Pilek merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum, termasuk pada ibu hamil. Ibu hamil perlu waspada karena pilek pada ibu hamil biasanya berlangsung lebih lama dan sebaiknya tidak mengonsumsi obat pilek sembarangan.
Apakah Pilek saat Hamil Berbahaya bagi Ibu dan Janin?
Pilek dapat disebabkan oleh banyak hal, namun utamanya disebabkan oleh infeksi virus. Beberapa virus seperti virus influenza atau rhinovirus dapat menyebabkan pilek pada ibu hamil.
Bagi ibu hamil, pilek terkadang terasa lebih berat karena adanya penurunan sistem kekebalan tubuh selama kehamilan. Akibatnya untuk sembuh dari pilek dibutuhkan waktu lebih lama. Selain itu ibu hamil mungkin merasakan nyeri dan rasa tidak nyaman lainnya selama kehamilan sehingga membuat pilek terasa lebih mengganggu aktivitas sehari-hari.
Dilansir dari Medical News Today, pilek saat hamil biasanya tidak membahayakan janin. Pilek merupakan penyakit ringan yang dapat diatasi oleh sistem kekebalan tubuh. Namun jika infeksi semakin parah yang ditandai dengan demam tinggi, hal ini dapat membahayakan janin.
Beberapa gejala pilek yang perlu diwaspadai antara lain:
- Demam tinggi hingga di atas 38 derajat Celcius
- Pilek tidak kunjung sembuh dalam 10-14 hari
- Batuk parah hingga sulit bernapas
Apabila ibu hamil mengalami gejala tersebut sebaiknya periksakan ke dokter.
Baca Juga: Selain Pilek, Ini Penyebab Hidung Tersumbat
Cara Mengatasi Pilek saat Hamil
Pada ibu hamil, pilek dapat diatasi dengan minum obat-obatan pereda gejala flu atau pilek. Namun sebaiknya ibu hamil tidak mengonsumsi obat pilek tanpa konsultasi dengan dokter sebelumnya. Pasalnya, tidak semua obat flu atau pilek aman bagi ibu hamil.
Beberapa penanganan pilek yang bisa diberikan pada ibu hamil, antara lain:
Minum obat-obatan
Obat-obatan yang bisa diberikan pada ibu hamil antara lain pereda nyeri seperti paracetamol, atau obat-obatan golongan NSAIDs seperti naproxen atau ibuprofen. Dokter juga dapat memberikan obat-obatan untuk menekan batuk, obat antialergi seperti golongan antihistamin, dan merekomendasikan nasal spray untuk melegakan hidung tersumbat.
Baca Juga: Dampak Negatif Polusi Udara bagi Kehamilan
Pengobatan alami
Selain minum obat, ada beberapa pengobatan rumahan yang bisa dilakukan ibu hamil, di antaranya:
- Perbanyak istirahat. Memperbanyak istirahat dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat, terutama bagi ibu hamil trimester akhir yang lebih cepat lelah.
- Olahraga ringan. Jika kondisi tubuh Anda cukup kuat untuk melakukan olahraga ringan, maka sebaiknya tetap lakukan aktivitas fisik atau berolahraga ringan seperti stretching, yoga, atau senam hamil.
- Memastikan asupan makanan sehat. Selama flu, ibu hamil mungkin merasa tidak nafsu makan, namun sebaiknya tetaplah makan makanan sehat dengan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan menjaga daya tahan tubuh.
- Perbanyak cairan tubuh. Pilek yang disertai demam, hidung meler dan bersin-bersin dapat berisiko membuat Anda kekurangan cairan. Untuk itu, perbanyak asupan cairan dengan minum air putih, makan buah dengan kandungan air tinggi atau makan makanan berkuah.
- Minum vitamin C dan zinc. Vitamin C dan zinc dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin C dari buah-buahan seperti strawberry, melon, kiwi, pepaya atau mangga. Sedangkan asupan zinc alami bisa Anda dapatkan dari telur, tiram, yogurt dan oatmeal. Anda juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin C dan zinc dari suplemen.
Pilek saat hamil bukanlah kondisi medis yang berbahaya, namun bagi ibu hamil pilek saat hamil mungkin terasa lebih berat dan sembuh dalam waktu yang lama. Jika memiliki pertanyaan seputar penyakit selama kehamilan, Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di ponsel Anda.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim