Anak-anak umumnya bersifat aktif dan eksploratif sehingga rentan mengalami cedera. Di usia kanak-kanak ada beragam cedera yang perlu diwaspadai sehingga orang tua bisa bersiap memberikan pertolongan pertama atau membawa anak mendapatkan pertolongan medis darurat di fasilitas kesehatan terdekat.

Jenis Cedera yang Rentan Dialami Anak-Anak

Cedera jatuh

Cedera jatuh menjadi salah satu cedera yang paling sering dialami anak-anak. Anak-anak bisa jatuh dari tempat tidur, tangga, baby walker, jendela, lantai kamar mandi yang licin, atau jalan bebatuan.

Cedera jatuh bisa ringan maupun berat sehingga pertolongan yang perlu diberikan juga berbeda-beda. Pada cedera ringan anak mungkin hanya mengalami lecet atau luka terbuka kecil. Anda perlu membersihkan lukanya dan memberikan plester pada luka atau mengompres luka yang memar.

Jika anak mengalami muntah setelah jatuh, Anda perlu memeriksa kepalanya dan melakukan observasi selama beberapa jam ke depan. Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan bila muntah masih menjadi keluhannya.

Jangan menunda untuk segera membawa anak ke unit gawat darurat bila anak mengalami cedera leher, tulang belakang, patah tulang, kesulitan bernapas atau kejang.

Baca Juga: Bayi Jatuh dari Tempat Tidur, Ini yang Sebaiknya Dilakukan

Cedera terbentur

Selain jatuh, anak juga rentan mengalami cedera akibat terbentur benda keras. Anda perlu melakukan pemeriksaan pada anak setelah anak terbentur untuk mengetahui apakah ada luka terbuka, benjol atau gejala lain yang mengikutinya.

Minta anak untuk beristirahat dan berikan kompres dingin apabila tidak terlihat luka terbuka. Observasi kondisi anak hingga beberapa jam ke depan.

Segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat bila ada perdarahan di kepala, benturan di kepala diikuti dengan muntah, kehilangan kesadaran atau kesulitan bernapas.

Luka sayat kecil atau tertusuk

Luka sayat atau tertusuk benda tajam seperti paku terkadang tidak menimbulkan banyak perdarahan. Namun Anda perlu mewaspadai risiko infeksi.

Saat anak mengalami luka sayat kecil atau tertusuk paku, maka lakukan pertolongan pertama berikut:

• Cuci tangan sebelum membersihkan lukanya
• Hentikan perdarahan dengan menekan luka dengan handuk atau kain yang bersih
• Bersihkan luka di bawah air mengalir setidaknya selama 5-10 menit
• Berikan obat antiseptik
• Tutup luka dengan perban dan ganti perban secara teratur

Waspadai tanda-tanda infeksi seperti pembengkakan, demam, nyeri dan keluarnya nanah yang menunjukkan bahwa membutuhkan pengobatan lebih lanjut dengan dokter.

Luka sengatan atau gigitan serangga

Luka sengatan atau gigitan serangga sangat umum dialami anak-anak terutama saat mereka gemar melakukan kegiatan di ruang terbuka. Luka sengat dan gigitan serangga yang tidak berbahaya bisa diatasi sendiri di rumah dengan memberikan pertolongan sebagai berikut:

• Mengambil sengat atau rambut serangga yang masih menempel di kulit
• Mencuci area yang disengat dengan sabun dan air bersih
• Berikan kompres dingin selama 10 menit untuk mencegah pembengkakan
• Angkat area yang disengat lebih tinggi untuk mengurangi pembengkakan
• Hindari menggaruk area yang disengat untuk menurunkan risiko infeksi

Baca Juga: Cara Mencegah Gigitan Nyamuk Agar Tidak Berkembang Menjadi Infeksi

Pertolongan medis darurat dibutuhkan apabila anak tersengat atau digigit hewan yang lebih berbahaya. Sengatan beberapa serangga mungkin beracun dan menunjukkan gejala alergi. Segera bawa anak ke rumah sakit apabila hewan yang menggigit atau menyengat termasuk hewan berbahaya seperti lebah, ular, anjing atau hewan berbahaya lainnya .

Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care apabila anak baru saja mengalami cedera atau luka di rumah. Dokter dapat membantu memberikan rekomendasi perawatan atau pengobatan sesuai yang dibutuhkan anak-anak.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!