan pada kondisi pasien yang mengalami nyeri di pergelangan tangan dan bersifat terlokalisir sesuai proyeksi tulang yang dikorelasikan dengan mekanisme trauma pada tangan yang cedera, yaitu jatuh dalam kondisi tangan terentang atau mendapat pukulan langsung pada pergelangan tangan atau telapak tangan.

Adanya nyeri tekan yang didapatkan pemeriksa, keterbatasan pergerakan tangan karena pembengkakan dan nyeri, serta tanda dan gejala yang melibatkan gangguan saraf juga menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemeriksa. Pemeriksaan neurovaskular (fungsi saraf dan pembuluh darah) harus dilakukan. Selanjutnya pemeriksaan X-Ray sederhana dapat dilakukan pada tangan yang mengalami cedera dan memperlihatkan adanya patah tulang carpal. Namun, kondisi ini sering luput sehingga pemeriksaan penunjang kadang dilanjutkan dengan pemeriksaan CT scan dan/atau MRI untuk mendapatkan pencitraan tulang yang lebih baik.

 

Pengobatan

Pertolongan pertama pada kondisi cedera otot dan tulang dapat berupa imobilisasi pada bagian yang mengalami cedera, melakukan kompres dengan ice pack, atau dengan pemberian obat antinyeri yang dijual bebas. Imobilisasi bertujuan untuk mengurangi keparahan cedera dan meredakan rasa nyeri serta pembengkakan. Pada fraktur carpal dapat digunakan elastis perban mengelilingi tangan untuk mengurangi pergerakan. Selanjutnya, prinsip tatalaksana pengobatan akan dipilih sesuai dengan kondisi penderita yaitu dapat berupa operatif dan non operatif.

 

Komplikasi

Adapun komplikasi yang dapat timbul akibat fraktur carpal yang tidak mendapat penanganan dini dan tepat diantaranya sebagai berikut:

  • Non union, komplikasi yang paling mungkin timbul dari patah tulang carpal. Non union adalah tidak bersatunya patahan tulang satu sama lain karena fragmen yang sangat kecil dan remuk.
  • Nekrosis avaskular, kondisi kerusakan pada pembuluh darah. Hal ini terjadi sekitar 30-40% khususya pada fraktur carpal pada tulang skafoid.
  • Delayed union, keterlambatan dalam proses penyatuan tulang.
  • Kelumpuhan, hal ini terjadi jika fraktur carpal juga disertai dengan keterlibatan fungsi saraf.

 

Pencegahan

Pencegahan fraktur carpal lebih kepada menghindari kemungkinan risiko cedera sebagai penyebab dari patah tulang, yaitu sebagai berikut:

  • Saat melakukan aktivitas fisik berupa olahraga yang rentan untuk mengalami cedera pada tangan hendaknya berhati-hati agar terhindari dari risiko terjatuh dalam kondisi tangan terentang dan menopang berat tubuh.
  • Gunakan alat pelindung pada tanga  selama olahraga berlangsung.
  • Berolahraga secara teratur untuk menjaga kekuatan dan kelenturan pada persendian dan otot.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Gejala fraktur carpal yang paling umum dirasakan adalanya nyeri pada pergelangan tangan yang terjadi setelah mengalami trauma langsung pada tangan sehingga setelah proses pertolongan pertama dilakukan maka penderita sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan pengobatan yang tepat.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Ulfayanti Syahmar
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Rabu, 12 April 2023 | 12:03

Scaphoid Wrist Fracture. (2022). Retrieved 18 September 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536907/

Current Concepts Review: Carpal Injuries - Fractures, Ligaments, Dislocations. (2022). Retrieved 18 September 2022, from https://www.researchgate.net/publication/51810906

Carpal fractures. (2022). Retrieved 18 September 2022, from https://orthopaedia.com/page/Carpal-fractures

Overview of carpal fractures. (2022). Retrieved 18 September 2022, from https://www.uptodate.com/contents/overview-of-carpal-fractures