Tidak semua benjolan putih di wajah adalah komedo atau jerawat. Salah satu benjolan kecil di wajah yang berwarna putih disebut dengan milia.
Milia tidak berbahaya dan bukan termasuk jerawat, namun kehadirannya bisa memengaruhi penampilan.
Ciri-Ciri Milia
Mila tidak sama dengan komedo putih. Milia berbentuk benjolan kecil putih yang bisa ditemukan di dagu, hidung, pipi, dahi, dan terkadang di kelopak mata.
Milia tidak terasa sakit maupun gatal. Sehingga apabila Anda memiliki benjolan yang meradang, kemerahan, gatal atau terasa nyeri, itu adalah pertanda jerawat.
Jenis-Jenis Milia
Milia bisa dikategorikan sebagai kista. Benjolan ini biasanya tidak tumbuh sendirian, melainkan berkelompok.
Milia terutama disebabkan oleh sel kulit mati yang terjebak di dalam permukaan kulit. Selain itu, milia juga bisa disebabkan oleh faktor lain yang mengategorikan milia menjadi beberapa jenis, di antaranya:
Milia neonatus
Milia neonatus adalah jenis milia yang memengaruhi kulit bayi. Kista putih ini hadir sejak lahir di kulit bayi, seringnya ditemukan di sekitar hidung.
Tidak ada pengobatan apa pun yang direkomendasikan untuk mengatasi milia pada bayi. Sebagian besar milia ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa waktu.
Untuk menjaga kesehatan kulit bayi, Anda perlu memberikan perawatan kulit dasar seperti membersihkan kulit bayi dengan lembut menggunakan air hangat. Sebaiknya tidak perlu menggosok kulit bayi terlalu keras. Anda juga tidak perlu memencet milia yang bisa menyebabkan infeksi pada kulit bayi.
Setiap selesai mandi sebaiknya berikan pelembap bebas minyak untuk memastikan kulitnya tidak kering.
Baca Juga: Berbahayakah Bila Kulit Bayi Baru Lahir Mengelupas?
Milia primer
Milia yang muncul pada kulit anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa disebut milia primer. Milia jenis ini bisa terlihat di kelopak mata, pipi dan dahi.
Milia sekunder
Milia sekunder disebut juga milia traumatis. Kista ini terjadi akibat adanya kerusakan pada kulit baik karena luka bakar, ruam, lepuhan atau paparan sinar matahari.
Terkadang milia sekunder juga muncul sebagai reaksi terhadap krim atau salep kulit yang berformula berat atau dermabrasi.
Milia juvenile
Milia juvenile adalah jenis milia yang muncul di masa remaja yang merupakan kondisi yang diturunkan. Kondisi ini merujuk pada milia yang dahulu hadir semasa masih bayi kemudian sempat hilang dan muncul kembali saat remaja.
Milia en plaque
Milia en plaque adalah jenis milia langka yang ditandai dengan sekelompok milia yang mengalami peradangan hingga tumbuh beberapa sentimeter. Jenis milia ini biasanya ditemukan di kelopak mata, belakang telinga, di pipi atau rahang.
Milia en plaque ditemukan pada anak-anak dan orang dewasa, terutama pada wanita paruh baya. Milia jenis ini terkadang dikaitkan dengan penyakit kulit lain seperti pseudoxanthoma elasticum, discoid lupus erythematosus, lichen planus, penggunaan obat-obatan siklosporin, trauma dan transplantasi ginjal.
Baca Juga: Jenis Masker yang Cocok untuk Kulit Berminyak
Milia erupsi multipel
Milia erupsi multipel adalah sekelompok kista langka di kulit yang terbentuk selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan baik di wajah, lengan atas maupun perut bagian atas. Berbeda dengan jenis milia lainnya, jenis milia langka ini mungkin terasa gatal.
Milia erupsi multipel bisa muncul akibat reaksi terhadap obat topikal tertentu seperti fenol, krim kortikosteroid, krim fluorourasil dan krim hidrokuinon.
Sebagian milia mungkin akan hilang dengan sendirinya seiring dengan perawatan kulit rutin yang benar. Namun, jika milia tidak kunjung hilang dan mengganggu penampilan, konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel atau periksakan diri ke dokter kulit atau ahli dermatologi tepercaya.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim