Definisi
Herpes genital pada wanita adalah suatu infeksi menular seksual (IMS) pada kelamin wanita. Herpes genital bisa menyebar dari hubungan seksual pada vagina, mulut atau dubur. Banyak penderitanya yang tidak tahu mereka menderita herpes karena tidak ada tanda-tanda infeksi yang muncul.
Penyebab
Infeksi herpes genital disebabkan oleh dua jenis virus herpes simpleks (HSV), yaitu:
- HSV tipe 1
- Virus ini paling sering menyebabkan infeksi pada mulut dan bibir sehingga disebut dengan herpes oral.
- Jika HSV-1 menyebar ke area genital dan menyebabkan gejala, maka tetap disebut dengan infeksi HSV-1.
- HSV tipe 2
- Jenis virus ini yang paling sering menyebabkan herpes genital.
- HSV-2 dapat menyebar ke mulut saat melakukan hubungan seksual melalui mulut.
- Jika HSV-2 menyebar ke mulut dan bibir saat seks oral, maka tetap disebut dengan infeksi HSV-2.
Kedua virus di atas sama-sama menular dan bisa menyebabkan gejala yang sama. Infeksi ini menyebar melalui kontak antara seseorang dengan penderita yang sudah terinfeksi HSV. Ada beberapa orang yang tidak sadar mereka menderita herpes karena tidak tampak gejala di tubuhnya. Orang-orang ini bisa menularkan herpes pada orang lain.
Umumnya herpes genital menyebar melalui:
- Aktivitas atau kontak seksual melalui vagina, mulut, atau dubur.
- Kontak dengan luka terbuka.
- Kontak pada kulit penderita yang terinfeksi virus herpes.
- Proses persalinan dari ibu ke bayinya.
- Bayi berkontak dengan luka di payudara ibu saat menyusui.
Faktor Risiko
Herpes genital lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Pada rentang usia 14-49 tahun, 1 dari 5 wanita diperkirakan menderita herpes genital, berbeda pada pria dalam rentang usia yang sama. Diperkirakan hanya 1 dari 10 pria usia 14-49 tahun yang menderita herpes genital. Anatomi tubuh wanita menyebabkan wanita lebih rentan terinfeksi herpes genital. Robekan kecil pada jaringan vagina dapat mempermudah wanita terinfeksi herpes genital.
Herpes genital juga jauh lebih sering terjadi pada wanita Afrika-Amerika. Satu dari dua wanita Afrika-Amerika di antara usia 14 sampai 49 tahun terinfeksi dengan HSV-2 yang menyebabkan herpes genital.
Gejala
Umumnya wanita dengan herpes genital tidak menyadari bahwa mereka sudah terinfeksi. Sekali terinfeksi, virus bisa berdiam di sel saraf Anda selamanya. Keluhan bisa timbul ketika virus menjadi aktif di tubuh. Beberapa wanita bisa tidak mengalami keluhan sama sekali seumur hidupnya, atau memiliki beberapa kali serangan karena virusnya menjadi aktif dan menyebabkan kekambuhan. Faktor seperti stres atau penurunan kekebalan tubuh karena sakit juga bisa memengaruhi virus untuk aktif kembali dan menimbulkan keluhan.
Gejala yang timbul dapat bersifat berat dan berkepanjangan, khususnya pada individu dengan sistem imun tubuh yang rendah atau tidak berfungsi dengan baik. Contohnya pada penderita HIV atau kanker.
Gejala awal herpes genital biasanya muncul sekitar 2-12 hari setelah berkontak dengan penderita herpes. Gejala dapat menetap selama 2-4 minggu. Bisa muncul bintik-bintik merah kecil pada vagina atau mulut. Luka yang ringan kadang disalahartikan sebagai gigitan serangga atau hal lainnya. Setelah beberapa hari, luka tersebut akan menjadi keropeng dan kemudian sembuh tanpa meninggalkan bekas luka.
Selain munculnya luka, gejala awal lain yang dapat timbul pada herpes genital adalah:
- Rasa tidak nyaman pada perut
- Gejala mirip flu seperti demam, nyeri sendi, nyeri otot, atau sakit kepala
- Sensasi gatal atau panas pada kemaluan
- Nyeri pada kaki, bokong, atau area kelamin
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Keputihan yang tidak biasa
Sementara itu, janin yang terinfeksi herpes selama berada di kandungan ibu bisa lahir prematur atau memiliki gangguan pada otak, kulit, atau matanya. Jika Anda memiliki herpes genital dan sedang hamil, pastikan Anda memberitahu dokter, bahkan jika Anda sedang tidak mengalami gejala sekalipun
Diagnosa
Dokter umumnya akan melihat tampilan luka serta bertanya dengan detil mengenai keluhan yang Anda rasakan. Bila dokter mencurigai kondisi Anda disebabkan oleh infeksi menular seksual, dokter akan bertanya juga mengenai riwayat aktivitas seksual Anda. Umumnya pemeriksaan infeksi menular seksual secara menyeluruh akan dilakukan pada orang-orang yang berisiko tinggi, contohnya bila memiliki banyak pasangan seksual.
Luka juga bisa diambil sampelnya untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Namun bila tidak bergejala, herpes genital cukup sulit untuk didiagnosa. Pemeriksaan darah untuk mencari antibodi terhadap virus herpes dapat membantu mendiagnosa penyakit pada wanita tanpa gejala.
Tata Laksana
Tidak ada obat untuk menyembuhkan herpes genital. Namun, dokter bisa meresepkan obat antivirus untuk mencegah kekambuhan dan memperpendek durasi keluhan. Terapi antivirus harian untuk herpes dapat menurunkan risiko penularan infeksi virus ke pasangan. Antivirus umumnya diberikan jika sudah timbul gejala. Konsultasikan pengobatan Anda lebih lanjut dengan dokter Anda.
Saat timbul gejala, Anda dapat melakukan hal-hal di bawah ini untuk mempercepat penyembuhan serta mencegah penyebaran herpes agar tidak menyebar ke anggota tubuh lain atau ke orang lain yang sehat:
- Jaga kondisi luka agar tetap bersih dan kering.
- Usahakan untuk jangan menyentuh luka.
- Cuci tangan setelah menyentuh luka.
- Hindari aktivitas seksual jika Anda sedang mengalami gejala sampai keluhan hilang atau luka sembuh.
- Beritahu pasangan seksual Anda agar mereka dapat memeriksakan diri dan mendapatkan terapi jika diperlukan.
Ingatlah bahwa virus herpes tidak akan menghilang dari tubuh Anda, virus hanya menjadi tidak aktif. Berkonsultasilah dengan dokter terkait langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus herpes pada orang lain
Komplikasi
Pada kebanyakan wanita, herpes genital biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Namun pada wanita dengan kekebalan tubuh yang rendah, keluhan herpes bisa menjadi berat dan berlangsung lama. Selain itu walaupun langka, HSV-1 dan HSV-2 bisa menyebabkan komplikasi serius seperti peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang (meningitis aseptik). Herpes pada bayi juga menjadi salah satu komplikasi serius dari herpes genital.
Pencegahan
Kebanyakan wanita terinfeksi herpes genital melalui kontak seksual dengan penderita luka herpes. Anda dapat tertular virus tanpa melakukan hubungan seksual. Untuk mencegah terinfeksi virus herpes:
- Hindari kontak kulit dan kontak seksual pada penderita herpes, khususnya ketika mereka dalam episode serangan atau timbul keluhan.
- Lakukan aktivitas seksual yang aman, yaitu dengan:
- Mengurangi jumlah pasangan seksual.
- Memakai kondom saat berhubungan seksual.
- Sebisa mungkin hanya berhubungan dengan satu pasangan yang tidak berhubungan dengan orang lain dan tidak memiliki herpes.
- Hindari menyentuh luka herpes sebisa mungkin. Jika Anda menyentuhnya, segera cuci tangan Anda untuk menghindari penyebaran infeksi ke bagian tubuh lainnya atau ke orang lain.
- Anda dan pasangan bisa secara rutin mendapatkan pemeriksaan infeksi menular seksual.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda memiliki keluhan luka atau lesi kulit yang mencurigakan di area kelamin Anda, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapat informasi lebih lanjut.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma