Stomatitis Angularis

Contoh gambaran plak merah stomatitis.

Bagikan :


Definisi

Stomatitis angularis atau angular cheilitis adalah sebuah kondisi berupa plak merah pada sudut pertemuan antara bibir atas dan bibir bawah. Plak ini juga membentuk sudut. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak serta orang dewasa berusia 30-60 tahun. Stomatitis angularis dapat terjadi pada salah satu sudut bibir atau kedua sudut bibir sekaligus.  

 

Penyebab

Infeksi

Penyebab stomatitis angularis bermacam-macam, namun yang tersering adalah jamur Candida dan bakteri Staphylococcus. Secara umum, kondisi ini terjadi akibat air ludah terjebak dan menumpuk pada sudut bibir. Saat air ludah tersebut mengering, kulit pada daerah tersebut dapat membentuk kerak atau pecah-pecah. Hal ini kemudian memicu penderita untuk menjilat bibir agar kulit tidak kering kembali. Namun, sudut bibir menjadi hangat dan lembap sehingga menyediakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan jamur. Hal ini kemudian menyebabkan sudut bibir terinfeksi jamur. Jika seseorang mengalami penurunan sistem pertahanan tubuh akibat penggunaan steroid atau penyakit seperti HIV/AIDS, risiko infeksi ini akan semakin tinggi.

 

Peradangan Kulit

Selain infeksi jamur, penyebab stomatitis angularis lainnya adalah dermatitis kontak iritan atau alergi, yaitu peradangan pada kulit yang disebabkan oleh kontak dengan bahan yang mengiritasi atau memicu alergi. Benda-benda yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi dapat berupa nikel (pada pengguna kawat gigi), makanan (terutama bahan penyedap dan pengawet), pasta gigi, cairan pencuci mulut, lip balm, bahan kosmetik bibir, produk antijerawat, dan permen karet.

 

Kekurangan Nutrisi

Penyebab stomatitis angularis lainnya adalah kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi yang paling sering menyebabkan kondisi ini adalah kekurangan vitamin B (terutama B6, asam folat/B9, dan B12), mineral (seng dan besi), serta kekurangan protein secara umum. Kekurangan nutrisi ini sendiri dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya usia lanjut, gizi buruk, vegan, bayi yang tidak mendapatkan suplementasi vitamin selain ASI, serta penderita penyakit tertentu seperti gastritis (peradangan pada lambung), pankreatitis (peradangan pada pankreas, organ yang menghasilkan enzim pencernaan), penyakit Crohn, dan anemia (kurang sel darah merah).

 

Gejala Penyakit Lain

Stomatitis angularis juga dapat menjadi gejala dari penyakit lainnya seperti sindrom Sjogren dan penyakit peradangan usus (inflammatory bowel disease, IBD) seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Namun, pada IBD, stomatitis angularis lebih sering terjadi pada penderita penyakit Crohn dibandingkan dengan kolitis ulseratif.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko stomatitis angularis sangat tergantung dari penyebabnya. Faktor risiko tersebut dapat berupa:

  • Masalah pada gigi tiruan lepasan
  • Adanya gigi yang tidak selaras posisinya
  • Penurunan berat badan drastis yang tidak diinginkan
  • Sering menjilat bibir
  • Perokok
  • Memiliki kekurangan nutrisi, terutama vitamin B
  • Penggunaan antibiotik yang terlalu sering
  • Penggunaan produk retinoid (biasanya pada obat antijerawat)
  • Penurunan sistem pertahanan tubuh akibat penggunaan steroid, kanker, HIV/AIDS, dan sebagainya
  • Berusia lanjut (terutama di atas 75 tahun)
  • Bibir kering
  • Menderita penyakit peradangan seperti sindrom Sjogren
  • Memiliki penyakit jangka panjang seperti diabetes melitus dan inflammatory bowel disease seperti penyakit Crohn
  • Penderita sindrom Down

 

Gejala

Gejala stomatitis angularis hanya terjadi pada sudut bibir. Sudut bibir dapat tampak berdarah, merah, bengkak, berkerak, melepuh, bersisik, serta terasa gatal dan nyeri. Gejala ini sangat bervariasi keparahannya, mulai dari kemerahan saja hingga melepuh dan berdarah.

Stomatitis angularis dapat disertai dengan gejala penyerta tergantung penyebabnya, seperti:

  • Adanya kerak keputihan pada area mulut (oral thrush) akibat infeksi jamur
  • Ruam seperti eksim (dermatitis atopi) pada wajah bagian bawah
  • Kemerahan pada langit-langit mulut (pada pengguna gigi palsu)
  • Adanya air ludah pada sudut-sudut bibir
  • Kerak seperti patahan pada sudut-sudut bibir

 

Diagnosis

Diagnosis stomatitis angularis dapat ditegakkan berdasarkan riwayat, keluhan, dan gejala. Biasanya, dokter dapat menetapkan diagnosis ini hanya dengan mengamati sudut-sudut bibir Anda. Namun, karena penyebabnya yang beragam, dokter dapat menanyakan secara detail mengenai kebiasaan sehari-hari Anda yang dapat menjadi faktor risiko stomatitis angularis. Dokter juga dapat menanyakan penggunaan obat-obatan, konsumsi makanan sehari-hari, serta riwayat penyakit dahulu dan keluarga Anda.

Stomatitis angularis dapat disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri. Untuk memastikan penyebabnya, dokter dapat mengusap bagian sudut bibir yang terluka untuk diperiksa di laboratorium. Selanjutnya, hasil usapan itu akan dikultur atau dikembangbiakkan untuk melihat adanya jamur dan bakteri serta efektivitas obat dalam menanganinya. Namun, hal ini biasanya hanya dilakukan jika terapi sebelumnya tidak efektif dalam menangani kondisi ini.

Pemeriksaan terkait faktor risiko stomatitis angularis juga dapat dilakukan. Misalnya, apabila kondisi ini dicurigai akibat infeksi jamur, dokter akan memeriksakan HIV/AIDS dan gula darah. Apabila kondisi ini dicurigai akibat dermatitis kontak alergi atau iritan, dokter dapat melakukan pemeriksaan patch test untuk menentukan diagnosis lanjutan. Jika ada kecurigaan terhadap keganasan, dokter dapat mengambil jaringan pada luka untuk diamati di bawah mikroskop.

 

Tata Laksana

Tata laksana stomatitis angularis sangat tergantung dari penyebabnya, yang dapat berupa infeksi dan noninfeksi. Kondisi ini paling sering disebabkan oleh infeksi jamur, sehingga dokter dapat memberikan Anda obat antijamur sebagai terapi awal. Obat antijamur ini biasanya diberikan dalam bentuk krim. Penyebab tersering lainnya adalah infeksi bakteri, sehingga dokter juga dapat memberikan antibiotik oles untuk menanganinya. Apabila bibir Anda kering, Anda dapat menjaga kelembapan ruangan Anda di rumah serta minum air mineral dalam jumlah yang cukup setiap harinya. Tidak hanya itu, Anda perlu menghindari atau berhenti merokok serta tidak menjilat bibir.

Jika penyebab stomatitis angularis bukan akibat infeksi, Anda disarankan untuk melindungi patahan yang biasanya ada pada sudut bibir dengan penggunaan gel petrolatum, emolien, atau lip balm. Hal ini dapat melindungi kulit Anda dari kelembapan berlebih sehingga luka dapat pulih. Jika ada kekurangan nutrisi, dokter dapat meresepkan vitamin seperti vitamin B kompleks, suplemen seng, dan suplemen besi seperti tablet tambah darah.

Apabila penyebab stomatitis angularis terkait dengan penggunaan gigi palsu, masalah posisi gigi, atau penggunaan kawat gigi, Anda dapat berkunjung ke dokter gigi dan mulut untuk menjalani terapi. Terapi ini misalnya dapat berupa penambalan bagian yang berisiko menjadi tempat air ludah berkumpul.

Jika Anda memiliki kondisi kesehatan lainnya seperti HIV/AIDS atau diabetes melitus, dokter akan memberikan Anda terapi yang sesuai untuk mengontrol penyakit tersebut. HIV dan gula darah yang terkontrol dapat menurunkan risiko stomatitis angularis secara signifikan.

 

Komplikasi

Stomatitis angularis biasanya cukup mudah untuk diatasi apabila penyebab telah diketahui. Jika kondisi ini disebabkan oleh infeksi jamur atau bakteri, infeksi ini dapat menyebar ke bagian kulit wajah lainnya jika tidak diterapi dengan baik. Selain itu, apabila stomatitis angularis terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang, dapat terjadi kekurangan jaringan (atrofi) pada sudut bibir, bekas luka permanen, atau perubahan warna pada sudut bibir.

 

Pencegahan

Pencegahan stomatitis angularis dapat dilakukan dengan menerapkan hidup bersih dan sehat, serta melakukan perawatan kulit secara rutin dan benar. Anda dapat mencegah stomatitis angularis dengan menjaga kelembapan kulit di sekitar bibir, sehingga iritasi tidak mudah terjadi.

Jika kulit di sekitar bibir Anda kering, Anda mungkin dapat mempertimbangkan untuk mengoleskan gel petroleum atau minyak kelapa pada sudut bibir. Gel atau minyak ini berfungsi sebagai pelindung kulit dari air ludah yang mengandung bakteri dan jamur. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan lip balm untuk mencegah bibir kering dan pecah-pecah. Anda juga dapat mengonsumsi air mineral dalam jumlah yang cukup serta berhenti merokok untuk mencegah bibir kering.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda dapat mencoba untuk menangani stomatitis angularis dengan mencegah kekeringan pada bibir dan kulit pada sudut bibir. Jika hal ini tidak memberikan hasil yang baik, Anda dapat berkunjung ke dokter. Jika Anda mengetahui adanya kondisi seperti HIV, diabetes, penyakit Sjogren, penyakit Crohn, dan sebagainya, Anda dapat berkonsultasi pada dokter yang merawat Anda terkait penanganan stomatitis angularis dan penyakit penyerta Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Teresia Putri
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 17:12

Caldwell, A., Gotter, A., & Zimlich, R. (2022). Angular Cheilitis: Symptoms, Causes, Treatments. Healthline. Retrieved 30 May 2022, from https://www.healthline.com/health/angular-cheilitis.

Ellis, R., & Frisbee, E. (2020). What Is Angular Cheilitis?. WebMD. Retrieved 30 May 2022, from https://www.webmd.com/oral-health/angular-cheilitis.

Federico, J., Basehore, B., & Zito, P. (2021). Angular Chelitis. Ncbi.nlm.nih.gov. Retrieved 30 May 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536929/.