Bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun, seringkali mengalami diare yang dianggap sebagai hal yang wajar karena kekebalan tubuh yang masih belum sempurna. Namun, tidak semua diare bisa dianggap remeh, karena diare sendiri adalah salah satu gejala penyakit yang berbeda-beda penyebabnya. Salah satu penyebab diare adalah infeksi rotavirus.
Apa Itu Rotavirus?
Rotavirus adalah jenis virus yang hadir dalam tinja orang yang terinfeksi yang bisa ditularkan 2 hari sebelum gejala muncul hingga 10 hari setelah gejala berkurang. Virus ini sangat mudah menular melalui kontak tangan ke mulut, bahkan jika orang yang terinfeksi belum menampakkan gejala.
Ketika terinfeksi rotavirus, dan Anda tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet, mengganti popok anak, atau membantu anak menggunakan toilet, maka virus ini dapat menyebar ke seluruh benda yang Anda sentuh. Jika kemudian ada orang lain menyentuh tangan Anda yang tidak dicuci atau benda yang sudah terkontaminasi kemudian menyentuh mulut, maka infeksi sangat mungkin terjadi. Rotavirus adalah jenis virus yang dapat bertahan di permukaan benda yang belum didesinfeksi. Virus ini bahkan tetap bisa hidup selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Gejala Rotavirus
Gejala rotavirus cenderung mudah diamati pada anak-anak, di mana gejalanya biasanya muncul setelah 2 hari terpapar rotavirus.
Gejala tersebut meliputi:
- Diare parah
- Muntah
- Kelelahan parah
- Demam tinggi
- Anak menjadi rewel
- Dehidrasi
- Sakit perut
Di antara gejala tersebut, dehidrasi adalah gejala yang paling berbahaya bagi anak. Sehingga bila anak menunjukkan gejala seperti mulut kering, menangis tanpa keluar air mata, popok yang tetap kering karena tidak ada urine yang keluar, serta adanya cekungan di sekitar mata, maka Anda tak perlu menunda untuk membawa anak mendapatkan perawatan medis darurat.
Pengobatan Rotavirus
Tidak ada obat untuk menyembuhkan rotavirus. Umumnya, gejala akan tetap muncul selama 3-8 hari, dan anak-anak yang terinfeksi rotavirus juga akan sembuh setidaknya dalam 12 hari.
Pun demikian, pengobatan untuk meringankan gejalanya tetap diberikan. Dokter akan memberikan obat untuk membantu menurunkan demam serta cairan rehidrasi oral untuk mencegah dehidrasi, terutama bila diare berlangsung lebih lama dari beberapa hari.
Untuk tanda-tanda dehidrasi sedang hingga berat, anak mungkin perlu dirawat di rumah sakit agar bisa diberikan cairan intravena. Di samping itu, Anda harus tetap memberikan cairan dalam bentuk lain seperti ASI, susu, air putih, atau kaldu sup ayam yang diberikan sesuai dengan usia anak.
Dokter tidak menganjurkan pemberian obat anti-diare pada anak-anak, karena mungkin dapat memperparah sakit perutnya.
Karena angka kematian akibat diare masih tergolong tinggi, anak-anak disarankan mendapatkan vaksin rotavirus. Ada dua macam vaksin rotavirus yang bisa diperoleh di Indonesia, antara lain:
- Rotateq - diberikan sebanyak 3 dosis, dosis pertama di usia 6-14 minggu, dosis kedua di usia 4-8 minggu, dan dosis ketiga maksimal pada usia 8 bulan
- Rotarix - diberikan sebanyak 2 dosis, dosis pertama di usia 10 minggu dan dosis kedua di usia 14 minggu. Rotarix diberikan maksimal pada usia 6 bulan
Selain mendapatkan vaksin rotavirus, pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan air bersih dan sabun setelah menggunakan toilet, mengganti popok bayi, dan sebelum menyiapkan makanan.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono
Kristeen Cherney (2021). What Is Rotavirus?. Available from: https://www.healthline.com/health/rotavirus
WebMD (2020). Rotavirus. Available from: https://www.webmd.com/children/guide/what-is-rotavirus
Mayo Clinic (2021). Rotavirus. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rotavirus/diagnosis-treatment/drc-20351306
Cleveland Clinic (2020). Rotavirus. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8275-rotavirus.
IDAI (2015). Melengkapi/ Mengejar Imunisasi (Bagian III). Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii