Stres merupakan respons alami tubuh saat menghadapi tekanan. Stres bisa berasal dari berbagai situasi, termasuk pekerjaan, hubungan, masalah keuangan, kepindahan, pernikahan, dan lain sebagainya.
Stres sendiri bukanlah sesuatu yang buruk, namun stres yang tidak diatasi dengan baik dapat berdampak negatif bagi kesehatan. Stres yang dibiarkan berkembang terus-menerus mungkin memicu penyakit atau memperparah kondisi penyakit yang sebelumnya sudah ada.
Penyakit yang Bisa Disebabkan oleh Stres
Ada beberapa jenis penyakit yang dapat disebabkan atau diperparah oleh stres, di antaranya:
Depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya
Stres berkepanjangan dapat menjadi faktor risiko berkembangnya depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya. Depresi dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti menyebabkan perubahan nafsu makan, mengubah kebiasaan tidur, memengaruhi kemampuan berkonsentrasi, menyebabkan kehilangan minat akan aktivitas atau hal yang disukai dan perasaan sedih mendalam, serta putus asa.
Stres memicu respons tubuh yang melibatkan pelepasan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Peningkatan kortisol jangka panjang akan memengaruhi berbagai fungsi tubuh termasuk sistem kekebalan, sistem kardiovaskular, dan sistem saraf. Stres tak tekendali juga menciptakan perasaan kehilangan harapan yang menjadi pemicu utama depresi, khususnya jika Anda merasa tidak mampu mengatasi pemicunya.
Insomnia
Stres dapat menjadi salah satu penyebab insomnia. Stres sehari-hari akibat pekerjaan, hubungan, atau masalah lainnya dapat membebani pikiran dan menghambat kemampuan untuk tidur. Kekhawatiran dan kecemasan terhadap berbagai hal di dalam hidup juga menjadi pemicu insomnia.
Baca Juga: Insomnia Bukan Hanya Susah Tidur, Kenali Tanda-Tandanya
Penyakit kardiovaskular
Stres berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular melalui beberapa cara, di antaranya:
- Stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah akibat pelepasan hormon stres. Peningkatan tekanan darah menjadi faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke
- Stres memicu perubahan perilaku yang negatif seperti merokok, makan berlebihan, kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi alkohol berlebihan yang dapat berdampak pada kesehatan jantung
- Stres dapat memengaruhi sistem kardiovaskular melalui perubahan pada pembuluh darah dan pelepasan hormon katekolamin yang pada akhirnya memberikan dampak negatif pada fungsi pembuluh darah dan jantung
- Stres kronis menyebabkan gangguan keseimbangan hormon dalam tubuh yang memicu peningkatan kadar gula darah, perubahan metabolisme lipid dan fungsi pembuluh darah
- Stres memicu peradangan dalam tubuh yang dikaitkan dengan gangguan pembuluh darah dan risiko penyakit jantung
Common cold
Stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit menular seperti common cold.
HIV/AIDS
Stres dikaitkan dengan memburuknya penyakit HIV/AIDS karena dampak signifikan pada kesehatan mental. Orang dengan HIV lebih mudah mengalami kecemasan karena adanya diskriminasi, stigma negatif, ketidakpastian akan efek samping pengobatan dan perkembangan penyakit. Kecemasan tersebut dapat memicu depresi yang dapat memengaruhi efektivitas pengobatan.
Baca Juga: Diare pada Pengidap HIV, Ini Penyebabnya
Masalah pencernaan
Stres dapat berdampak negatif terhadap sistem pencernaan dan menyebabkan beberapa masalah pencernaan seperti kram, kembung, mual, gangguan nafsu makan, sindrom iritasi usus besar, tukak lambung, dan GERD.
Kanker
Stres dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko kanker melalui beberapa hal, di antaranya:
- Memicu perubahan hormon yang dapat memengaruhi perkembangan kanker
- Menyebabkan peradangan kronis di tubuh yang memicu pertumbuhan sel yang tidak terkontrol
- Memicu perilaku hidup tidak sehat seperti merokok, konsumsi alkohol, kurangnya aktivitas fisik dan makan berlebihan yang menjadi faktor risiko beberapa jenis kanker
Apabila stres menyebabkan masalah fisik seperti gangguan pencernaan parah, gangguan tidur, kecemasan, dan depresi sebaiknya pertimbangkan untuk mencari bantuan dari konselor, terapis atau psikolog. Mereka dapat memberikan saran dan dukungan untuk membantu mengatasi stres dan mencegahnya menyebabkan masalah kesehatan yang lebih buruk.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Jenny Splitter (2023). 9 Ways Stress Can Make You Sick. Available from: https://www.everydayhealth.com/emotional-health/stress/illnesses-caused-stress/
Cleveland Clinic (2021). Stress. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/11874-stress
Jon Cooper (2023). Stress and Depression. Available from: https://www.webmd.com/depression/features/stress-depression
American Psychiatric Association (2020). What Is Depression?. Available from: https://www.psychiatry.org/patients-families/depression/what-is-depression
Mayo Clinic (2024). Insomnia. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/insomnia/symptoms-causes/syc-20355167
American Heart Association (2020). Chronic stress can cause heart trouble. Available from: https://www.heart.org/en/news/2020/02/04/chronic-stress-can-cause-heart-trouble
Elizabeth Scott, PhD (2023). Common Signs and Symptoms of Too Much Stress. Available from: https://www.verywellmind.com/common-symptoms-of-too-much-stress-3145238
National Institute of Mental Health (2023). HIV, AIDS, and AIDS health. Available from: https://www.nimh.nih.gov/health/topics/hiv-aids
Ashley Welch (2023). How Stress Affects Digestion. Available from: https://www.everydayhealth.com/wellness/united-states-of-stress/how-stress-affects-digestion/
Canadian Cancer Society. Does stress cause cancer?. Available from: https://cancer.ca/en/cancer-information/reduce-your-risk/myths-and-controversies/does-stress-cause-cancer