Pilek atau disebut selesma bisa disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas, terutama hidung dan tenggorokan. Pilek ditandai dengan hidung tersumbat, hidung berair, bersin-bersin, sakit tenggorokan, batuk, dan terkadang demam ringan.

Pilek bisa menyerang siapa saja termasuk bayi. Mereka belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang berkembang sepenuhnya sehingga lebih rentan terhadap infeksi penyakit. Apa yang harus dilakukan bila bayi pilek? Bolehkah memberikan bayi obat pilek agar lekas sembuh?

Gejala Pilek pada Bayi

Gejala pilek pada bayi secara umum sama seperti gejala pilek yang dialami oleh orang dewasa. Namun karena bayi belum bisa mengungkapkan rasa tidak nyaman yang dialaminya, mereka cenderung lebih rewel daripada biasanya.

Gejala pilek yang dialami oleh bayi di antaranya:

• Hidung tersumbat atau hidung berair
• Keluarnya ingus yang bening di awal dan berubah warna menjadi kuning atau kehijauan 
• Demam ringan
• Bersin-bersin
• Batuk
• Menolak menyusu
• Rewel
• Sulit tidur
• Penurunan selera makan atau menyusu
• Kesulitan menyusu langsung atau menyusu dari botol yang menyebabkan mereka lebih sering menangis

Baca Juga: Cara Tepat Mengukur Suhu Bayi

Bolehkah Memberikan Obat Pilek pada Bayi?

Memberikan obat pilek yang dijual bebas pada bayi di bawah usia 2 tahun tidak disarankan, karena bayi dan anak-anak lebih rentan terhadap efek samping obat. Selain itu, obat pilek biasanya hanya membantu meredakan gejala dan tidak menyembuhkan infeksi virus.

Selain obat pilek yang dijual bebas, bayi juga tidak memerlukan antibiotik terutama yang dibeli tanpa resep dokter. Antibiotik hanya boleh diberikan dengan petunjuk dan resep dokter.

Apabila Anda merasa khawatir akan gejala pilek pada bayi yang tak kunjung membaik atau makin parah, sebaiknya bawa bayi untuk mendapat pemeriksaan dokter. Dokter dapat merekomendasikan obat dengan dosis yang sesuai dan aman untuk bayi.

Baca Juga: Mengenal Echovirus 11, Virus yang Memicu Gagal Organ pada Bayi

Mengatasi Pilek pada Bayi Tanpa Obat

Pilek disebabkan oleh infeksi virus yang akan membaik seiring waktu. Untuk membuat bayi lebih nyaman dan meringankan gejala yang dialami, Anda bisa memberikan beberapa hal berikut:

• Tetap memberi ASI karena ASI mengandung nutrisi penting bagi tubuh, antibodi dan kekebalan serta cairan yang membantu menghidrasi tubuh bayi khususnya bayi di bawah usia 6 bulan
• Tetap memberikan susu formula pada bayi berusia di bawah 6 bulan
• Memberikan air atau minuman elektrolit yang dirancang untuk membantu menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang pada bayi di atas usia 6 bulan
• Menyusui terus-menerus selama yang diinginkan bayi
• Menyedot ingus dari hidung bayi saat ingus menumpuk terlalu banyak
• Menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di dalam rumah sehingga si kecil nyaman beristirahat
• Memandikan bayi dengan air hangat

Pilek bukanlah hal yang berbahaya bagi bayi. Gejalanya akan segera membaik saat sistem kekebalan tubuh berhasil melawan infeksi. Namun, Anda perlu segera mencari pertolongan medis di rumah sakit apabila:

• Bayi yang sakit berusia 0-3 bulan
• Bayi demam lebih dari 38 derajat celsius
• Bayi terlihat kesakitan dan sangat rewel
• Bayi kesulitan bernapas dan mengi
• Batuk yang dialami bayi tidak kunjung membaik
• Popoknya tetap kering dan adanya gejala dehidrasi
• Keluarnya ingus kental berwarna hijau selama beberapa hari
• Adanya lendir berwarna merah atau hitam
• Bayi terlihat sangat mengantuk dan menolak menyusu

Tanpa tanda bahaya di atas, Anda bisa merawat pilek bayi di rumah. Bila Anda membutuhkan informasi tambahan dan cara merawat pilek pada bayi di rumah, Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!