Kehamilan dapat terjadi ketika ada pertemuan antara sperma dan sel telur yang siap dibuahi. Sekitar 2 hingga 3 minggu setelah pertemuan tersebut terjadi, sel telur akan berusaha menemukan tempat untuk menanamkan diri di dinding rahim. Seketika sel telur berhasil berimplantasi, di sanalah kemudian kehamilan terjadi, dan gejala kehamilan satu per satu bermunculan.

Proses Terjadinya Kehamilan

Kehamilan sebenarnya adalah suatu hal yang cukup rumit, di mana tidak setiap hubungan intim berhasil membuahkan kehamilan. Ada banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan kehamilan, seperti usia, masa subur, kondisi kesehatan, dan lain sebagainya.

Kehamilan dapat terjadi ketika sperma berhasil bertemu dan membuahi sel telur.

Sperma sendiri adalah sel mikroskopik yang diproduksi oleh testis (buah zakar), kemudian bercampur dengan cairan lain untuk membuat air mani dan akan dikeluarkan saat ejakulasi. Sebenarnya, sebelum ejakulasi, penis mungkin mengeluarkan cairan yang disebut pra ejakulasi. Di dalam cairan ini juga sangat mungkin terkandung sperma.

Dalam sekali ejakulasi, tidak hanya ada satu sperma yang dihasilkan, melainkan jutaan sperma yang akan berusaha berjuang mencapai sel telur melalui liang vagina, dan terus berenang hingga ke saluran tuba falopi. Di sinilah pertemuan pertama antara sperma dan sel telur.

Ketika pembuahan berhasil terjadi, sel telur yang telah dibuahi akan berjalan menuju ke rahim, dan menempelkan diri di dinding rahim.

Apabila sperma tidak berhasil bertemu dengan sel telur, sel telur akan ikut meluruh saat periode menstruasi, bersamaan dengan penebalan jaringan di dinding rahim yang setiap bulannya dilakukan demi mempersiapkan kemungkinan kehamilan.

Mungkinkah Kehamilan Terjadi Tanpa Penetrasi?

Pertemuan sperma dan juga sel telur membutuhkan penetrasi untuk meningkatkan peluang kehamilan. Menurut American Pregnancy Association, tanpa adanya penetrasi, sangat kecil kemungkinan Anda untuk bisa hamil.

Namun bagaimana bila kehamilan tetap terjadi padahal tidak ada penetrasi?

Satu-satunya kemungkinan yang menyebabkan terjadinya kehamilan tanpa penetrasi adalah ketika cairan ejakulasi bersentuhan dengan vagina. Di saat ini masih ada kemungkinan bagi sperma bisa masuk dan membuahi sel telur, tetapi kemungkinan ini sangat kecil.

Petting adalah istilah yang sempat populer di tahun 1940-an. Menurut Net Doctor, petting memiliki arti membelai, mirip seperti membelai hewan piaraan.

Petting digunakan untuk menggambarkan aktivitas seksual foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan seks, dimana ada rangsangan dan aktivitas erotis yang dilakukan tanpa adanya penetrasi.

Kegiatan petting seperti meraba, mencium, seks oral, menstimulasi alat kelamin, membelai atau memijat payudara.

Pada saat petting inilah, cairan ejakulasi masih mungkin bersentuhan dengan vagina, terutama bila petting dilakukan tanpa menggunakan pakaian dalam serta penis dan vagina dalam posisi berdekatan. Cairan ejakulasi atau sperma juga bisa masuk ke vagina saat penis bersentuhan dengan area sekitar vagina. 

Jadi, jika Anda ingin mencegah terjadinya kehamilan yang tidak direncanakan, penggunaan kondom akan sangat membantu dalam aktivitas seksual.

Kondom bahkan dapat melindungi dari penyakit menular seksual yang mungkin ditularkan melalui hubungan seksual. Dengan menggunakan kondom, Anda dapat terhindar dari penyakit menular seksual, seperti HIV, chlamydia, gonorrhea, dan penyakit menular seksual lainnya.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!