Karsinoma Payudara

Karsinoma Payudara
Kanker payudara menjadi penyebab kematian kedua terbanyak akibat kanker pada wanita di dunia.

Bagikan :


Definisi

Karsinoma payudara adalah kanker atau keganasan yang tumbuh pada jaringan payudara, menjadi salah satu kanker paling umum yang ditemukan pada perempuan. Terdapat sekitar lebih dari 1 kasus kanker payudara dari setiap 10 kanker yang didiagnosia setiap tahunnya. Kanker payudara sendiri menjadi penyebab kematian kedua akibat kanker pada wanita di dunia. Walaupun langka, pria juga bisa mengalami karsinoma payudara, ditemukan kurang dari 1% dari semua kasus.

Seperti kanker pada umumnya, karsinoma payudara dapat menyebar dan tumbuh tidak hanya di sekitar payudara, namun bisa menyebar ke organ lain di tubuh (metastasis). Terdapat beberapa jenis kanker payudara tergantung dengan sel atau jaringan payudara mana yang bermutasi menjadi sel kanker. Karsinoma payudara juga bisa terjadi pada beberapa bagian payudara. 

Kanker payudara umumnya berkembang dalam diam dan seringnya baru ditemukan saat melakukan pemeriksaan rutin. Penyakit ini juga bisa baru ditemukan terlambat ketika sudah ada benjolan, perubahan ukuran dan bentuk dari payudara atau puting. Angka kesembuhan dan kualitas hidup pasien akan meningkat bila kanker ditemukan sejak dini. Bila sel kanker sudah menyebar ke organ lain, angka harapan hidup pasien juga semakin berkurang.

 

Penyebab

Kanker payudara berasal dari jaringan payudara sendiri. Setiap payudara memiliki 15-20 kelenjar yang menghasilkan air susu, saluran yang mengantarkan air susu ke puting, serta jaringan ikat pada menjaga struktur payudara. Sebagian besar kanker bermula pada saluran atau kelenjar air susu.

Kanker terjadi ketika sel payudara bermutasi, tumbuh dan memperbanyak diri secara tidak normal. Sel memiliki siklus hidup dan akan mati pada waktunya. Bila sel terus tumbuh dan tidak mati, bisa terbentuk kanker.

Masih belum diketahui dengan pasti penyebab terjadinya mutasi gen pada sel payudara. Diduga terdapat mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara. Mutasi gen ini juga bisa diturunkan dalam keluarga atau muncul karena paparan berlebihan terhadap estrogen.

Sel kanker juga bisa menyebar melalui aliran limfe ke kelenjar getah bening, atau ke organ tubuh lain melalui pembuluh darah.

 
Estrogen juga tersedia dalam bentuk sintetis. Anda bisa membaca artikelnya di sini: Estrogen - Cara Kerja, Indikasi dan Sediaan Obat.
 

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami karsinoma payudara. Namun, perlu diingat bahwa memiliki faktor risiko bukan berarti Anda akan mengalami kanker di kemudian hari. Konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa Anda berisiko mengalami kanker payudara. Di bawah ini adalah beberapa faktor risiko dari kanker payudara, yaitu:

  • Usia, perempuan dengan usia di atas 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kanker payudara. Risiko meningkat seiring dengan peningkatan usia.
  • Jenis kelamin perempuan lebih berisiko terkena kanker payudara dibandingkan laki-laki. 
  • Adanya riwayat kanker payudara pada anggota keluarga kandung, kasus kanker payudara bawaan ini ditemukan pada sekitar 5-10 persen dari seluruh kanker payudara.
  • Mutasi gen BRCA1 atau BRCA2.
  • Berat badan berlebih atau obesitas.
  • Konsumsi alkohol berlebihan.
  • Kebiasaan merokok atau penggunaan tembakau.
  • Pernah mengalami kanker payudara sebelumnya.
  • Terapi pengganti hormon atau kontrasepsi yang mengandung estrogen dan progesteron.

 

Gejala

Kanker payudara umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap awal sehingga sulit terdeteksi pada stadium dini. Selain itu, gejala yang muncul kanker payudara dapat bervariasi pada setiap orang. Berikut ini adalah beberapa gejala yang bisa dikeluhkan oleh pasien kanker payudara, yakni:

  • Perubahan pada ukuran atau bentuk payudara.
  • Adanya benjolan pada payudara yang bisa semakin membesar.
  • Adanya benjolan atau penebalan di sekitar payudara atau di bawah ketiak yang muncul ketika siklus menstruasi.
  • Kemerahan pada kulit payudara atau puting Anda.
  • Perubahan kulit pada payudara, contohnya terdapat sisik atau kerutan seperti kulit jeruk.
  • Keluar cairan tidak normal dari puting payudara.
  • Puting terbenam atau masuk ke dalam (inverted nipple).
  • Lemas, penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.

 

Bila Anda ingin mengetahui lebih jauh mengenai kondisi puting terbenam, Anda bisa membacanya di sini: Puting Terbenam (Inverted Nipple) - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.

 

Diagnosis

Dokter akan bertanya mengenai keluhan Anda, riwayat penyakit Anda dan penyakit di keluarga, serta riwayat pengobatan. Siklus menstruasi serta pemakaian kontrasepsi juga akan ditanyakan. Informasi yang Anda sampaikan selama wawancara medis akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan fisik pada tubuh dan payudara Anda.

Untuk memastikan kondisi dan diagnosis, dokter akan menyarankan beberapa pemeriksaan seperti:

  • Pemeriksaan darah, untuk melihat bila ada senyawa peradangan, protein dan gen tertentu yang dikaitkan dengan kanker payudara.
  • Pemeriksaan pencitraan
    • Rontgen atau x-ray sebagai pemeriksaan pencitraan awal untuk mendeteksi adanya perubahan atau pertumbuhan yang tidak normal pada payudara.
    • Mammografi adalah pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk mendiagnosis kanker payudara.
    • Ultrasonografi (USG) bermanfaat untuk menilai konsistensi dan ukuran dari benjolan yang ditemukan pada payudara. USG juga digunakan dokter untuk memandu pengambilan sampel jaringan pada prosedur biopsi.
    • Pemindaian PET (Positron Emission Tomography), memakai zat warna khusus yang akan disuntikkan ke dalam pembuluh darah vena, untuk menyorot bagian tubuh yang dicurigai terdapat kanker.
    • MRI menggunakan gelombang radio dan magnet untuk mengambil gambar jaringan payudara yang detail.
  • Biopsi atau pengambilan sampel jaringan payudara, sampel yang diambil akan diperiksa di laboratorium untuk mengetahui bila jaringan tersebut merupakan kanker atau bukan. 

 

Tata Laksana

Pengobatan kanker payudara ditentukan berdasarkan banyak faktor, seperti:

  • Jenis kanker payudara.
  • Lokasi dan ukuran dari kanker.
  • Stadium dari kanker payudara, apakah masih stadium dini atau sudah menyebar ke organ lain.
  • Seberapa cepat kanker tumbuh dan seberapa mungkin sel kanker akan menyebar ke seluruh tubuh.
  • Apakah sel kanker sensitif terhadap hormon tertentu.
  • Kemungkinan kekambuhan kanker.

Beberapa pilihan terapi kanker payudara adalah terapi hormon, kemoterapi, terapi radiasi, dan pembedahan. Prinsip dasar pengobatan kanker payudara adalah untuk mengurangi kemungkinan kanker payudara untuk kambuh, dan mengurangi risiko terjadinya penyebaran sel kanker. Pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien, beberapa pengobatan di atas bisa dikombinasikan pada satu pasien.

Umumnya pada kanker payudara yang masih berukuran kecil, akan dilakukan pengangkatan jaringan tumor bersama sedikit jaringan sehat di sekitarnya. Ada juga kondisi di mana seluruh payudara beserta kelenjar getah bening di sekitarnya untuk diangkat. Setelahnya, konsultasikan dengan dokter bila rekonstruksi payudara dapat dilakukan.

Jika terdapat risiko penyebaran sel kanker, pengobatan menyeluruh ke tubuh seperti terapi hormon, kemoterapi, atau targeted therapy. Bila kanker sudah menyebar ke berbagai organ, umumnya pengobatan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

 

Komplikasi

Komplikasi bisa timbul dari pengobatan kanker yang dijalani, seperti:

  • Komplikasi prosedur bedah meliputi infeksi, perdarahan, bekas luka permanen, gangguan sensasi pada area dada dan payudara yang direkonstruksi.
  • Komplikasi kemoterapi meliputi mual muntah, diare, rambut rontok, kekeringan vagina, gangguan ingatan, masalah kesuburan.
  • Terapi hormon bisa menimbulkan komplikasi seperti kelemahan, mual, kekeringan vagina, impoten pada pria penderita kanker payudara.
  • Terapi radiasi bisa menimbulkan komplikasi seperti nyeri, perubahan kulit, kelemahan, mual, rambut rontok, gangguan saraf (neuropati), masalah jantung dan paru.

Konsultasikan keluhan yang Anda alami dengan dokter Anda.

 

Pencegahan

Kanker payudara sulit untuk dicegah, tetapi Anda dapat mencegah kanker baru diketahui ketika sudah stadium lanjut dengan melakukan pemeriksaan rutin. Anda bisa memeriksa payudara secara rutin di rumah dengan senam SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). 

Anda juga harus menjaga berat badan dalam rentang ideal dan rutin berolahraga. Bila Anda memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker payudara, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terkait pemeriksaan yang bisa dilakukan dan mengetahui cara untuk menurunkan risiko Anda menglami kanker payudara.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda dapat melakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda menemukan adanya perubahan yang mencurigakan pada payudara Anda. Semakin cepat kanker payudara dideteksi dan ditangani, semakin besar angka harapan hidup Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Jumat, 14 April 2023 | 10:56