Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Mengalami Obesitas?

Credit: Freepik

Bagikan :


Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang bukan hanya bisa dialami orang dewasa tetapi juga pada anak-anak. Seperti halnya pada orang dewasa, obesitas pada anak juga perlu ditangani serius karena dapat menyebabkan berbagai risiko penyakit ketika anak dewasa.

 

Bahaya Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak adalah kondisi di mana anak-anak mengalami kelebihan berat badan akibat penumpukan lemak. Kondisi ini bisa dialami oleh anak-anak hingga remaja. Masalah obesitas perlu dipandang sebagai masalah kesehatan dan bukan hanya perkara penampilan fisik semata. Pasalnya, ada beberapa masalah kesehatan yang mengintai di balik kondisi obesitas.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan, obesitas dapat menyebabkan efek negatif untuk kesehatan, termasuk berisiko menyebabkan kematian dari seluruh kematian di dunia. Beberapa bahaya obesitas pada anak antara lain:

  • Anak dapat mengalami masalah kepercayaan diri
  • Anak berpotensi mengalami masalah kardiovaskular, diabetes melitus, penyakit jantung dan penyakit lainnya
  • Daya tahan tubuh menurun
  • Gangguan pertumbuhan fisik, seksual dan psikologis
  • Perubahan sendi
  • Prestasi akademis terganggu

Pada anak yang memiliki asma, obesitas juga dapat meningkatkan keparahan asma dan penyakit pernapasan lainnya. Untuk itu, obesitas pada anak tidak bisa dianggap remeh dan perlu mendapat penanganan serius.

 

Penyebab Obesitas pada Anak

Tidak semua anak gemuk mengalami obesitas. Untuk mengetahui apakah anak mengalami obesitas atau kelebihan berat badan (overweight), perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Biasanya dokter akan mengukur indeks massa tubuh (IMT) anak, dan melakukan pemeriksaan lainnya yang dibutuhkan termasuk tanda-tanda obesitas pada anak.

Beberapa ciri anak mengalami obesitas di antaranya:

  • Memiliki leher relatif pendek, wajah bulat, pipi tembem dan memiliki bahu rangkap
  • Pada anak perempuan biasanya mengalami pubertas lebih dini sedangkan pada anak laki-laki dadanya sedikit membusung, payudara membesar dan penis mengecil karena tertutup lemak
  • Perut buncit
  • Pangkal paha bagian dalam saling menempel dan bergesekan

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan anak mengalami obesitas, namun utamanya disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan terlalu banyak asupan kalori akibat pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Senang mengonsumsi makanan manis yang mengandung lemak dan gula tinggi ikut menjadi salah satu penyebab obesitas pada anak.

 

Mengatasi Obesitas pada Anak

Penanganan obesitas pada anak perli disesuaikan dengan usia dan apakah si kecil memiliki masalah kesehatan lainnya. Bagi orang tua dengan anak yang mengalami obesitas, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Mengatur kembali pola makan anak sesuai usia

Untuk menentukan pola makan anak sesuai usia, Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi. Namun secara umum, Anda perlu menyajikan makanan sehat dengan gizi seimbang seperti sayuran dan buah-buahan, karbohidrat, susu dan produk susu, serta protein tinggi lainnya.

Jangan lupa pastikan anak mendapat asupan serat yang cukup untuk mencegah konstipasi. Jika anak mengalami kegemukan karena banyak makanan manis, maka mulai sekarang batasi konsumsi makanan dan minuman manis bergula tinggi yang menyebabkan anak mengalami penumpukan kalori.

2. Atur porsi makan anak

Selain mengatur menu yang disajikan, Anda juga perlu mengatir porsi makan anak. Anak-anak tidak membutuhkan porsi makan sebanyak orang dewasa. Mulailah dengan porsi kecil dan tanyakan pada anak apakah mereka masih lapar. Biarkan anak makan hingga kenyang meskipun ia tidak menghabiskan makanannya di piring.

Sebagai camilan, ganti camilan yang mengandung gula tinggi atau jajanan kemasan dengan buah segar yang mengandung gula dan serat alami. Berikan camilan sehat dua kali sehari di antara jam makan untuk mencegah anak lapar mata dan menyantap camilan yang tidak sehat.

3. Ajak anak beraktivitas

Penting bagi anak untuk terlibat aktivitas fisik seperti olahraga, bermain di luar rumah dan menjalani kegiatan lainnya untuk membakar lemak. Olahraga juga baik untuk pertumbuhan tulang anak serta membantu anak tidur nyenyak di malam hari.

 

Obesitas pada anak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan dan psikologis saat anak-anak hingga dewasa. Untuk mengatasinya, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi agar mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi anak.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 23:52

Yankes Kemkes. (2022). Obesitas pada Anak dan Penyakit yang Mungkin Timbul. Available from: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/16/obesitas-pada-anak-dan-penyakit-yang-mungkin-timbul

Promkes Kemkes. (2022). Cegah Obeitas pada Anak Sejak Dini. Available from: https://promkes.kemkes.go.id/cegah-obesitas-pada-anak-sejak-dini

NHS. What Can I Do if My Child is Overweight?. Available from: https://www.nhs.uk/live-well/healthy-weight/childrens-weight/very-overweight-children-advice-for-parents/

Mayo Clinic. Childhood Obesity. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/childhood-obesity/diagnosis-treatment/drc-20354833

CDC. Tips to Help Children Maintain a Healthy Weight. Available from: https://www.cdc.gov/healthyweight/children/index.html

CDC. Preventing Childhood Obesity: 5 Things You Can Do at Home. Available from: https://www.cdc.gov/nccdphp/dnpao/features/childhood-obesity/index.html