Lagoftalmus

Bagikan :


Definisi 

Lagoftalmus adalah suatu keadaan dimana kelopak mata tidak dapat menutup secara sempurna. Apabila kondisi ini hanya terjadi pada saat tidur disebut lagoftalmus nokturnal. Menutupnya kelopak mata dan refleks berkedip sangat penting untuk menjaga air mata dan permukaan kornea (selaput mata). Ketidakmampuan untuk berkedip atau menutup mata secara sempurna dapat menyebabkan paparan pada selaput mata sehingga mata menjadi kering dan iritasi. Paparan pada selaput mata (kornea) bisa menyebabkan luka dan infeksi pada kornea (keratitis). 

Oleh sebab itu, deteksi dan penanganan segera sangat penting untuk mencegah berbagai komplikasi dari lagoftalmus. Pilihan terapi lagoftalmus tergantung dari penyebab dan tingkat keparahan dari penyakit.  

Penyebab 

Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya lagoftalmus, diantaranya : 

1. Kelumpuhan Saraf 

Kelumpuhan pada saraf muka menjadi salah satu penyebab terjadinya lagoftalmus. Terdapat beberapa penyakit yang mendasari terjadinya hal tersebut, yaitu : 

  • Infeksi : otitis (infeksi pada telinga), virus (herpes zoster (cacar api), influenza dan polio), dan bakteri (tuberkulosis, sifilis, dan lepra).
  • Cedera : cedera pada muka, cedera saat lahir, patah tulang kepala.
  • Tumor : tumor pada saraf muka, sarcoma (tumor tulang), leukimia (kanker darah), dan meningioma (tumor pada selaput otak). 
  • Penyakit Metabolik : diabetes dan darah tinggi (hipertensi). 
  • Penyakit Lain yang Belum Diketahui Penyebabnya : bell’s palsy (kelumpuhan otot wajah), sindrom guillain barre (kelumpuhan otot tubuh akibat sistem imunitas tubuh menyerang saraf), dan multiple sklerosis (gangguan saraf pada otak, mata dan tulang belakang). 

2. Kerusakan pada Kelopak Mata

Lagoftalmus dapat disebabkan oleh adanya jaringan parut pada kelopak mata. Kelopak mata terdiri dari 7 lapisan kulit, apabila terdapat cedera pada salah satu lapisan tersebut dapat mengakibatkan penutupan kelopak mata yang tidak sempurna. Penyebabnya meliputi : 

  • Degenerasi pada kulit akibat paparan sinar matahari. 
  • Luka bakar akibat bahan kimia.
  • Pemfigoid (ruam kulit berupa lepuh akibat kerusakan sistem kekebalan tubuh) pada mata.
  • Sindrom steven-johnson (penyakit kulit yang mengakibatkan ruam-ruam di kulit) 

3. Lagoftalmus nokturnal 

Lagoftalmus yang terjadi saat tidur disebut lagoftalmus nokturnal. Hal ini dapat menyebabkan mata kering dan paparan pada selaput mata. Namun beberapa pasien tidak menyadari hal tersebut selama tidur.  

4. Penyakit Lain 

Gangguan berkedip yang disertai dengan lagoftalmus biasanya sering ditemui pada orang dengan penyakit Parkinson (suatu penyakit akibat penuaan yang mengenai saraf). 

 

Faktor Risiko

Terdapat beberapa kondisi yang dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami lagoftalmus, diantaranya :

  • Cedera, baik cedera yang disebabkan benda tajam atau benda tumpul. 
  • Penyakit autoimun (seperti sindrom guillain-barre)
  • Tumor (seperti, neuroma akustik (tumor jinak yang tumbuh di saraf penghubung antara telinga dan otak)).
  • Luka pada kelopak mata akibat luka bakar atau luka yang disebabkan oleh kondisi medis tertentu seperti sindrom steven-johnson. 
  • Riwayat operasi pada kelopak mata.

 

Gejala 

Gejala utama yang timbul pada pasien dengan lagoftalmus adalah kesulitan untuk menutup mata. Namun ada beberapa gejala tambahan yang dapat ditemukan, antara lain :

  • Mata mengganjal seperti terdapat benda asing di mata. 
  • Mata merah akibat iritasi, terkadang dapat disertai rasa nyeri.
  • Mata terasa panas.
  • Mata berair.
  • Infeksi pada mata.
  • Luka pada selaput mata.
  • Mata kering.

 

Diagnosis 

Diagnosis lagoftalmus dapat ditegakkan melalui riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik. Riwayat perjalanan penyakit sangat penting untuk menentukan penyebab yang mendasari terjadinya lagoftalmus, misalnya pada pasien yang sebelumnya pernah menjalani operasi atau cedera pada kelopak mata, wajah, dan kepala. Riwayat infeksi juga harus diulas, terutama jika Anda pernah terinfeksi cacar api (herpes zoster). Riwayat medis yang terperinci dapat membantu untuk menemukan penyebab dari legoftalmus. 

Pemeriksaan fisik 

Derajat keparahan lagoftalmus dapat diukur dengan cara meminta pasien untuk menutup mata dan dokter akan memeriksa apakah terdapat celah antara kelopak mata atas dan bawah. Jika terdapat lagoftalmus dokter akan mengukur jarak celah dan memeriksa kondisi selaput mata. Untuk melihat apakah ada kerusakan pada selaput mata, dokter akan menggunakan alat yang dinamakan slit-lamp. Pemeriksaan dengan pewarnaan fluoresen juga dapat menilai apakah ada kerusakan pada selaput mata. Dokter juga akan memeriksa fungsi saraf otak, terutama saraf yang mengatur pergerakan otot mata.

Pemeriksaan Lain

Pemeriksaan laboratorium dan radiologi dapat membantu menegakkan diagnosis atau hal yang mendasari terjadinya lagoftalmus. Misalnya, pemeriksaan laboratorium dapat dilakukan pada pasien yang mengalami gangguan hormon tiroid atau pemeriksaan radiologi seperti CT scan pada pasien dengan tumor otak. 

 

Tata Laksana

Terapi lagoftalmus dapat berupa obat-obatan atau operasi. Pengobatan lagoftalmus dengan obat-obatan bertujuan untuk mengurangi gejala dari lagoftalmus, misalnya meneteskan air mata buatan untuk mencegah mata kering. Air mata buatan dapat dibeli secara bebas di apotek. Jika Anda memiliki lagoftalmus nokturnal, Anda dapat menggunakan penutup mata dan pelembap untuk melindungi mata agar tidak kering. Terapi lainnya yang dapat dilakukan yaitu berupa pembedahan atau operasi. Terdapat beberapa metode pembedahan, diantaranya : 

  • Tarsorraphy merupakan prosedur dengan cara menjahit sebagian kelopak mata bersama-sama untuk mempersempit pembukaan mata. Metode ini bisa menjadi pilihan apabila Anda mengharapkan pemulihan cepat setelah operasi. Dalam sebagian besar kasus, metode ini dinilai baik untuk melindungi selaput mata.
  • Metode Tanam Emas (Gold Weight Implantation). Metode ini menggunakan emas yang ditanam di kelopak mata atas dan efektif untuk lagoftalmus yang disebabkan oleh kelumpuhan saraf. Emas dianggap logam yang ideal dan cenderung tidak terlihat jika ditanam di bawah kulit yang tipis seperti kelopak mata.       

 

Komplikasi 

Lagoftalmus yang tidak diobati membuat mata menjadi rentan terhadap goresan dan cedera lainnya karena mata tidak terlindungi dengan baik. Paparan mata yang bersifat terus-menerus dapat menyebabkan selaput mata iritasi dan menimbulkan infeksi (keratitis), bahkan dapat menimbulkan luka pada selaput mata (ulkus kornea). 

Pembedahan pada lagoftalmus mungkin dapat menimbulkan komplikasi, misalnya pada metode tarsorraphy yang dapat meninggalkan jaringan parut. Maka dari itu, pastikan Anda mengikuti arahan dokter setelah operasi untuk menghindari masalah lain. 

 

Pencegahan 

Pada umumnya, tidak ada cara untuk mencegah terjadinya lagoftalmus. Pencegahan lagoftalmus lebih difokuskan pada komplikasi yang dapat terjadi. Pencegahan yang dapat Anda lakukan adalah dengan menggunakan air mata buatan atau menggunakan pelindung mata untuk mencegah agar mata tidak kering dan mengalami kerusakan. 

 

Kapan Harus ke Dokter ? 

Tingkat kesembuhan lagoftalmus tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Apabila Anda mengalami gejala lagoftalmus, seperti gangguan berkedip atau menutup mata segera konsultasikan ke dokter. Penanganan lebih cepat dapat mencegah perburukan pada mata akibat lagoftalmus. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan terapi yang sesuai dalam menangani lagoftalmus.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Editor AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 21:46

 

  1. American International Medical University. Lagophthalmos : Symptoms, Causes, Diagnosis and Management (2018). Available from : Lagophthalmos : Symptoms, Causes, Diagnosis and Management - (aimu.us)

  2. Ian Franks. Lagophthalmos (2018). Available from : Lagophthalmos: Causes, Symptoms, Treatment, and More (healthline.com)

  3. Lanxing Fu. Lagophthalmos (2021). Available from : Lagophthalmos - PubMed (nih.gov)

  4. Min Ji Kim. Treatment for ophthalmic paralysis: functional and aesthetic optimization (2019). Available from : Treatment for ophthalmic paralysis: functional and aesthetic optimization - PubMed (nih.gov)