Kasus cacar monyet (mpox) yang disebabkan oleh virus Monkeypox tengah meningkat di Indonesia. Penyakit ini mirip dengan cacar (chickenpox) karena memiliki ruam pada kulit yang berkembang menjadi gelembung berisi cairan kemudian membentuk keropeng.

Monkeypox pertama kali diidentifikasi pada tahun 1970-an di Kongo. Wabahnya dahulu hanya terjadi di daerah-daerah tertentu di Afrika, kasusnya, bahkan jarang ditemukan di luar Afrika. Sayangnya saat ini penyakit mpox makin menyebar di dunia, termasuk di Indonesia.

Apakah Vaksin Cacar Bisa Melindungi dari Cacar Monyet?

Banyak orang bertanya-tanya, apakah vaksin cacar (vaksin Varicella) dapat melindungi tubuh dari cacar monyet? Jawabannya adalah tidak. Vaksin Varicella tidak melindungi tubuh dari cacar monyet karena cacar monyet disebabkan oleh jenis virus yang berbeda.

Vaksin Varicella digunakan untuk melindungi tubuh dari infeksi virus Varisela zoster penyebab cacar air (chickenpox). Vaksin ini dapat mencegah cacar air, mengurangi risiko komplikasi, dan mencegah penyebaran virus Varisela zoster.

Sedangkan untuk melindungi tubuh dari cacar monyet dibutuhkan jenis vaksin lain yaitu vaksin JYNNEOS.

Baca Juga: Ketahui Karakteristik Utama yang Dimiliki Cacar Monyet (Monkeypox)

Ketahui Lebih Lanjut Tentang Vaksin JYNNEOS

Vaksin JYNNEOS adalah vaksin yang dipertimbangkan diberikan untuk orang-orang yang berisiko tinggi tertular cacar monyet. Vaksin ini sebenarnya dirancang untuk melindungi terhadap virus variola yang menyebabkan smallpox. Namun, untuk saat ini, JYNNOES digunakan sebagai vaksin darurat untuk mencegah wabah monkeypox.

Vaksin ini memiliki dua dosis yang diberikan dalam selang waktu 4 minggu. Artinya apabila saat ini Anda mendapatkan dosis pertama vaksin, maka dosis kedua akan diberikan setelah 4 minggu kemudian.

Menurut CDC, JYNNEOS efektif dalam mengurangi risiko penyakit cacar monyet apabila diberikan dalam dua dosis. Hingga saat ini diketahui bahwa ada efek samping yang mungkin dialami setelah vaksinasi JYNNEOS, di antaranya:

• Nyeri
• Kemerahan
• Gatal di bekas suntikan
• Demam
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Mual
• Menggigil
• Nyeri otot

Vaksin JYNNEOS mulai bekerja setelah dosis pertama diberikan, namun dibutuhkan waktu dua minggu setelah dosis kedua untuk memberikan perlindungan yang maksimal.

Baca Juga: Cacar Monyet Ditemukan di Indonesia, Inilah yang Harus Dilakukan Jika Terinfeksi

Siapa yang Direkomendasikan Mendapatkan Vaksin JYNNOES?

CDC memiliki persyaratan siapa-siapa saja yang boleh mendapatkan vaksin cacar monyet, di antaranya:

• Seseorang yang diduga terpapar orang yang terinfeksi cacar monyet
• Memiliki hubungan intim dengan orang yang terinfeksi cacar monyet dalam jangka waktu 2 minggu sebelum diagnosis cacar monyet
• Memiliki riwayat hubungan seksual dengan sesama jenis atau memiliki pasangan seksual lebih dari satu
• Memiliki pasangan seksual yang berisiko tinggi
• Memiliki riwayat HIV
• Bekerja di laboratorium yang meneliti virus penyebab penyakit, termasuk penyakit cacar monyet

Belum ada informasi lebih lanjut terkait pemberian vaksin JYNNEOS di Indonesia. Hingga saat ini Anda disarankan untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker, dan memeriksakan diri apabila mengalami gejala cacar monyet seperti demam dan munculnya ruam ke fasilitas kesehatan terdekat.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!