Trakeomalasia

Bagikan :


Definisi

Trakeomalasia adalah kelemahan struktural dari dinding trakea. Trakea adalah bagian dari saluran pernapasan, berupa pipa yang terdiri dari tulang rawan dan jaringan ikat di area tenggorokan. Pada trakeomalasia, tulang rawan trakea menjadi lemah dan lunak, serta diameter salurannya berkurang. Hal ini menyebabkan trakea kolaps, terutama saat terjadi peningkatan aliran udara seperti ketika batuk, menangis, atau sedang makan. Kolapsnya trakea dapat menyebabkan sumbatan saluran napas di kemudian hari dan penderita menjadi sulit bernapas.

Trakeomalasia dapat berupa kelainan bawaan lahir atau kondisi yang didapat. Trakeomalasia yang sudah ada sejak lahir sangat jarang terjadi. Adanya kelainan ini biasanya diasosiasikan dengan kelainan bawaan lahir lainnya, seperti gangguan perkembangan, adanya gangguan jantung atau pembuluh darah bawaan, atau fistula (saluran abnormal yang tidak seharusnya terbentuk) di area trakea dan esofagus (kerongkongan). Sementara itu, trakeomalasia didapat berarti kondisi ini muncul setelah lahir dan dapat disebabkan oleh banyak hal. Umumnya, trakeomalasia mengenai trakea di area sepertiga bawahnya, walaupun bisa terjadi pada seluruh trakea.

 

Penyebab

Trakea yang normal didukung oleh suatu struktur seperti cincin-cincin berbentuk C yang merupakan tulang rawan. Cincin ini membantu saluran napas untuk tetap terbuka, terutama saat menghembuskan napas. Bentuk paling umum dari trakeomalasia adalah dimana cincin tulang rawan berbentuk U, sehingga fungsinya jadi tidak sempurna.

Trakeomalasia pada bayi baru lahir terjadi akibat tulang rawan pada trakea tidak berkembang secara sempurna. Seharusnya dengan adanya tulang rawan ini trakea menjadi struktur yang kaku, namun pada trakeomalasia dinding trakea menjadi lemah. Oleh karena trakea merupakan bagian saluran napas yang menghubungkan udara dari hidung ke paru-paru, adanya kelainan pada trakea akan menyebabkan masalah pernapasan yang muncul tidak lama setelah lahir.

Sementara itu, pada dari trakeomalasia yang didapat setelah lahir atau dewasa antara lain:

  • Pasca trauma atau cedera pada trakea
    • Setelah prosedur intubasi (memasukkan tabung bantu napas ke saluran napas bagian bawah) yang berlangsung terlalu lama
    • Operasi trakeotomi, membuat irisan pada trakea untuk membuka jalan napas
    • Trauma dada bagian luar
    • Setelah transplantasi paru
    • Setelah operasi kelainan bawaan atresia esofagus (pembentukannya tidak sempurna)
  • Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
  • Infeksi atau peradangan pada trakea yang berlangsung lama
  • Trakea tertekan oleh suatu kelainan (seperti jaringan tumor atau kanker, gondok, pelebaran pembuluh darah sekitar) dalam jangka waktu lama 
  • Kelainan jantung, contohnya cincin vaskuler
 

Faktor Risiko

Belum ada faktor risiko yang diketahui dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena trakeomalasia. Kondisi ini terjadi secara seimbang pada pria dan wanita, serta pada seluruh ras. Beberapa bukti penelitian juga menunjukkan bahwa faktor genetik tidak berperan dalam meningkatkan risiko seseorang mengalami trakeomalasia.

 

Gejala

Gejala trakeomalasia dapat bervariasi dari ringan sampai berat, bahkan pada kasus yang sangat ringan dapat tidak menunjukan gejala. Beberapa anak hanya akan mengalami gejala ringan, namun pada anak lainnya penyakit dapat mengancam nyawa dan anak memerlukan penanganan medis segera.

Gejala trakeomalasia adalah:

  • Suara napas yang tidak normal (seperti mengorok), dapat bertambah berat dengan posisi tidur, menangis, dan jika ada infeksi pernapasan lain seperti flu, dan jadi bernada tinggi atau mengi saat menghembuskan napas
  • Masalah pernapasan yang memburuk saat batuk, menangis, makan dan minum
  • Suara serak atau tidak mengeluarkan suara
  • Sering batuk, terkadang sampai mengganggu aktivitas sehari-hari
  • Kesulitan makan atau minum
  • Sering mengalami infeksi saluran napas karena anak tidak bisa batuk dengan efektif, membuat saluran napas sulit bekerja untuk membersihkan salurannya dari lendir atau zat asing
  • Cepat lelah saat berolahraga ringan

Gejala berat yang mungkin terjadi pada trakeomalasia yaitu:

  • Tersedak saat minum atau makan
  • Henti napas, terutama saat menangis atau aktivitas berat
  • Serangan kebiruan (bibir, kulit dan ujung jari anak terlihat biru karena tidak mendapatkan oksigen yang cukup)
  • Gagal tumbuh dibandingkan dengan anak seusianya

Pada orang dewasa, trakeomalasia sering tidak bergejala dan biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat sedang melakukan pemeriksaan lain.

 

Diagnosis

Trakeomalasia sering tidak terdeteksi atau salah terdiagnosa, seringnya dengan asma dan infeksi laring-trakea (laringotrakeitis/croup). Untuk mendiagnosis suatu trakeomalasia, dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik pada pasien atau keluarganya, untuk memastikan bahwa gejala yang ada diakibatkan oleh suatu kelainan pada saluran napasnya, terutama di trakea. Dokter juga dapat melakukan pemeriksaan darah dan rontgen untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit lain sebagai penyebab keluhan. 

Pemeriksaan standar emas pada trakeomalasia adalah prosedur bronkoskopi. Prosedur ini dilakukan oleh dokter spesialis dengan memasukan selang yang terpasang kamera kecil ke tenggorokan lalu memasuki trakea dan bronkus. Dengan adanya kamera, kondisi saluran napas dapat dilihat secara langsung, seperti bila ada penyempitan diameter trakea. CT scan juga dapat dilakukan sebagai salah satu pilihan pemeriksaan pencitraan. Namun begitu, penggunaannya pada anak-anak harus dipertimbangkan terkait faktor risiko paparan radiasi.

 

Tata Laksana

Berdasarkan tingkat keparahan penyakit, keluhan yang dilaporkan, serta adanya kondisi medis lainnya, semua kombinasi faktor ini menentukan bagaimana terapi medis yang diberikan pada pasien. Terapi yang diberikan bisa berupa obat-obatan atau prosedur pembedahan.

Tidak jarang gejala trakeomalasia membaik seiring dengan pertambahan umur bayi. Trakeomalasia bawaan lahir umumnya akan sembuh dengan sendirinya saat anak berusia 18 sampai 24 bulan. Hal ini dikarenakan perkembangan tulang rawan menjadi lebih kuat, sehingga gejala seperti suara napas yang berisik dan kesulitan napas akan menghilang secara perlahan. Pada kondisi ini jarang diperlukan prosedur bedah untuk menangani trakeomalasia.

Namun, pada beberapa anak dengan trakeomalasia berat dengan gejala yang tidak kunjung membaik, ada pilihan terapi untuk trakeomalasia yang bisa disarankan oleh dokter, yaitu:

  • Humidifikasi udara, membuat udara di ruangan lembab agar tidak kering dan mengiritasi saluran napas anak
  • Pemberian makan secara hati-hati dan perlahan
  • Fisioterapi dada untuk mencegah terjadinya infeksi saluran napas dan membantu mengelola produksi lendir di saluran napas
  • Pemberian antibiotik bila anak mengalami infeksi pernapasan akibat bakteri
  • Prosedur pembedahan bila terapi non bedah tidak berhasil
  • Pemberian alat bantu napas dengan mesin CPAP (Continuous Positive Airway Pressure) bila penderita mengalami distres pernapasan atau gangguan penapasan berat

 

Komplikasi

Seperti yang telah disebutkan di atas, bayi yang lahir dengan trakeomalasia bisa memiliki kelainan bawaan lahir lainnya, seperti kelainan jantung, perkembangan terlambat, refluks asam lambung, dan fistula di trakea dan kerongkongannya. Selain itu, penderita trakeomalasia lebih rentan terkena infeksi saluran napas berulang dan juga membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dari infeksinya.

Bayi dengan trakeomalasia juga berisiko untuk mengalami gagal tumbuh karena adanya kesulitan makan, sehingga menyebabkan asupan makanan pada tubuhnya berkurang. Selain itu, gagal tumbuh juga bisa terjadi karena infeksi berulang yang sering terjadi akibat trakeomalasia.

Prosedur operasi yang dilakukan seperti trakeostomi, untuk menangani trakeomalasia, dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi berat:

  • Kerusakan pita suara
  • Penekanan dan kerusakan pembuluh darah sekitar trakea
  • Pembentukan jaringan radang
  • Keterlambatan bicara pada anak

 

Pencegahan

Saat ini masih belum diketahui cara spesifik yang dapat dilakukan untuk mencegah trakeomalasia. 

 

Kapan ke Dokter

Jika anak Anda mengalami kesulitan bernafas atau suara nafas yang berisik, maka sebaiknya Anda konsultasi dengan dokter. Trakeomalasia dapat menjadi kondisi gawat darurat yang memerlukan pertolongan segera.

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Sabtu, 26 Februari 2022 | 07:54

Encyclopedia, M., & congenital, T. (2022). Tracheomalacia - congenital: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Medlineplus.gov. Retrieved 14 February 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/001084.htm.

Questions & Answers. Emedicine.medscape.com. (2022). Retrieved 14 February 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/426003-questions-and-answers#qna-toc.

Tracheomalacia | Cedars-Sinai. Cedars-sinai.org. (2022). Retrieved 14 February 2022, from https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions/t/tracheomalacia.html.

Yang, D., Cascella, M. (2022). Tracheomalacia. Retrieved 25 February 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553191/.