Merangkak adalah tonggak penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Merangkak membantu mengembangkan keterampilan motorik kasar dan halus bayi. Selama merangkak, bayi belajar mengoordinasikan gerakan antara tangan dan kaki, menguatkan otot-otot lengan dan kaki, dan meningkatkan keseimbangan.

Setiap bayi memiliki waktu dan cara perkembangan yang berbeda, jadi tidak perlu khawatir jika bayi belum merangkak di usia tertentu. Seiring waktu dengan dukungan dan stimulus yang tepat, bayi akan mencapai tonggak perkembangan merangkak.

Usia Berapa Bayi Belajar Merangkak?

Setiap bayi memiliki perkembangan motorik yang unik dan berbeda, termasuk dalam cara mereka mulai merangkak atau mengeksplorasi lingkungan sekitar. Waktu dan cara bayi mulai merangkak juga bervariasi dari satu anak dan anak lainnya. Bisa dikatakan tidak ada waktu yang tepat untuk setiap tahap perkembangan, termasuk merangkak.

Sebagian besar bayi mulai merangkak di antara usia 7-10 bulan. Namun, bayi juga mungkin merangkak lebih awal atau lebih lambat.

Baca Juga: Kapan Bayi Mulai Belajar Merangkak?

Tanda-Tanda Bayi Siap Belajar Merangkak

Saat bayi mulai siap belajar merangkak, mereka menunjukkan beberapa tanda berikut:

• Berguling dari perut ke punggung atau sebaliknya
• Mendorong kaki dan tangan dalam posisi berjalan seperti beruang
• Bergerak ke posisi merangkak kemudian ke posisi duduk
• Menggunakan lengan untuk bergerak di sepanjang lantai dengan perut
• Mencapai posisi merangkak dengan satu kaki dan kaki lain menjurus lurus
• Berada dalam posisi merangkak namun tidak bergerak maju

Variasi Posisi Merangkak

Perlu diketahui bahwa bayi mungkin merangkak dengan posisi berbeda-beda. Tidak selalu sama. Ada beberapa variasi posisi merangkak yang paling sering dilakukan bayi, di antaranya:

Gaya klasik (Traditional Crawl)

Gaya merangkak klasik adalah yang paling umum dilakukan, di mana bayi merangkak dalam posisi tengkurap dan menggunakan tangan dan lutut untuk maju. Gaya ini melibatkan gerakan kaki bergantian dengan tangan dan membutuhkan koordinasi lebih baik.

Merayap dengan perut (Commando Crawl)

Commando crawl adalah salah satu gaya merangkak yang juga umum dilakukan. Dengan gaya ini, bayi merangkak dalam posisi tengkurap, perut menempel di lantai. Bayi menyeret tubuhnya dengan menggerakkan lengan dan kaki untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar.

Beberapa bayi menyukai gaya ini karena memudahkan pergerakan mereka, khususnya bayi dengan ukuran tubuh yang lebih besar.

Baca Juga: Tanda-Tanda Fisik Bayi Mengalami Shaken Baby Syndrome

Gaya beruang berjalan (Bear Crawl)

Sebagaimana namanya, gaya merangkak ini menirukan gerakan beruang berjalan. Bayi menggunakan kedua tangan dan kakinya untuk bergerak. Selama bergerak, mereka mengangkat lutut dan kaki sehingga hanya tangan dan ujung kaki yang menyentuh lantai.

Gaya kepiting (Crab Crawl)

Dengan gaya merangkak kepiting, bayi mungkin bergerak dengan tidak stabil. Gaya ini mirip seperti kepiting, di mana bayi merangkak dengan menggunakan keempat anggota tubuh baik tangan dan kaki namun mengarah mundur ke belakang.

Berguling

Beberapa bayi pandai berguling dan menggunakan cara ini sebagai cara utama untuk bergerak. Gaya ini mungkin cukup berbahaya bagi bayi karena adanya perabot yang mungkin tidak aman.

Anda mungkin perlu mempertimbangkan menambahkan karpet empuk sebagai bantalan untuk mencegah bayi jatuh ketika berguling. Jika bayi sudah pandai berguling dari tempat tinggi, pastikan juga Anda mengawasinya dengan baik untuk mencegah cedera jatuh.

Beberapa bayi mungkin melewatkan merangkak sebagai tonggak perkembangannya. Anda tidak perlu khawatir karena hal ini normal. Namun, bila bayi tidak menunjukkan minat untuk menggerakkan tubuh di usia 12 bulan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!