Anak-anak yang memiliki kepercayaan diri cenderung tumbuh menjadi anak-anak yang berbahagia. Mereka bangga terhadap dirinya, terhadap apa yang telah dilakukannya. Mereka berani mencoba hal baru dan tidak takut akan kesalahan, serta mau belajar memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukan.

Berbeda dengan anak yang kehilangan kepercayaan diri, yang cenderung menutup diri dan enggan mencoba hal baru. Yang kemudian membuat mereka menjadi pribadi tertutup dan sulit berkembang.

Sebagai orang tua, apa yang Anda harapkan dari anak? Tentunya Anda tidak ingin anak tumbuh menjadi anak yang tertutup dan tidak percaya diri, bukan? Di dalam artikel ini ini ada beberapa tips yang bisa Anda coba untuk membantu meningkatkan kepercayaan diri anak. Yuk, simak!

Menjadi Contoh bagi Anak

Cara pertama untuk meningkatkan kepercayaan diri anak adalah memberikan contoh bahwa Anda juga memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri dan kemampuan Anda. Menunjukkan keoptimisan dari ruang lingkup yang sangat dekat akan banyak membantu membangun kepercayaan diri anak mulai dari dasar.

Biarkan Anak Melakukan Kesalahan

Melakukan kesalahan adalah bagian dari pembelajaran bagi semua orang. Biarkan anak melakukan kesalahan dan ajak anak mencari tahu bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut atau tidak mengulanginya. Melakukan kesalahan juga menjadi bagian dari tambahan pengalaman sehingga ke depannya anak bisa lebih berhati-hati.

Berikan Pujian

Berikan pujian yang jujur kepada anak. Tidak perlu membuat pujian yang berkesan palsu atau melebih-lebihkan, yang justru dapat membuat anak terpuruk ketika mengetahui hal sebenarnya.

Jangan Marah pada Kesalahan yang Dilakukan Anak

Ketika ia belajar melakukan sesuatu kemudian anak membuat kesalahan, biarkan ia melakukan kesalahan tersebut. Jangan memarahinya atau menyudutkannya, yang akan membuat ia semakin tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri.

Ajak Mencoba Hal Baru

Ajak anak Anda mencoba hal yang baru dan berikan dukungan untuk mengenal hal baru tersebut. Adalah baik bagi anak mengetahui lebih banyak hal baru sehingga mereka tidak terus menerus terjebak di situasi yang itu-itu saja. Mengetahui banyak hal baru juga membantu mereka lebih kreatif dalam mencari jalan keluar dari masalah yang berbeda, sehingga mereka tidak mudah menyerah di tengah jalan.

Biarkan Mereka Gagal

Ketika melihat anaknya gagal, naluri orang tua adalah melindungi dan menghibur mereka dengan segenap usaha agar tidak bersedih. Tidak apa-apa, kali ini biarkan anak mengalami dan merasakan kegagalan sebagai bagian dari pembelajaran. Kegagalan membuat anak lebih bersemangat berusaha di lain waktu, terutama bila anak menyadari bahwa Anda tetap mendukung di segala situasi.

Bantu Anak Menemukan Passion-nya

Anak tidak harus mengikuti passion dan obsesi orang tua. Bicarakan dari hati ke hati, apa yang saat ini menjadi passion-nya. Cari tahu bagaimana cara mencapai passion tersebut dan bimbing mereka menjalaninya. Anda akan segera melihat bagaimana mereka berkembang menjadi anak yang percaya diri dan berprestasi.

Berikan Pujian dan Rayakan Prestasinya

Selain memberikan pujian, rayakan prestasinya dengan sebuah perayaan kecil, misalnya dengan makan es krim bersama atau melakukan kegiatan outdoor yang lebih jauh dari tempat biasanya. Merayakan keberhasilan akan membuat anak merasa puas dan bisa menghargai pencapaiannya.

Di lain kesempatan, saat anak merasa frustasi, gagal, sedih atau bahagia karena berhasil, selalu sediakan waktu untuknya dan menjadi pendengar yang baik. Hindari memberikan terlalu banyak komentar bersifat kritikan ketika mereka dengan semangat ingin berbagi cerita. Biarkan mereka meluapkan semua uneg-uneg dan apa yang dirasakannya, sehingga Anda bisa lebih mengenal perkembangan pribadi anak dan dapat membantunya melewati masalah di masa depan dengan baik.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!