• Beranda
  • Penyakit
  • Tanda-Tanda dan Penyebab Dyspraxia, Gangguan Gerak dan Koordinasi pada Anak

Tanda-Tanda dan Penyebab Dyspraxia, Gangguan Gerak dan Koordinasi pada Anak

Ilustrasi dyspraxia. Credit: freepik

Bagikan :


Dyspraxia adalah gangguan koordinasi gerak tubuh. Kondisi ini tidak memengaruhi kecerdasan seseorang namun dapat memengaruhi kemampuan kognitifnya. Dyspraxia merupakan kondisi kronis yang dapat dikenali sejak usia anak-anak. Apa penyebab dyspraxia dan apakah kondisi ini bisa disembuhkan? Simak ulasannya dalam artikel berikut.

 

Apa Itu Dyspraxia?

Dyspraxia juga dikenal sebagai kesulitan belajar motorik halus dan kasar atau gangguan koordinasi perkembangan (developmental coordination disorder). Ketika harus melakukan sesuatu pekerjaan, pengidap dyspraxia merasa sulit merencanakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukan suatu aktivitas umum.  Misalnya, pengidp dyspraxia mungkin akan kesulitan melakukan gerakan tangan seperti melambaikan tangan, melompat, menulis dan menyikat gigi.

Kondisi ini tidak memengaruhi kecerdasan seseorang meskipun dapat menyebabkan gangguan belajar pada anak. Pada pengidap dyspraxia, otak tidak memproses informasi dengan cara normal yang memungkinkan transmisi pesan saraf secara penuh. Orang dengan dyspraxia sering kali digambarkan sebagai orang yang tidak sinkron dengan lingkungannya.

Baca Juga: Mengenal Afasia, Kerusakan Otak yang Menyebabkan Gangguan Bicara dan Komunikasi

 

Tanda-Tanda Dyspraxia

Tanda-tanda dyspraxia dapat terlihat sejak anak usia bayi dan balita yang kemudian berkembang hingga dewasa. Perkembangan kondisi dyspraxia dapat bervariasi pada setiap anak. Beberapa tanda-tanda umum seseorang mengalami dyspraxia antara lain:

  • Sulit menjaga keseimbangan, misalnya anak sering terjatuh, menabrak orang atau barang, terlihat ceroboh
  • Sulit berjalan dan naik turun tangga
  • Sulit bicara, menulis, dan menggunakan gunting jika dibandingkan dengan anak seusianya
  • Sulit mengancingkan bajunya sendiri, mengikat tali sepatu dan menyikat gigi
  • Tidak bisa tenang, sering menggerakkan kaki dan lengannya
  • Kesulitan dalam berolahraga seperti bersepeda, melompat, melempar dan menendang bola

Kondisi dyspraxia yang tidak ditangani dapat berkembang hingga dewasa dan mengganggu kualitas hidup pengidapnya. Pengidap dyspraxia dewasa mungkin akan kesulitan melakukan pekerjaan harian dan ini akan berdampak pada kehidupan sosialnya seperti:

  • Mempelajari keterampilan baru, berpikir, dan mengingat informasi 
  • Melakukan keterampilan hidup sehari-hari seperti berpakaian atau menyiapkan makanan
  • Kesulitan menulis, mengetik, menggambar, dan menggenggam benda-benda kecil
  • Hubungan sosial yang kurang baik dengan sekitar
  • Kesulitan mengatur emosi
  • Kesulitan dalam manajemen waktu, perencanaan dan keterampilan mengatur urusan pribadi

Baca Juga: Sindrom Alice In Wonderland, Gangguan Saraf Langka yang Menyebabkan Gangguan Persepsi

 

Penyebab dan Faktor Risiko Dyspraxia

Koordinasi gerak merupakan proses kompleks yang melibatkan banyak saraf dan bagian otak yang berbeda. Adanya masalah pada bagian organ dan saraf yang terlibat pada proses ini dapat menimbulkan kesulitan gerakan dan koordinasi. 

Para ahli belum mengetahui penyebab pasti dyspraxia, namun sejumlah faktor risiko dianggap dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami dyspraxia, yaitu:

  • Lahir prematur
  • Lahir dengan berat badan lahir rendah
  • Memiliki riwayat keluarga dyspraxia
  • Ibu meminum alkohol atau menggunakan zat terlarang selama hamil 

 

Bisakah Dyspraxia Disembuhkan?

Dyspraxia merupakan kondisi kronis yang tidak dapat disembuhkan, namun kombinasi terapi yang tepat dapat membantu pengidap dyspraxia untuk meningkatkan koordinasi motorik kasar dan halus pada anak. Beberapa jenis terapi yang bisa diberikan pada pengidap dyspraxia antara lain:

  • Terapi okupasi
  • Terapi wicara
  • Perceptual motor program
  • Terapi fisik

Dyspraxia memengaruhi setiap anak dengan kondisi yang berbeda-beda, tergantung area mana yang mengalami gangguan koordinasi dan tingkat keparahannya. Penting untuk menyesuaikan jenis terapi dengan kebutuhan anak agar anak tetap dapat mandiri dan berkembang optimal. 

Dyspraxia merupakan gangguan koordinasi gerak yang dapat terlihat sejak usia anak-anak. Meski kondisi ini tidak memengaruhi kecerdasan anak, namun gangguan ini dapat memengaruhi kehidupan sosialnya. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar perkembangan anak sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi yang terdapat pada aplikasi Ai Care. 

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 5 Juni 2024 | 15:50

Newman, T. (2023). What is dyspraxia?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/151951

Cleveland Clinic. Dyspraxia. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23963-dyspraxia-developmental-coordination-disorder-dcd

NHS. Developmental co-ordination diorder (dyspraxia) in children. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/developmental-coordination-disorder-dyspraxia/

NHS. Dyspraxia (developmental co-ordination disorder) in adults. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/developmental-coordination-disorder-dyspraxia-in-adults/