Sindrom Cushing

Sindrom Cushing
Sindrom Cushing dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan gangguan tubuh lainnya.

Bagikan :


Definisi

Sindrom Cushing adalah sekumpulan gejala yang timbul akibat tubuh memiliki terlalu banyak hormon kortisol. Kondisi ini dikenal juga dengan hiperkortisolisme. Sindrom Cushing memiliki perbedaan dengan penyakit Cushing, di mana penyakit Cushing diakibatkan oleh peningkatan produksi hormon Adenokortikotropik (ACTH). Meski demikian, sindrom Cushing merupakan bagian dari penyakit Cushing, karena peningkatan produksi ACTH adalah salah satu penyebab meningkatnya kortisol dalam tubuh.

Kortisol atau 'hormon stres' adalah hormon dalam tubuh yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Hormon ini bekerja untuk meningkatkan detak jantung, tekanan darah, tegangan otot, mengendalikan gula darah, dan mengatur pernapasan Anda. Hormon kortisol dilepaskan terutama saat stres, sehingg disebut sebagai hormon stres.

Hormon kortisol dihasilkan oleh kelenjar adrenal, yaitu dua kelenjar kecil pada bagian atas ginjal. Hormon ini juga diatur oleh kelenjar hipofisis pada otak dan hipotalamus yang terletak di atas kelenjar hipofisis. 

Ketika kadar hormon kortisol terlalu tinggi atau mengalami gangguan, kondisi ini menyebabkan serangkaian gejala yang membentuk sindrom, yang berujung pada sindrom cushing. Sindrom ini dapat menyebabkan gangguan pada tubuh, mulai dari peningkatan berat badan hingga gejala lain pada tubuh yang lebih serius, seperti pengeroposan tulang atau gangguan pertumbuhan pada anak.

Sindrom Cushing dapat disebabkan oleh faktor endogen, yaitu akibat berlebihnya hormon kortisol yang dihasilkan oleh tubuh. Selain itu, dapat juga disebabkan oleh faktor eksogen, seperti akibat efek samping obat atau penyakit tumor. 

 

Penyebab

Penyebab sindrom Cushing adalah hormon kortisol berlebih. Peningkatan kadar kortisol dapat disebabkan oleh faktor endogen ataupun faktor eksogen. Beberapa penyebab yang dapat meningkatkan kadar kortisol antara lain:

  • Penggunaan obat glukokortikoid
    • Obat glukokortikoid (misalnya prednisolon) digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit autoimun, seperti asma, rheumatoid arthritis, lupus, sarkoidosis, dan penyakit lain yang dapat menyebabkan peradangan kronis. 
  • Tumor hipofisis
    • Tumor hipofisis yang menyebabkan ACTH (hormon yang memberikan tanda kelenjar adrenal untuk menghasilkan kortisol) menyebabkan 8 dari 10 kasus sindrom Cushing.
  • Tumor adrenal kortikal
    • Tumor pada kelenjar adrenal dapat menyebabkan produksi kortisol yang berlebih. Kondsi tersebut umumnya tidak berbahaya, akan tetapi tumor dapat berkembang menjadi kanker adrenal, yaitu karsinoma arenal kortikal, meski jarang terjadi.
  • Tumor paru, pankreas, tiroid, dan timus
    • Sindrom ACTH etopik terjadi ketika tumor berkembang di luar kelenjar hipofisis menghasilkan ACTH. 

 

Faktor Risiko

Faktor risiko dari sindrom Cushing pada konsumsi kortikosteroid dosis tinggi pada rentang waktu yang panjang. Bila dokter meresepkan kortikosteroid untuk pengobatan kesehatan lainnya, diskusikan kepada dokter Anda terkait dosis dan berapa lama Anda mengonsumsi obat tersebut. Selain itu, beberapa faktor risiko seperti jenis kelamin perempuan, usia, dan kondisi Anda (memiliki tumor hipofisis atau adrenal) juga dapat meningkatkan risiko dari sindrom Cushing.

 

Gejala

Orang yang mengalami sindrom Cushing dapat memiliki gejala yang unik dan tidak semua pasien juga memiliki gejala yang sama. Beberapa geala tersebut antara lain:

  • Peningkatan berat badan pada wajah (disebut sebagai moon face), perut, bagian belakang leher (disebut juga sebagai buffalo hump), dan dada
  • Bentuk wajah bulat dan memerah
  • Luka yang sulit sembuh
  • Tekanan darah tinggi
  • Pertumbuhan rambut yang berlebih pada wajah, leher, dada, perut, dada, dan paha atau kebotakan
  • Diabetes
  • Tanda keunguan pada bagian perut
  • Mudah lebam pada bagian lengan dan kaki
  • Kelelahan dan kelemahan secara umum
  • Pandangan yang kabur
  • Pusing
  • Kelemahan otot
  • Kurus terutama pada bagian lengan dan kaki
  • Disfungsi ereksi atau gangguan seksual
  • Pertumbuhan anak yang terhambat

 

Diagnosis

Sindrom Cushing dapat didiagnosis melalui serangkaian pemeriksaan, mulai dari wawancara, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan laboratorium. Apabila hanya melalui wawancara atau pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan saja, diagnosis sindrom Cushing sulit untuk ditegakkan. Hal ini dapat diakibatkan gejala yang dialami cukup umum dan mirip dengan gejala penyakit lain. 

Sindrom cushing sendiri juga terkadang keliru dengan Polycyctic Ovary Syndrome atau sindrom metabolik. Dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan dan eliminasi kondisi lainnya. Beberapa pemeriksaan yang disarankan oleh dokter anda seperti:

  • Pemeriksaan kortisol urin 24 jam
    • Pemeriksaan ini mengukur jumlah kortisol dalam microgram (mcg) dari urin Anda. 
  • Pemeriksaan kortisol saliva/liur tengah malam
    • Pada umumnya, nilai kortisol akan menjadi sangat rendah pada tengah malam. Pemeriksaan ini akan memeriksa kadar kortisol antara jam 11 dan 12 malam. Bila Anda memiliki sindrom Cushing, nilai kortisol Anda akan menjadi tinggi (tidak normal) pada jam tersebut
  • Pemeriksaan penekan dexamethasone dosis rendah
    • Dexamethasone merupakan obat yang mirip dengan kortisol. Pada pemeriksaan ini, Anda akan diminta mengonsumsi 1 miligram (mg) obat pada malam hari lalu melakukan pemeriksaan kortisol antara jam 8 dan 9 pagi. Pemeriksaan darah ini menentukan bila kelenjar adrenal Anda memberikan respon pada dexamethasone dengan menekan jumlah kortisol yang dikeluarkan. Bila Anda memiliki sindrom Cushing, nilai kortisol Anda akan tetap tinggi.
  • Pemeriksaan penekan dexamethasone dosis tinggi
    • Pemeriksaan ini serupa dengan pemeriksaan penekan dexamethasone dosis rendah, tetapi dosis yang diberikan sebesar 8 miligram. Pemeriksaan ini umumnya dilakukan setelah pemeriksaan dosis rendah menjukkan nilai pemeriksaan kortisol yang tinggi pada pagi hari dan ketika pemeriksaan darah menunjukkan nilai ACTH yang tinggi dalam darah. Pemeriksaan ini dapat menentukan penyebab dari sindrom Cushing, disebabkan pemeriksaan ini dapat membedakan antara adanya adenoma pituitari (penyakit Cushing) dan tumor pada bagian tubuh Anda.
  • Pemeriksaan darah
    • Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur ACTH dalam darah Anda. Tumor adrenal dapat saja terjadi bila hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang rendah dan bila hasil pemeriksaan yang normal atau tinggi mungkin menunjukkan adanya tumor ektopik.

Ketika dokter sudah menentukan bahwa Anda memiliki sindrom Cushing, selanjutnya dokter akan menentukan kenapa terjadi sindrom Cushing, apakah dari obat atau tumor. Bila penyebab dari obat seperti glukokortikosteroid, dokter akan menurunkan dosis yang diberikan. Bila bukan karena obat, hal ini dapat mengindikasikan adanya tumor pada kelenjar adrenal, pituitari, atau bagian lainnya. Dokter juga akan menyarankan melakukan pemeriksaan lokasi tumor seperti:

  • CT-Scan atau MRI
    • Dokter mungkin akan menyarankan melakukan pemeriksaan CT scan atau MRI untuk mencari tumor pada kelenjar adrenal Anda. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan ini dengan atau tanpa kontras intravena. Pemeriksaan ini sangat sensitif untuk memeriksaan tumor adrenal. Dokter juga akan menyarankan pemeriksaan CT scan dada untuk mencari kemungkinan kanker paru.
  • MRI Pituitari
    • MRI akan mengambil gambar kelenjar pituitari untuk memeriksa bila adanya tumor. Pada beberapa kasus, MRI tidak dapat menyediakan diagnosis yang sempurna. Sebanyak 50% dari pasien sindrom Cushing akan memiliki hasil pemeriksaan MRI yang normal dan 10% memiliki tumor yang tidak terkait dengan sindrom.
  • Bilateral Inferior Petrosal Sinus Sampling (BIPPS)
    • Pemeriksaan ini mencari sumber dari sekresi ACTH. ACTH dan kelenjar hormon pituitari yang masuk ke dalam pembuluh darah dari kelenjar pituitari. Pemeriksaan ini memiliki tingkat akurasi 95 - 98%.

 

Tata Laksana

Tata laksana sindrom Cushing bergantung dari penyebab nilai kortisol yang tinggi. Bila anda menggunakan glukokortikosteroid, dokter akan menurunkan dosis atau mengganti obat menjadi nonglukokortikosteroid. Bila sindrom cushing disebabkan oleh tumor, dokter akan menyaranakan anda operasi atau operasi. Opsi lain yang dapat diberikan oleh dokter anda berupa pemberian obat seperti ketokonazole untuk memperlambat produksi dari kortisol.

 

Komplikasi

Sindrom Cushing dapat menjadi fatal bila tidak diobati. Tanpa pengobatan, sindrom Cushing dapat memunculkan komplikasi seperti infeksi, pembekuan atau gumpalan darah terutama pada paru dan kaki, depresi, serangan jantung, peningkatan berat badan, gangguan ingatan atau kesulitan untuk berkonsentrasi, tekanan darah atau kolesterol yang tinggi, tulang patah, diabetes tipe 2, prediabetes atau gangguan pada gula darah puasa.

 

Pencegahan

Tidak ada pencegahan dari sindrom Cushing. Tubuh Anda selalu membutuhkan kortisol sebagai bagian dari fungsi tubuh. Kortisol bukanlah musuh tubuh, tetapi ketika kadar kortisol berlebih dapat menjadi musuh. Bila Anda mengonsumsi glukokortiroid atau steroid, tanyakan pada dokter Anda untuk memonitor perkembangan Anda.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Bila Anda memiliki gejala sindrom cushing, segera diskusikan dan informasikan pada dokter. Bila diperlukan, dokter akan mengarahkan Anda pada dokter spesialis endokrinologi untuk evaluasi dan perawatan lebih lanjut.

 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 14:18