Membantu Remaja Berani Menghadapi Kegagalan, Ini Caranya

Credits: Freepik. Anak yang sedang mengalami kegagalan dalam ujian sekolah

Bagikan :


Masa remaja adalah masa penuh tantangan sebagai transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Ada banyak perubahan yang dialami selama masa remaja, seperti perubahan fisik, emosional, dan sosial, serta adanya kekerasan, perundungan, dan kegagalan dapat membuat remaja rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Sebagai orang tua, kewajiban Anda tidak hanya memenuhi semua kebutuhan material anak, namun juga memastikan kesejahteraan emosional dan psikologis anak.

 

Kegagalan Dalam Masa Remaja

Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Kegagalan itu pula yang membentuk remaja menjadi seseorang yang lebih kuat dalam segi psikologis.

Sayangnya, frustasi dan rasa tidak percaya diri juga ikut tumbuh ketika seorang remaja gagal dalam suatu hal. Kegagalan ini mungkin tidak dapat diterima dan dipahami, sehingga sudah menjadi kewajiban orang tua untuk membantu anak menghadapinya.

 

Tips Orang Tua Menghadapi Kegagalan Remaja

Seorang remaja takut gagal akan berbagai macam hal, misalnya ketika menjalani ujian, mengikuti perlombaan renang, melewati tenggat waktu pengerjaan soal, dan lain sebagainya. Kegagalan bagi remaja bisa menjadi sesuatu yang tampak besar yang membuat dirinya jatuh dan tidak dapat bangkit lagi. Mungkin hal ini terlihat remeh bagi orang dewasa, namun bagi remaja yang baru merasakannya sebagai pengalaman pertama, ini adalah pukulan yang besar.

Berikut adalah tips bagi orang tua untuk membantu remaja mengatasi rasa takut akan gagal:

  • Mengajari anak memotivasi diri sendiri

Sebagian remaja yang mengalami kegagalan kemudian menarik diri dan cenderung menyalahkan diri, merasa bahwa dirinya tidak cukup baik dan tidak bisa melakukan apapun. Sebagai orang tua, sebaiknya Anda mengajari anak untuk berbicara dan memberikan motivasi pada diri sendiri agar tidak jatuh dalam "lubang" keterpurukan.

Ajak anak untuk menyemangati diri, dan mengatakan bahwa ini adalah sebuah pengalaman sekaligus pelajaran yang menjadikan dirinya akan menjadi lebih hebat nantinya.

  • Berikan pujian

Apapun hasil yang diraih anak, berikan pujian. Bukan atas hasil akhir, namun atas usaha dan kerja kerasnya. Dengan demikian, anak akan belajar bahwa kegagalan adalah suatu pembelajaran bukan sesuatu yang membuat mereka jatuh.

Pujian terhadap usaha dan kerja keras sekaligus menjadi semangat bagi anak remaja untuk mencoba melakukan sesuatu lebih keras.

  • Bicarakan apa itu kegagalan

Diskusikan dengan anak Anda tentang apa itu kegagalan, bagaimana rasanya menjadi gagal dan bagaimana mengatasinya. Bicarakan betapa pentingnya seseorang berusaha mengatasi rasa takut akan gagal sehingga bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman seru di dalam hidup.

  • Jadilah role model anak

Meskipun sudah bisa berpikir lebih realistis, namun anak remaja banyak meniru apa yang orang tua lakukan. Hindari menunjukkan kekecewaan yang berat terhadap kegagalan. Tunjukkan bahwa masih ada banyak kesempatan baik di depan sana apabila tidak berhenti mencoba.

 

Ada kalanya Anda mungkin tidak berhasil memberikan motivasi dan mengajak anak berdiskusi tentang kegagalan. Akibatnya, anak menunjukkan gejala kecemasan dan depresi. Jika anak remaja Anda telah sampai di fase ini, maka sebaiknya minta bantuan ahli. Bersama-sama dengan mereka, Anda bisa membantu mengajak anak untuk bangkit kembali.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 04:04

Amy Morin, LCSW (2021). How to Help Your Teen Conquer the Fear of Failure. Available from: https://www.verywellfamily.com/ways-to-help-your-teen-conquer-the-fear-of-failure-2609555

Carl E Pickhardt, Ph.D (2019). Talking About Failure with Your Adolescent. Available from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/surviving-your-childs-adolescence/201902/talking-about-failure-your-adolescent

 

WHO (2021). Adolescent mental health. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/adolescent-mental-health