Perdarahan Rahim Abnormal (Menometrorrhagia)

Pendarahan uterus abnormal atau sebelumnya disebut dengan menometrorrhagia terjadi ketika anda mengalami pendarahan hebar dari uterus lalu dikeluarkan melalui vagina.

Bagikan :


Definisi

Perdarahan uterin abnormal atau sebelumnya disebut dengan menometrorrhagia adalah ketika Anda mengalami perdarahan hebat dari rahim lalu dikeluarkan melalui vagina. Hal ini terjadi di luar periode haid bulanan Anda. Perdarahan tersebut bisa berlangsung lama atau lebih parah daripada biasanya.

Periode haid biasanya berlangsung sekitar 5-7 hari. Normalnya siklus haid durasinya di antara 21-35 hari.

Menometrorrhagia atau perdarahan uterin abnormal berbeda dengan menorrhagia, yaitu perdarahan berat saat haid. Perdarahan uterin abnormal terjadi bila perdarahan berlebih, berkepanjangan dan tidak teratur. Perdarahan uterin abnormal tidak terkait dengan siklus haid Anda. Sedangkan menorrhagia atau perdarahan berat saat haid merupakan perdarahan berlebih dan berlangsung lama ketika haid.

Angka perdarahan uterin abnormal sekitar 10-35% dari jumlah perempuan dan angka ini dapat lebih tinggi karena tidak terdiagnosis. Pada umumnya, perdarahan uterin abnormal terjadi pada usia ketika baru saja mengalami haid dan usia menjelang menopause. Perdarahan ini tidak terjadi ketika kehamilan sebab penyebab dari perdarahan selama kehamilan disebabkan oleh hal lain.

 

Penyebab

Penyebab dari terjadinya perdarahan uterin abnormal salah satunya dan yang paling umum adalah ketidakseimbangan hormon, terutama pada usia perempuan yang baru saja mengalami haid atau pada usia akhir menjelang menopause. Pada usia tersebut, dinding rahim dapat menebal.

Ketika ovulasi yaitu proses di mana indung telur melepaskan sel telur, hormon tertentu akan memberikan info kepada tubuh untuk membentuk dan meluruhkan dinding rahim yang disebut dengan endometrium. Perdarahan uterin abnormal terjadi ketika indung telur tidak melepaskan sel telur di mana hal ini disebabkan oleh tingkat hormon yang berubah-ubah.

 

Selain faktor ketidakseimbangan hormon, faktor lain penyebab perdarahan uterin abnormal seperti :

  • Struktur rahim. Adanya penebalan, fibroid, dan polip pada dinding pada rahim
  • Kanker. Kanker rahim, indung telur, mulut rahim, atau vagina
  • Gangguan pembekuan darah
  • Sindrom polikistik indung telur (PCOS)
  • Berat badan berlebih
  • Infeksi pada rahim atau mulut rahim

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai PCOS, Anda dapat membacanya di sini: Sindrom Polikistik Indung Telur - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Faktor Risiko

  • Usia. Terjadi pada perempuan dengan usia yang baru saja mengalami haid dan menjelang memasuki usia menopause.
  • Ketidakseimbangan hormon. Dapat disebabkan oleh penyakit seperti Sindrom Polikistik Indung Telur (PCOS), penyakit tiroid dan tidak terjadi ovulasi atau pembuahan sel telur
    • Konsumsi pil KB atau obat hormon yang mempengaruhi hormon juga dapat memberikan risiko ketidakseimbangan hormon. Beberapa obat lain seperti warfarin dan obat terapi hormon juga mempengaruhi keseimbangan hormon.
    • Berat badan berlebih juga dapat mempengaruhi ketidakseimbangan hormon sehingga dapat menyebabkan perdarahan uterin abnormal.
    • Kondisi psikologis seperti stress juga dapat mempengaruhi kondisi keseimbangan hormon.
  • Struktur rahim. Struktur abnormal dari rahim seperti adanya polip, fibroid dan adenomiosis (miom).
  • Kanker. Kondisi kanker seperti kanker vagina, kanker rahim, kanker mulut rahim, endometrial hiperplasia dapat berisiko menyebabkan perdarahan uterin abnormal.
  • Infeksi, seperti: trikomoniasis, klamidia, gonore, endometritis, dan vaginitis
  • Kondisi kesehatan lainnya
    • Gagal ginjal dan gagal hati
    • Penyakit radang panggul (PID)
    • Leukemia atau gangguan keping darah

 

Gejala

Gejala perdarahan uterin abnormal dapat bervariasi. Beberapa tanda dari perdarahan abnormal seperti :

  • Perdarahan mensturasi yang berat (sebelumnya disebut dengan menorrhagia)
  • Perdarahan pada waktu yang tidak biasa (di antara periode haid atau setelah berhubungan seksual)
  • Periode yang berlangsung lama (lebih dari 7 hari)
  • Siklus haid yang tidak teratur  
  • Durasi siklus haid yang terjadi kurang dari 28 hari atau lebih dari 35 hari
  • Perubahan suasana perasaan (mood)
  • Kelelahan
  • Anemia

 

Diagnosa

Dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk membantu mendiagnosa perdarahan uterin abnormal. Beberapa pertanyaan seperti bagaimana karakteristik perdarahan, gejala apa yang dirasakan, apakah sedang hamil.

 

Pemeriksaan Fisik

Selain itu, dokter akan menyarankan melakukan pemeriksaan fisik seperti :

  • Pemeriksaan pinggang
  • Pemeriksaan mulut rahim. Pemeriksaan ini dilakukan dengan melihat langsung mulut rahim dengan alat, umumnya dilakukan pada pasien yang sudah pernah berhubungan seksual.
  • Pemeriksaan pap smear. Pada pasien yang sudah pernah berhubungan seksual, disarankan untuk melakukannya untuk menilai ada tidaknya kanker mulut rahim. Kanker mulut rahim juga bisa menunjukkan gejala perdarahan.
  • Pemeriksaan kehamilan. Keguguran dapat menyebabkan perdarahan hebat. Test-pack dapat memberikan hasil positif pada pemeriksaan kehamilan setelah 35 hari setelah keguguran. Perdarahan ringan juga pertanda umum dari awal kehamilan.
  • Pemeriksaan darah. Dokter akan melakukan pemeriksaan ini untuk memeriksa penggumpalan darah dan pemeriksaan darah lengkap
  • Pemeriksaan tiroid. Pemeriksaan ini untuk mengetahui fungsi kelenjar tiroid. Adanya permasalahan pada fungsi tiroid bisa menjadi tanda adanya permasalahan pada fungsi indung telur yang dapat menyebabkan perdarahan.
  • Pemeriksaan hormon. Ketidakseimbangan hormon dapat menjadi penyebab dari perdarahan abnormal atau pertanda bagi kondisi penyebab perdarahan Anda.
  • Pemeriksaan (Ultrasonografi) USG. Pemeriksaan USG pada pinggang memberikan gambaran untuk dokter dalam mendiagnosa organ apa saja yang menyebabkan perdarahan.
  • Biopsi. Pemeriksaan ini dengan mengambil sampel pada rahim untuk melihat adanya tanda sel kanker.

 

Tata Laksana

Pengobatan dan terapi untuk perdarahan uterin abnormal bergantung dari masing-masing penyebab perdarahannya. Pengobatan dan pilihan operasi bergantung dari tingkat perdarahan dan penanganan dari penyebabnya.

 

Pengobatan

Pengobatan yang digunakan untuk perdarahan uterin abnormal di antaranya:

  • Kontrasepsi hormonal untuk mengatur ketidakseimbangan hormon
    • Pil KB (mengandung hormon progestin dan estrogen)
    • Progestin (dapat diberikan dengan suntik, implan atau alat yang diletakkan pada rahim yang disebut dengan IUD)
    • Penggunaan IUD dan injeksi dapat menghentikan perdarahan seluruhnya setelah 1 tahun penggunaan.
  • Non steroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) seperti ibuprofen
  • Obat agonis Gonadotropin yang dapat menghentikan atau mengurangi perdarahan dengan menghentikan ovulasi
  • Obat antagonis Gonadotropin yang dapat menanganani perdarahan berat terkait dengan fibroid.

 

Operasi

Diskusikan dengan dokter mengenai pelaksanaan dari prosedur operasi dalam penanganan perdarahan uterin abnormal. Beberapa tipe operasi yang dilakukan :

  • Heteroskopi. Operasi ini akan menghilangkan struktur atipikal pada rahim, seperti fibroid dan polip
  • Embolisasi pembuluh nadi rahim. Operasi ini bekerja dengan menghentikan aliran darah ke fibroid sehingga menyebabkan fibroid menyusut.
  • Miomektomi. Operasi ini dilakukan dengan menghilangkan fibroid dengan mempertahankan rahim sehingga Anda dapat tetap hamil dan memiliki anak.
  • Ablasi endometrium, yaitu menghancurkan lapisan rahim dengan penggunaan laser, panas, listrik, gelombang micro atau pembekuan. Anda sebaiknya tidak melakukan operasi ini bila Anda merencanakan untuk hamil dan memiliki anak lagi.
  • Histerektomi, yaitu operasi mengangkat rahim Anda. Histerektomi umumnya dilakukan pada prosedur pengobatan kanker atau kondisi kanker yang menyebabkan perubahan endometrium. Pada tahap kanker lebih lanjut membutuhkan juga terapi radiasi atau kemoterapi.

 

Komplikasi

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi di antaranya:

  • kemandulan
  • anemia parah, yang disebabkan oleh perdarahan yang berlebihan
  • risiko kanker dinding rahim (endometrium) meningkat

 

Pencegahan

Anda tidak dapat mencegah dari penyebab perdarahan uterin abnormal, tetapi Anda dapat mengurangii risiko yang dapat menyebabkan perdarahan abnormal. Sebagai contoh, dengan menjaga gaya hidup seperti berat badan memiliki potensi penting dalam menjaga keseimbangan hormon.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Hubungi dokter bila Anda mengalami gejala perdarahan uterin abnormal sehingga Anda dapat mengetahui penyebabnya. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai:

  • Gumpalan darah yang besar
  • Mengganti pembalut setiap kurang dari 2 jam (karena jumlah darah berlebih)
  • Perdarahan antara periode atau untuk waktu yang lama
  • Gejala anemia, seperti kelelahan, kelemahan dan napas pendek

Bila perdarahan abnormal tersebut mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan dengan dokter.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 20:20

Abnormal Uterine Bleeding. (2020). Retrieved 25 October 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/000903.htm

Abnormal Uterine Bleeding. (2022). Retrieved 25 October 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532913/

Abnormal Uterine Bleeding. (2021). Retrieved 25 October 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15428-uterine-bleeding-abnormal-uterine-bleeding

Abnormal Uterine Bleeding. (2021). Retrieved 25 October 2022, from https://www.acog.org/womens-health/faqs/abnormal-uterine-bleeding

Abnormal Uterine Bleeding. (2022). Retrieved 25 October 2022, from https://www.webmd.com/women/abnormal-uterine-bleeding