Definisi
Jari tabuh atau dikenal juga dengan nama clubbed fingers adalah kondisi dimana jaringan di bawah bantalan kuku Anda membengkak dan melunak, sehingga ujung jari Anda akan membengkak serta menonjol. Kuku menjadi melengkung ke bawah dan tampak bersinar.
Kondisi ini bukanlah suatu diagnosis penyakit melainkan sebuah gejala klinis dari suatu penyakit tertentu. Jari tabuh bisa muncul dalam kurun waktu beberapa minggu sampai bertahun-tahun tergantung penyakit penyebabnya.
Sebetulnya kondisi ini tidak berbahaya, namun jari tabuh memiliki hubungan erat dengan penyakit paru atau jantung akibat aliran oksigen menuju kuku yang rendah. Oleh karena itu, pasien perlu diawasi dan diperiksa lebih lanjut untuk mencari penyakit penyebab yang ada pada pasien.
Jenis jari tabuh dapat dibagi menjadi dua, yakni:
- Jari Tabuh Primer (Idiopatik)
Jari tabuh muncul tanpa kehadiran penyakit lain yang mendasarinya dan timbul sendiri. Jari tabuh primer merupakan kondisi langka yang diturunkan secara genetik, meliputi sekitar 3% dari keseluruhan kasus jari tabuh.
- Jari Tabuh Sekunder
Jari tabuh sekunder terjadi sebagai salah satu efek dari kondisi medis lain seperti kanker paru, penyakit jantung, atau sirosis hati. Kanker paru menjadi salah satu penyakit yang banyak menimbulkan tampilan jari tabuh pada pasiennya.
Penyebab
Tidak diketahui dengan pasti bagaimana mekanisme terbentuknya jari tabuh. Diduga ada beberapa kondisi yang berperan dalam proses perubahan bentuk jari dan lapisan kuku pada jari tabuh.
Salah satunya adalah mutasi genetik atau penyakit medis tertentu. Jaringan di bawah plat kuku menebal yang membuat kuku melebar pada jari tabuh. Selain itu, sejenis protein bernama Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) yang muncul pada mutasi gen dan penyakit tertentu, menstimulasi pertumbuhan pembuluh darah di bawah kuku. Semakin besarnya jari, terjadi peningkatan jaringan ikat pembuluh darah dan aliran darah pada ujung jari, berkontribusi terhadap perubahan bentuk fisik pada jari tabuh.
Faktor Risiko
Terdapat beberapa kondisi medis yang berhubungan dengan jari tabuh terkait kasus jari tabuh sekunder. Penyakit-penyakit tersebut meliputi:
- Pachydermoperiostosis, sebuah penyakit genetik langka yang memengaruhi tulang dan kulit, sering terjadi pada pria muda.
- Penyakit paru seperti:
- Kanker paru adalah penyebab tersering jari tabuh, walaupun hanya sekitar 5-15% penderita kanker paru yang memiliki tampilan jari tabuh.
- Fibrosis paru idiopatik, kondisi terbentuknya jaringan parut pada organ paru yang membuat pasiennya kesulitan bernapas. 65% pasien memiliki jari tabuh.
- Abses paru, terbentuknya kantung berisi nanah di jaringan paru.
- Penyakit paru interstisial.
- Fibrosis kistik, dll.
- Penyakit jantung yang meliputi:
- Penyakit jantung sianotik, gangguan jantung bawaan lahir yang membuat anak memiliki kadar oksigen rendah serta memiliki tampilan kulit berwarna kebiruan.
- Endokarditis bakterial, peradangan bagian dalam jantung serta katupnya akibat infeksi bakteri.
- Gagal jantung kongestif.
- Penyakit saluran cerna seperti:
- Akromegali, kondisi jaringan tubuh dan tulang tumbuh terlalu cepat karena produksi hormon pertumbuhan yang terlalu banyak.
- Pasien gangguan ginjal stadium akhir yang rutin cuci darah.
Gejala
Gejala khas dari jari tabuh adalah:
- Bantalan kuku yang melunak. Kuku terlihat seperti “mengambang” dibandingkan terlihat menempel dengan sempurna pada bantalan.
- Kuku membentuk sudut yang lebih tajam pada kutikula.
- Ujung jari terlihat menggembung atau membesar, terkadang berwarna merah dan terasa hangat.
- Kuku melengkung ke arah bawah, sehingga terlihat seperti bagian bulat pada sendok.
Jari tabuh bisa muncul pada kedua anggota gerak seperti tangan atau kaki secara simetris, hanya di satu tangan atau kaki saja, atau dapat timbul di satu jari saja. Umumnya jari tabuh akan muncul bersama keluhan lain terkait penyakit yang mendasarinya.
Diagnosis
Dokter akan melakukan pemeriksaan berupa sesi tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Wawancara Medis
Sesi tanya jawab dimulai dengan menanyakan keluhan utama pasien, keluhan penyerta, sudah sejak kapan keluhan dialami, riwayat penyakit pasien, riwayat penyakit keluarga, dan riwayat pengobatan pasien.
Pemeriksaan Fisik
Selain itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan umum untuk mengecek keadaan umum pasien, tanda vital seperti tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, nadi, dan pemeriksaan pulse oxymetry untuk melihat apakah oksigen terdistribusi dengan baik atau tidak.
Dokter juga akan memeriksa sesuai dengan keluhan pasien. Misalnya, bila pasien memiliki keluhan pernapasan yang diduga terjadi karena gangguan paru, bisa dilakukan pemeriksaan dada lengkap untuk membantu menegakkan diagnosis. Dokter juga akan melihat jari pasien secara keseluruhan dan mencari tanda fisik terkait jari tabuh.
Umumnya, Ketika jari dicoba untuk dilipat, normalnya lebih pendek dibanding buku jari di sebelahnya sehingga terbentuk rasio kedalaman antar satu jari dengan jari sebelahnya. Pada jari tabuh, tidak terlihat adanya rasio kedalaman tersebut ketika jari dicoba untuk dilipat. Lalu saat kedua jari di tangan kanan dan kiri dicoba untuk dipertemukan, tidak terdapat jarak antar kuku karena bantalan kuku terlalu bengkak.
Pemeriksaan Penunjang
Setelah itu, pemeriksaan penunjang mungkin dilakukan dokter terutama bila dokter mencurigai adanya penyakit lain yang mendasari munculnya sebagai jari tabuh. Pemeriksaan penunjang dapat berupa:
- X-ray pada bagian dada untuk melihat kondisi paru dan jantung pasien.
- Pemeriksaan laboratorium darah.
- Pemeriksaan rekam jantung (EKG) untuk melihat aktivitas listrik pada jantung.
- Pemeriksaan CT scan serta MRI bila perlu.
Tata Laksana
Perubahan dari bentuk kuku tidak menimbulkan masalah yang berarti, sehingga tidak ada tata laksana khusus untuk jari tabuh. Namun begitu, umumnya jari tabuh timbul karena ada kondisi medis lain pada pasien, seperti penyakit paru atau jantung. Oleh karena itu, setelah dokter memeriksa pasien dan memastikan bahwa keluhan pasien lainnya mengarah pada diagnosis tertentu, pengobatan akan disesuaikan untuk mengatasi penyakit yang mendasari munculnya jari tabuh.
Sebagai contoh, berikut adalah contoh pengobatan yang bisa diberikan berdasarkan penyakit pasien:
- Prosedur operasi, kemoterapi atau terapi radiasi sebagai pengobatan tumor atau kanker.
- Obat-obatan dan perubahan gaya hidup untuk mencegah perburukan gagal jantung.
- Kombinasi pengobatan, terapi oksigen, rehabilitasi dan perubahan gaya hidup untuk meredakan gejala dari fibrosis kistik dan penyakit paru.
- Prosedur operasi untuk memperbaiki bentuk jantung pada penyakit jantung bawaan.
Komplikasi
Karena jari tabuh adalah temuan klinis yang menggambarkan gejala dari penyakit tertentu, tidak ada komplikasi langsung yang dapat terjadi, kecuali untuk hal estetika atau kosmetik. Sedangkan komplikasi dari penyakit yang mendasari munculnya jari tabuh dapat bermacam-macam, mengingat banyak jumlah penyakit yang mendasari munculnya jari tabuh.
Sebagai contoh, pasien dengan gangguan pembuluh darah dan jantung yang menderita jari tabuh dapat mengalami komplikasi seperti stroke dan abses otak bila penyakit mendasarnya tidak ditangani dengan baik.
Pencegahan
Mencegah jari tabuh dapat dilakukan dengan melakukan langkah pencegahan dari penyakit–penyakit yang dapat mendasari munculnya jari tabuh. Sebagai contoh adalah:
- Mengurangi konsumsi rokok dan alkohol untuk menghindari risiko terjadinya penyakit paru dan jantung seperti kanker paru.
- Mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dengan memperbanyak porsi buah dan sayuran, serta mencukupi kebutuhan cairan harian dengan minum air putih sesuai anjuran.
- Melakukan olahraga minimal 3 kali seminggu dengan durasi minimal 30 menit sehari untuk menjaga tubuh agar tetap fit.
- Menggunakan alat pelindung diri ketika bekerja dalam industri terutama bagian pabrik dan konstruksi.
- Melakukan vaksin untuk campak dan batuk berdahak.
Kapan Harus ke Dokter?
Bila Anda menyadari adanya gejala jari tabuh baik di tangan atau kaki Anda, segeralah periksa ke dokter. Deteksi dan penanganan yang lebih cepat akan memberikan hasil pengobatan yang lebih baik.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma