Gatal di telinga bisa terjadi kapan saja. Gatal bisa dirasakan di daun telinga maupun di telinga bagian dalam. Meskipun sangat umum terjadi dan tidak berbahaya, namun Anda perlu mengetahui apa penyebab gatal pada telinga agar mengetahui bagaimana cara penanganan yang tepat. Beberapa penyebab gatal membutuhkan penanganan dokter agar tidak semakin parah.
Penyebab Telinga Gatal dan Cara Mengatasinya
Telinga gatal bisa disebabkan oleh iritasi kulit maupun kondisi lainnya. Biasanya gatal pada telinga bisa dapat hilang dengan sendirinya, namun ada juga yang memerlukan obat unuk meredakannya. Dilansir dari WebMD, berikut ini penyebab gatal di telinga dan cara penanganannya
1. Penumpukan Kotoran Telinga
Jika Anda merasa gatal di telinga bagian dalam, kemungkinan gatal tersebut disebabkan oleh penumpukan kotoran telinga. Ketika telinga memproduksi serumen terlalu banyak, serumen akan menumpuk di saluran telinga sehingga menyebabkan gatal.
Serumen sebenarnya bukanlah kotoran. Serumen merupakan zat alami yang diproduksi telinga untuk melindungi telinga bagian dalam dari bakteri dan debu. Namun ketika serumen menumpuk, kondisi ini dapat menyebabkan gatal dan mengurangi kemampuan mendengar.
Untuk mengatasinya, hindari membersihkan telinga dengan cotton bud. Cara ini dapat mendorong kotoran telinga semakin dalam dan berisiko tersangkut di dalam. Gunakan obat tetes telinga untuk membuat serumen mudah dikeluarkan dan dibersihkan, atau hubungi dokter THT untuk membersihkan telinga.
Baca Juga: Telinga Sakit Ketika Menelan, Normalkah?
2. Infeksi
Gatal di bagian dalam telinga bisa jadi salah satu cara infeksi. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri dan virus, terutama jika Anda mengalami flu dan alergi. Penyakit lain seperti otitis eksterna atau swimmer’s ear juga bisa menjadi salah satu penyebab gatal di telinga.
Infeksi telinga juga bisa ditandai dengan gejala lain seperti nyeri, keluarnya carian berbau dari liang telinga, telinga berdenging dan gangguan pendengaran. Segera periksakan ke dokter THT bila Anda mengalami gejala infeksi telinga. Dokter akan membersihkan telinga dan kemudian meresepkan obat-obatan yang sesuai seperti kortikosteroid, antibiotik atau obat tetes.
3. Alergi Produk Tertentu
Penggunaan produk kecantikan dan perawatan tubuh seperti parfum, sampo, hair spray juga bisa menyebabkan alergi kulit. Penggunaan barang-barang yang terbuat dari nikel, plastik, karet atau logam lainnya yang digunakan dibagian dalam telinga seperti earbuds, alat bantu dengar juga dapat menyebabkan ruam yang dikenal dengan dermatitis.
Untuk penanganannya, Anda bisa mencari tahu apa penyebab alergi dan berhenti menggunakannya, lalu periksakan diri ke dokter. Dokter dapat meresepkan krim steroid untuk meredakan gatal agar Anda berhenti menggaruknya.
Baca Juga: Sering Berenang, Waspada Gangguan Telinga Akibat Aktivitas di dalam Air
4. Psoriasis
Psoriasis merupakan salah satu kondisi autoimun dimana sel kulit tumbuh lebih cepat dari seharusnya. Pertumbuhan sel ini menyebabkan terjadinya penumpukan sel kulit mati sehingga permukaan kulit menjadi tebal dan gatal.
Psoriasis bisa terjadi di mana saja termasuk telinga. Untuk mengatasinya, ada beberapa obat topikal untuk mengatasi psoriasis ringan seperti obat-obatan non-steroid atau obat tradisional seperti minyak zaitun dan minyak jojoba.
5. Alergi Makanan
Makanan yang Anda makan juga dapat menyebabkan munculnya rasa gatal di telinga. Jika Anda memiliki alergi serbuk sari dan hay fever yang termasuk dalam rhinitis alergi, kondisi ini dapat menyebabkan gatal di telinga.
Biasanya gejala alergi ini muncul setelah Anda mengonsumsi beberapa jenis buah, sayuran atau kacang-kacangan. Untuk menghentikannya, hindari mengonsumsi makanan tersebut. Apabila alergi mengakibatkan gangguan kulit parah, maka sebaiknya periksakan ke dokter yang biasa menangani alergi Anda.
Gatal di telinga umumnya tidak berbahaya. Namun jika tidak ditangani dengan tepat, gatal di telinga dapat mendorong Anda menggaruk telinga dengan berlebihan sehingga menyebabkan iritasi dan infeksi. Segera konsultasikan ke dokter jika gatal di telinga tidak segera mereda.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim