Setiap bayi yang baru lahir perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain melakukan timbang badan dan pengukuran panjang badan, salah satu parameter pertumbuhan bayi yang perlu diperhatikan adalah pengukuran lingkar kepala dan ubun-ubun. Apa saja manfaat pengukuran lingkar kepala bayi? Simak ulasannya berikut ini.
Manfaat Mengukur Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Bayi
Pengukuran lingkar kepala merupakan salah satu parameter pertumbuhan bayi yang penting untuk diamati. Ukuran lingkar kepala bayi mencerminkan ukuran tengkorak bayi yang menjadi tolak ukur dari perkembangan ukuran otak bayi.
Pada 3 bulan pertama, lingkar kepala bayi akan bertumbuh pesat dan meningkat sekitar 2 cm setiap bulannya. Menurut anjuran American Academy of Pediatrics, pengukuran lingkar kepala bayi sebaiknya dilakukan hingga bayi berusia 2 tahun. Memasuki usia 4-6 tahun, lingkar kepala bayi akan bertambah sekitar 1 cm per tahun.
Selain lingkar kepala bayi, penting juga untuk mengukur ubun-ubun bayi. Ukuran rata-rata ubun bayi baru lahir berkisar antara 2,1 cm dan akan mengecil seiring bertambahnya usia. Umumnya ubun-ubun akan menutup ketika bayi berusia 13,8 bulan.
Pada bayi yang ubun-ubunnya terlambat menutup, Anda perlu waspada akan masalah kesehatan berikut:
- Atrofi otak: Penyusutan jaringan otak akibat kerusakan saraf atau hilangnya sel otak
- Akondroplasia: Gangguan bawaan lahir yang terkait dengan pertumbuhan tulang
- Hipotiroid: Gangguan bawaan lahir yang terkait dengan fungsi kelenjar tiroid
- Sindrom down: Kelainan genetik yang menyebabkan bayi memiliki tingkat kecerdasan rendah dan kelainan yang khas
- Peningkatan tekanan intrakranial: Meningkatknya jumlah cairan di sekitar kepala yang menyelimuti otak. Hal ini dapat mengindisikasikan cedera atau penyakit tertentu
Begitu juga dengan pengukuran lingkar kepala bayi. Hal ini diperlukan untuk mendekteksi gangguan perkembangan otak bayi. Apabila ukuran lingkar kepala bayi lebih kecil daripada ukuran seharusnya atau mengalami pertambahan di luar batas normal, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Beberapa gangguan perkembangan otak bayi yang dapat dideteksi dari pengukuran lingkar kepala antara lain:
- Makrosefali, yaitu kondisi abnormal dimana lingkar kepala terlalu besar yang menandakan gejala komplikasi atau adanya masalah di otak. Kondisi ini biasanya merupakan gejala dari kondisi lain seperti hidrosefalus atau penumpukan cairan di rongga otak sehingga meningkatkan tekanan pada otak.
- Mikrosefali, yaitu kondisi kepala bayi yang memiliki ukuran lebih kecil dari normal. Kondisi ini dapat berkembang sejak masa kehamilan dan sering dikaitkan dengan adanya kasus infeksi pada ibu hamil, kelainan genetik, atau paparan zat kimia berbahaya selama hamil.
Baca juga Healthpedia: Penyakit Mikrosefali - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)
Cara Mengukur Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Bayi
Pengukuran Lingkar Kepala Bayi
Mengukur lingkar kepala bayi perlu dilakukan dengan cermat. Caranya, ambil pita ukur yang tidak elastis lalu ukur lingkar kepala melingkar dari bagian atas alis, melewati bagian atas telinga hingga bagian paling menonjol di belakang kepala.
Setelah mendapat angka hasil pengukuran, Anda dapat menyesuaikan angka tersebut dengan tabel pengukuran lingkar kepala (plot) yang dikeluarkan oleh WHO tergantung jenis kelamin dan rentang usia anak.
Anda harus waspada jika titik plot berada di bawah garis kuning di bawah garis hijau (> -1 SD) atau di atas garis kuning di atas garis hijau (> +1 SD). Umumnya lingkar kepala bayi baru lahir dalam batas normal berkisar antara 32-38 cm.
Anda dapat melihat chart lingkar kepala WHO di sini!
Pengukuran Ubun-Ubun Bayi
Dalam pengukuran ubun-ubun bayi, teknik pengukuran yang dilakukan bukan hanya mengukur dimensi fontanel, yaitu celah antara tulang kranial bayi, namun juga dilakukan dengan meraba ubun-ubun dan melakukan perkusi untuk mengetahui bentuk, lokasi dan struktur ubun-ubun.
Selain itu, dokter juga perlu melakukan pemeriksaan apakah ubun-ubun bayi menutup terlalu cepat atau terlalu lambat. Ubun-ubun yang menutup di bawah usia 6 bulan atau belum menutup pada usia 18 bulan dapat menandakan adanya gangguan pertumbuhan otak.
Mengukur lingkar kepala bayi merupakan parameter penting dalam pertumbuhan bayi. Sebaiknya lakukan pengukuran lingkar kepala dan ubun-ubun bayi secara rutin setiap bulannya untuk mengetahui perkembangan otak dan tengkorak bayi. Konsultasikan dengan dokter jika hasil pemeriksaan di luar batas normal.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Miles, K. (2022). Baby Head Circumference. Available from: https://www.babycenter.com/baby/baby-development/baby-head-circumference_40009394
WHO. Head Circumference For Age. Available from: https://www.who.int/tools/child-growth-standards/standards/head-circumference-for-age
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2017). Pentingnya Pengukuran Lingkar Kepala dan Ubun-Ubun Besar. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-pengukuran-lingkar-kepala-dan-ubun-ubun-besar
Mayo Clinic. Microcephaly. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/microcephaly/symptoms-causes/syc-20375051
Cleveland Clinic. Macrocephaly. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22685-macrocephaly