Tes untuk Mengetahui Kesuburan Wanita, Apa Saja?

Credits: Freepik

Bagikan :


Berbicara tentang rencana kehamilan tentunya juga terkait dengan kesuburan pria maupun wanita. Apalagi jika setelah lebih dari satu tahun menikah dan melakukan hubungan seksual tanpa alat kontrasepsi namun tak kunjung hamil, maka Anda akan disarankan untuk mendapatkan pemeriksaan kesuburan.

Pemeriksaan kesuburan wanita dan pria sama pentingnya, namun pada artikel kali ini akan lebih difokuskan pada tes kesuburan wanita.

 

Mengenal Tes Kesuburan Wanita

Langkah pertama untuk mendapatkan pemeriksaan kesuburan adalah dengan menemui dokter kandungan yang ahli dalam menangani kesuburan dan program hamil. Pada pertemuan pertama Anda akan diajak berbincang mengenai riwayat kesehatan keluarga, riwayat kesehatan Anda, periode menstruasi, hubungan seksual dengan pasangan, obat-obatan yang dikonsumsi, alat kontrasepsi yang digunakan, gaya hidup, lingkungan pekerjaan, dan lain sebagainya.

Ketika dokter selesai memeriksa riwayat kesehatan, maka dokter akan lebih mudah menentukan tes apa saja yang Anda perlukan. Adapun beberapa tes yang diberikan untuk mengetahui kesuburan wanita, di antaranya:

Tes Darah

Beberapa rangkaian tes darah biasanya dilakukan untuk mengetahui kesuburan wanita. Tes darah tersebut di antaranya:

1. Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Tes ini biasanya dilakukan di hari kedua atau hari ketiga periode menstruasi, dan berguna untuk mengetahui apakah sel telur jumlahnya cukup dan apakah ovarium berfungsi dengan baik.

2. Tes Estradiol

Digunakan untuk mengetahui fungsi ovarium dan mengevaluasi kualitas sel telur. Seperti FSH, tes ini juga dilakukan di hari kedua atau ketiga periode menstruasi.

3. Tes Kadar Hormon Pelutein

Hormon pelutein (LH/Luteinizing Hormone) di dalam tubuh wanita seringkali dikaitkan dengan produksi hormon ovarium dan kematangan sel telur. Tes ini akan mendeteksi apakah ada ketidakseimbangan hormon di dalam tubuh yang dapat menyebabkan PCOS atau masalah lainnya. Biasanya tes ini dilakukan di tengah periode menstruasi.

4. Tes Anti-Müllerian Hormone (AMH)

AMH adalah hormon yang dapat ditemukan di dalam tubuh wanita hingga orang tersebut mengalami menopause. Tes AMH ini akan membantu dokter memahami apakah ovarium Anda berfungsi dengan baik dan apakah cadangan sel telur Anda cukup. Kadar AMH yang rendah dapat menyebabkan produksi telur yang lebih sedikit, sehingga peluang keberhasilan kehamilan menurun, bahkan pada pasien yang akan menjalani IVF (program bayi tabung).

5. Tes Hormon Progesteron

Progesteron adalah hormon wanita yang diproduksi oleh ovarium selama ovulasi guna mempersiapkan lapisan endometrium rahim dan membuatnya siap untuk menjadi tempat ditanamkannya sel telur yang telah dibuahi. Tes ini berguna untuk mengetahui apakah ovulasi terjadi, dan biasanya dilakukan tepat sebelum periode menstruasi dimulai.

6. Tes Prolaktin

Hormon prolaktin adalah hormon yang diproduksi di dalam kelenjar pituitari dan memicu produksi ASI. Tes ini berguna untuk mengevaluasi kesuburan, mengetahui mengapa Anda tidak mengalami ovulasi, dan mendeteksi masalah yang ditandai dengan keluarnya cairan dari puting.

7. Tes Androgen

Tes androgen berguna untuk mengevaluasi kondisi tertentu misalnya seperti PCOS.

 

Tes Histerosalpingografi

Tes ini dilakukan dengan menyuntikkan cairan ke dalam rahim, kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan dengan sinar-X. Tes ini akan menunjukkan apakah cairan keluar dari rahim dan keluar dari saluran tuba (oviduk).

Histerosalpingografi berguna untuk mengevaluasi bentuk rahim dan memeriksa apakah saluran tuba terbuka, dan biasanya juga digunakan untuk menyelidiki keguguran akibat adanya masalah di rahim.

 

Tes Pencitraan 

USG panggul berguna untuk mendeteksi adanya penyakit di rahim atau tuba falopi. Tes yang disebut sonohisterogram ini juga terkadang disebut sonogram infus saline, yang digunakan untuk melihat detail kondisi di dalam rahim yang tidak dapat dilihat dengan menggunakan USG biasa.

 

Tes Cadangan Telur di Ovarium

Tes ini berguna untuk menguji dan menentukan kualitas serta kuantitas telur pada periode ovulasi. Seiring bertambahnya usia (di atas 35 tahun), wanita berisiko kehabisan cadangan telur sehingga potensi kehamilanpun menurun.

 

Tes Genetik

Tes genetik juga mungkin dilakukan untuk mengetahui, apakah ada kondisi kelainan genetik tertentu yang memengaruhi kesuburan Anda dan menyebabkan Anda sulit hamil.

 

Setelah mengetahui penyebab ketidaksuburan di dalam tubuh wanita, dokter akan memberikan pengobatan dan perawatan sesuai dengan kondisi. Pengobatan oral, pembedahan hingga program bayi tabung mungkin akan direkomendasikan untuk mengatasi ketidaksuburan dan meningkatkan potensi kehamilan. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa mendiskusikannya dengan dokter kandungan terdekat di kota Anda.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 17:05

Women&Infants. What is fertility testing and infertility diagnosis for women?. Available from: https://fertility.womenandinfants.org/treatment/female-fertility-tests

Matthew Hoffman, MD (2021). Fertility Tests for Women. Available from: https://www.webmd.com/infertility-and-reproduction/guide/fertility-tests-for-women1

American Pregnancy. Fertility Test for Women. Available from: https://americanpregnancy.org/getting-pregnant/fertility-test-for-women/

Mayo Clinic (2021). Female infertility. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/female-infertility/diagnosis-treatment/drc-20354313

Progyny. Blood Tests for Infertility. Available from: https://progyny.com/education/fertility-testing/blood-tests-infertility/

 

Radiologyinfo (2022). Hysterosalpingography. Available from: https://www.radiologyinfo.org/en/info/hysterosalp