Laringomalasia

Bagikan :


Definisi

Laringomalasia adalah penyakit bawaan lahir yang menyerang tulang rawan laring, yaitu organ tempat pita suara berada. Kebanyakan kasus laringomalasia terjadi pada bayi, dan sangat jarang menyerang orang dewasa, meskipun bisa saja terjadi. Lebih dari setengah dari semua bayi yang baru lahir menderita laringomalasia selama minggu pertama kehidupan, dan juga ada yang muncul ketika mereka berusia dua hingga empat minggu.

Bayi dengan kondisi ini biasanya mengalami stridor, yaitu pernapasan dengan suara yang berisik atau bernada tinggi. Saat bayi menarik napas, bagian laring yang lunak di atas pita suara akan terjatuh dan menghalangi jalan napas bayi untuk sementara, yang menyebabkan suara bernapas menjadi bising, terutama ketika seorang anak sedang telentang. Pada umumnya, laringomalasia akan hilang dengan sendirinya pada saat bayi berusia satu tahun, tetapi pada beberapa kasus, pengobatan atau pembedahan mungkin diperlukan. Penting untuk membuat diagnosis pada awal kehidupan bayi karena dapat mempengaruhi berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan.

Penyebab

Belum diketahui penyebab pasti dari timbulnya laringomalasia pada bayi. Terdapat beberapa teori yang menduga terjadinya laringomalasia berhubungan dengan bagaimana laring terbentuk sebelum bayi lahir (ketika di dalam kandungan).

Otot-otot yang menopang laring mungkin lemah atau tidak terkoordinasi dengan baik ketika bayi bernapas, sehingga jaringannya melunak dan menimbulkan suara stridor. Selain itu, adanya refluks gastroesofageal (aliran balik asam lambung ke tenggorokan) juga dapat berperan, di mana cairan asam yang melewati kotak suara akan merusak jaringan di sekitarnya. Gerakan abnormal udara yang menggerakkan jaringan di sekitar laring juga diduga turut berpengaruh. Terdapat juga teori yang mengatakan bahwa penyebabnya berhubungan dengan adanya ganggguan saraf yang mempengaruhi saraf pada pita suara.

Faktor Risiko

Faktor genetik diduga berperan dalam meningkatkan risiko terjadinya laringomalasia. Terdapat beberapa kasus orang yang mewarisi laringomalasia dan beberapa saudara kandung yang juga memiliki laringomalasia, tetapi secara umum, kondisi tersebut tampaknya tidak memiliki penyebab genetik secara langsung. Laringomalasia juga kadang-kadang dikaitkan dengan penyakit bawaan tertentu, seperti disgenesis gonad dan sindrom Costello. Kondisi ini juga sering terlihat bersamaan dengan kelainan bawaan lahir lainnya, di mana dari 30% hingga 80% kasus, anak-anak dengan laringomalasia juga lahir dengan langit-langit mulut sumbing atau bibir sumbing.

Gejala

Gejala utama laringomalasia adalah suara pernapasan yang bising dan berisik, yang juga dikenal sebagai stridor. Suara ini adalah suara bernada tinggi yang terdengar saat bayi Anda menarik napas. Pada bayi yang lahir dengan laringomalasia, stridor mungkin langsung terdengar jelas saat lahir. Gejala ini pada umumnya pertama kali muncul saat bayi berusia dua minggu. Gejala mungkin semakin memburuk ketika anak sedang telentang atau ketika menangis. Pernapasan yang bising cenderung akan menjadi lebih keras dalam beberapa bulan pertama setelah kelahiran. Pada bayi dengan laringomalasia juga dapat ditemui tarikan otot-otot di sekitar leher atau dada saat bernapas (disebut sebagai retraksi).

Gejala lain dari laringomalasia yang lebih parah meliputi:

  • Kesulitan makan atau menyusui
  • Penambahan berat badan yang lambat, atau bahkan penurunan berat badan
  • Tersedak saat menelan
  • Aspirasi, yiatu ketika makanan atau cairan memasuki paru
  • Periode berhenti saat bernapas, juga dikenal sebagai apnea
  • Tampak biru, atau sianosis (disebabkan oleh kadar oksigen yang rendah dalam darah)

Gejala laringomalasia pada bayi dapat bervariasi mulai dari gejala ringan, sedang atau berat. Mayoritas kasus laringomalasia, yaitu sebesar 90%, merupakan kasus ringan. Dalam kasus ringan, bayi Anda hanya akan mengalami suara pernapasan yang berisik dan tidak ada komplikasi lainnya.

Pada kasus sedang, bayi Anda dapat mengalami kesulitan ketika makan, mengalami refluks (aliran balik dari lambung ke tenggorokan), dan terdapat tarikan otot di leher dan dada. Tetapi dalam kasus sedang, seharusnya tidak terjadi masalah penambahan berat badan, dan Anda tidak perlu khawatir tentang perkembangan bayi Anda jika gejala yang dialami masih dalam kategori sedang.

Kasus yang berat jarang terjadi dan hanya mempengaruhi sekitar 1% dari seluruh bayi dengan laringomalasia. Jika bayi Anda mengalami gejala yang berat, maka harus segera diobati. Gejalanya dikatakan berat bila terdapat masalah dengan penambahan berat badan (kegagalan untuk tumbuh dan berkembang), apnea yang mengancam jiwa, episode membiru yang berkepanjangan, atau gangguan jantung atau paru akibat kekurangan oksigen.

Diagnosis

Dokter akan melakukan wawancara pada orang tua atau pengasuh bayi untuk menanyakan tentang kesehatan bayi Anda secara keseluruhan, termasuk mengidentifikasi gejala, seperti stridor, dan mencatat kapan gejala mulai terjadi. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh pada bayi Anda untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain. Dokter juga biasanya akan melakukan pemeriksaan yang disebut nasofaringolaringoskopi (NPL), yang menggunakan semacam kabel tipis dengan ujung kamera yang akan dimasukkan secara perlahan ke salah satu lubang hidung bayi Anda menuju tenggorokan. Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat melihat dengan baik kondisi dan struktur laring secara langsung.

Jika diagnosis laringomalasia telah ditegakkan, pemeriksaan lain mungkin diperlukan untuk menentukan sejauh mana kelainan yang terjadi. Pemeriksaan ini mungkin meliputi:

  • Rontgen leher atau dada: Tes pencitraan ini dapat memberi tahu dokter jika bayi Anda memiliki kelainan lain yang mungkin berkontribusi pada timbulnya suara pernapasan yang berisik dan bising.
  • Mikrolaringoskopi dan bronkoskopi (ML&B): Semacam kabel dengan ujung kamera dan berlampu digunakan untuk memeriksa bagian dalam tenggorokan dan kotak suara bayi Anda untuk melihat apa yang menyebabkan pernapasan yang berisik. Prosedur ML&B dilakukan dalam keadaan dibius total.
  • Fluoroskopi saluran napas: Pemeriksaan ini menggabungkan penggunaan sinar-X dan zat kontras (seperti pewarna) yang akan menandai area bermasalah di dalam tubuh.
  • Probe impedansi: Selama prosedur ini, sebuah tabung kecil akan dimasukkan melalui hidung menuju ke kerongkongan. Alat pengukur kemudian digunakan untuk mengukur jumlah asam lambung yang mencapai kerongkongan.

Tata Laksana

Pada kasus laringomalasia ringan, tidak diperlukan tatalaksana khusus karena biasanya akan hilang dan membaik sendiri. Jika bayi Anda menderita laringomalasia sedang, dokter kemungkinan besar akan meresepkan obat antasida atau obat penekan asam lambung lainnya untuk mengurangi refluks (aliran balik) asam lambung dan meredakan gejala anak Anda. Dalam semua kasus ringan dan sedang, suara napas yang bising dan berisik akan benar-benar hilang pada usia 18-20 bulan. Gejala mungkin akan memburuk selama empat sampai delapan bulan pertama, tetapi kemudian perlahan-lahan akan mulai membaik.

Pada kasus laringomalasia yang berat, bayi Anda mungkin memerlukan tindakan pembedahan, yang disebut supraglottoplasti, dengan mengangkat beberapa jaringan yang bermasalah pada laring. Pembedahan mungkin tidak sepenuhnya menghilangkan suara napas yang bising, tetapi dapat menghilangkan semua gejala yang berbahaya.

Komplikasi

Kasus laringomalasia yang ringan dan sedang jarang menimbulkan komplikasi dan biasanya dapat hilang dengan sempurna. Laringomalasia dengan gejala berat dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti berat badan bayi yang tidak bertambah bahkan mengalami penurunan akibat kesulitan dalam menelan. Aspirasi (masuknya makanan atau cairan ke paru-paru), apnea (periode ketika bayi berhenti bernapas), dan sianosis (membiru akibat kekurangan oksigen) berulang juga dapat terjadi dan termasuk keadaan berbahaya yang dapat mengancam nyawa jika tidak cepat ditangani.

Pencegahan

Laringomalasia merupakan kondisi bawaan lahir, sehingga belum diketahui cara pasti untuk mencegahnya. Jika bayi Anda mengalami gejala yang berat, tatalaksana dini dapat membantu mencegah timbulnya komplikasi di kemudian hari.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan bayi Anda dengan dokter jika mengalami gejala seperti suara napas yang bising dan berisik. Segera bawa bayi Anda ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) jika bayi Anda:

  • Berhenti bernapas selama lebih dari 10 detik setiap kali.
  • Terdapat tarikan ke dalam pada otot di dada atau leher ketika bernapas, bahkan setelah dibangunkan atau diubah posisinya.
  • Warna bibir menjadi biru.
Writer : dr Dedi Yanto Husada
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 10 Maret 2022 | 14:31

Andreoli, Steven M. Laryngomalacia. (2019). Retrieved 3 Maret 2022, from https://kidshealth.org/en/parents/laryngomalacia.html

Klinginsmith, Michael, et al. Laryngomalacia. (2022). Retrieved 3 Maret 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544266/

Laryngomalacia. (2021). Retrieved 3 Maret 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22076-laryngomalacia

Roland, James. Laryngomalacia. (2018). Retrieved 3 Maret 2022, from https://www.healthline.com/health/laryngomalacia

Sachdev, Poonam. What to Know About Laryngomalacia in Babies. (2021). Retrieved 3 Maret 2022, from https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-laryngomalacia-babies

Yusuf, Muhtarum, et al. Laryngomalacia: Diagnosis and Management at Otorhinolaryngology Head and Neck Surgery Department Dr. Soetomo Hospital, Surabaya. (2020). Retrieved 3 Maret 2022, from https://doi.org/10.32637/orli.v50i2.405