Definisi
Vulnus laceratum atau luka robek, merupakan luka terbuka yang terjadi karena robeknya kulit dan jaringan di bawahnya. Luka robek biasanya memiliki bentuk yang tidak teratur dan tepi luka yang tidak tegas. Luka robek yang berukuran kecil mungkin dapat ditangani di rumah. Namun, luka yang besar perlu mendapatkan penanganan yang sesuai di fasilitas kesehatan. Luka yang besar mungkin memerlukan penjahitan luka agar perdarahan yang ada dapat dihentikan dengan baik. Sebab, luka robek pada area tubuh tertentu dapat menyebabkan perdarahan yang berat dan berisiko mengancam jiwa apabila tidak diobati dengan baik. Selain itu, perawatan area luka setelah penjahitan juga merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan, agar penyembuhan luka baik dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Dilaporkan pada tahun 2005, hampir 12% dari total kunjungan unit gawat darurat atau sekitar 13,8 juta kunjungan berhubungan dengan perawatan luka robek. Luka robek dapat ditangani dalam ruang rawat jalan bergantung pada lokasi luka dan derajat keparahan luka.
Penyebab
Penyebab luka robek biasanya dikaitkan dengan penggunaan benda-benda berikut, seperti:
- Pisau
- Peralatan rumah tangga yang tajam
- Pecahan kaca
- Mesin-mesin pemotong tertentu
Pada luka robek yang dalam, perdarahan dapat terjadi secara cepat dan meluas. Selain karena benda-benda di atas, luka robek juga dapat terjadi akibat kecelakaan lalu lintas. Pada kondisi ini, berisiko terjadi infeksi pada luka robek dan penyembuhan luka yang tidak baik sehingga bekas luka buruk.
Faktor Risiko
Ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan terjadinya luka robek, di antaranya:
- Penggunaan benda-benda yang tajam untuk kegiatan rumah tangga seperti memotong dengan pisau.
- Pemakaian mesin yang tajam di lingkungan pekerjaan
- Adanya kecenderungan untuk tidak fokus dan perhatian saat sedang menggunakan alat-alat yang tajam
Gejala
Gejala klinis yang muncul akibat luka robek dapat beragam, bergantung pada lokasi terjadinya luka, kedalaman luka, dan panjang luka. Beberapa gejala dan tanda yang diakibatkan oleh luka robek di antaranya:
- Rasa nyeri pada luka
- Tepi jaringan kulit yang robek tidak teratur
- Perdarahan derajat ringan hingga berat
- Dapat muncul memar kebiruan
- Bengkak
- Tampak kemerahan di area dekat luka
Apablia terjadi luka robek yang lebih dalam hingga jaringan lemak kulit dan ototnya, maka perdarahan yang banyak dapat timbul sehingga perlu ditata laksana sesegera mungkin.
Diagnosis
Penegakkan diagnosis vulnus laceratum atau luka robek umumnya dapat dilakukan melalui wawancara medis dan pemeriksaan fisik pada pasien. Dokter akan bertanya mengenai kronologi kejadian, keluhan yang dirasakan, perdarahan yang terjadi, serta riwayat penyakit pasien. Dokter juga akan memeriksa kondisi luka yang biasanya tampak terbuka. Pemeriksaan penunjang jarang diminta oleh dokter apabila luka terbuka cenderung kecil dan diduga tidak ada komplikasi bermakna yang akan timbul akibat luka robek tersebut.
Pemeriksaan penunjang dapat dipertimbangkan apabila terdapat komplikasi atau kondisi lain yang dicurigai telah ada pada pasien, misalnya patah tulang atau cedera pada saraf. Beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah:
- Pemeriksaan darah lengkap
- Pemeriksaan rontgen
- Pemeriksaan USG, dll.
Tata Laksana
Tata laksana luka robek yang dapat dilakukan di rumah bersifat sementara, sehingga Anda sebaiknya berkonsultasi lebih lanjut ke fasilitas kesehatan terdekat. Terdapat beberapa hal yang bisa Anda lakukan jika mengalami luka robek, yaitu:
- Cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu untuk menghindari adanya infeksi
- Hentikan perdarahan dengan kain bersih yang ditekan di area yang terluka
- Angkat atau tinggikan anggota tubuh yang terluka hingga perdarahan berhenti
- Bersihkan luka dengan air mengalir
- Cuci area sekitar luka dengan sabun dan jangan sampai luka terkena sabun karena dapat mengiritasi
- Boleh dioleskan petroleum jelly tipis-tipis pada area luka yang sudah berhenti perdarahannya
- Tutup luka dengan kasa lalu dilekatkan dengan plester medis
- Ganti kasa dan plester minimal sekali sehari atau saat kasa tampak basah dan kotor
Anda disarankan untuk melakukan vaksinasi tetanus apabila Anda belum pernah sekali pun mendapatkan vaksin dalam 5 tahun terakhir dan luka tampak dalam atau kotor.
Bila sudah dilakukan tata laksana sementara dari rumah, sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat untuk memastikan bahwa luka robek yang ada itu aman dan tidak akan terkena infeksi.
Luka robek yang terlalu dalam mungkin memerlukan operasi kecil berupa penjahitan. Diharapkan luka yang ada akan mengalami penyembuhan yang baik dan meninggalkan bekas luka yang minimal. Jika luka robek yang ada disebabkan oleh benda tajam yang kotor dan riwayat vaksinasi tetanus Anda tidak jelas, Anda dimungkinkan akan disuntikkan juga vaksin tetanus dan (antibodi) imunoglobulin anti tetanus.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat muncul pada luka robek adalah infeksi bakteri. Luka robek dapat terinfeksi bakteri terutama bila luka diakibatkan benda yang kotor. Beberapa gejala dan tanda apabila luka sudah terinfeksi adalah:
- Luka tampak kemerahan
- Nyeri dirasa meningkat atau semakin berat
- Keluar nanah dari luka
- Area luka tampak hangat dan bengkak
Selain itu, komplikasi lain yang dapat muncul dari luka robek yaitu:
- Masukkan benda asing ke dalam area luka
- Kerusakan otot tendon
- Kerusakan saraf
- Tidak menutupnya jaringan pada luka robek
Komplikasi bisa muncul pada luka robek jika luka yang terjadi cukup dalam dan luas. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dengan hati-hati dan cermat agar komplikasi yang bisa terjadi dapat dikenali sejak dini dan diobati dengan tepat, sehingga kualitas hidup pasien dapat menjadi lebih baik.
Pencegahan
Pencegahan diperlukan untuk menghindari komplikasi yang dapat timbul dari sebuah luka robek. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya luka robek atau vulnus laceratum. Berikut langkah-langkah yang dapat anda lakukan:
- Berhati-hati saat menggunakan benda-benda yang tajam
- Menggunakan sarung tangan atau pelindung tangan berbahan bila memungkinkan saat menggunakan mesin atau benda tajam lainnya
- Fokus dan perhatian penuh apabila sedang menggunakan alat-alat tajam yang berisiko dapat melukai tubuh
Kapan Harus ke Dokter?
Sebaiknya Anda memeriksakan diri lebih lanjut ke dokter bila luka yang Anda rasakan seperti berikut:
- Ukuran kedalaman luka lebih dari 1,5 cm
- Luka yang ada disertai dengan infeksi
- Perdarahan yang tidak berhenti setelah ditekan atau dibebat selama 10-20 menit, atau terjadi akibat kecelakaan lalu lintas yang berat
- Terasa baal atau kesemutan pada area luka atau di atasnya
- Demam dengan suhu >38oC
- Rasa nyeri yang tidak hilang setelah meminum obat pereda nyeri
Dokter akan melakukan wawancara medis, pemeriksaan fisik, hingga pemeriksaan penunjang tertentu untuk menetapkan diagnosis pasti dan tata laksana yang tepat.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Healthline. Open wound. September 2018. Available from: https://www.healthline.com/health/open-wound
Newman RK, Mahdy H. Laceration. [Updated 2022 Feb 26]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545166/
Medline Plus. Laceration – sutures or staples – at home. January 2020. https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000498.htm
Mayo Clinic. Cuts and scrapes: first aid. June 2022. Available from: https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-cuts/basics/art-20056711